Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Ditengah Pandemi Covid-19, Cemilan “Ma Ee” Desa Tangkit Tetap Laris Manis

Disela-sela Reses Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Muarojambi-Batanghari H Ivan Wirata ST MM MT di Desa Tangkit baru-baru ini, H Ivan Wirata mengunjungi kediaman Ibu Sumarni di Lorong Merpati RT 13, Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, Selasa (13/7/2021). (Foto:Asenk Lee Saragih)

Jambipos, Muarojambi
-Ditengah pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia termasuk Muarojambi sejak Maret 2020 lalu, tak menyurutkan niat seseorang untuk berpangku tangan saja. Namun muncul ide berusaha untuk mempertahankan ekonomi keluarga dari kemampuan yang dimiliki dengan modal yang minim.

Hal itulah yang tergambar dari Ibu Sumarni, seorang pengrajin keripik cemilan Merek “Ma Ee” di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi.

Disela-sela Reses Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Muarojambi-Batanghari H Ivan Wirata ST MM MT di Desa Tangkit baru-baru ini, H Ivan Wirata mengunjungi kediaman Ibu Sumarni di Lorong Merpati RT 13, Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, Selasa (13/7/2021). 

Pada kesempatan ini turut mendampingi H Ivan Wirata yakni Bunda Een Ruhaenah, Ketua PC Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi.

Ivan Wirata berbincang banyak soal produk rumahan ini dan peluang usahanya dalam menambang penghasilan keluarga selama pandemic Covid-19. Usaha keripik daun bayam dan keripik singkong manis pedas milik Sumarni ternyata laris manis di kota Jambi dan Muarojambi.

“Tak diduga pada kesempatan itu, saat giat reses di Desa Tangkit kita menyempatkan waktu berkunjung kesalah satu pengusaha kecik pembuat keripik singkong yang ada di Desa Tangkit, Muarojambi. Ternyata di desa tersebut memiliki pengusaha kecil  UMKM yang luar biasa. Dimana ibu yang di sapa akrab Ma'e mampu mengelola umbian hingga sayuran menjadi makanan ringan keripik yang di kemas menjadi " Cemilan Ma'e ". Wah ternyata cemilan tersebut membuat ketagihan untuk di kunyah, dengan rasa yang khas dan kerenyahannya membuat bisa membeli berulang – ulang,” ucap Ivan Wirata.

Kata Ivan Wirata, ibu Sumarni tersebut sudah lama memproduksinya yang bertujuan untuk menyambung kebutuhan hidup sehari-hari.

“Walau minim fasilitas, dan pemasarannya keripik cemilan Ma'e tersebut tetap bisa mendapatkan untung hingga, luar biasakan semangat Ma'e ini. Walau demikian tentu hal ini menjadi pusat perhatian kita bagaima kedepan usaha - usaha UMKM ini bisa berkembang layaknya usaha lainnya, bisa mempasokan ke mini market dalam pemasaran hingga ke supermaket. Tetap semangat buat ibu dan terus kembangkan usaha semoga kedepan bisa lebih besar lagi usahannya,” ujar Ivan Wirata.

Menurut Ivan Wirata, ditengah pandemic Covid-19, usaha UMKM milik Ibu Sumarni mampu bertahan dan bahkan hasil produknya laris manis dijual di warung-warung dan juga dijual kiloam lewat media sosial. 

“Kata Ibu Sumarni, untung berjual keripik singkong dan keripik bayam bisa untung bersih Rp 400.000/hari. Dia produksi sendiri dan juga bisa dijual lewat media sosial. Usaha UMKM “Ma Ee” memang laris manis meski ditengah pandemic Covid-19,” ujar H Ivan Wirata. (silahkon tonton videonya).

“Semoga lewat program Gubernur Jambi yang baru ‘Dumisake” bisa pelaku UMKM seperti Ibu Sumarni bisa dapat modal untuk pengembangan usahanya. Ini harus diprogramkan oleh Camat setempat dan mendata pelaku UMKM produktif dilingkungannya,” kata Ivan Wirata. (JP-Asenk Lee Saragih)

Berita Terkait Reses

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar