Ulang Tahun Di Hari Pahlawan, Dr. Hj. Elviana, M.Si Torehkan Sejarah 25 Tahun Mengabdi Di Senayan, Dari Rintangan Hingga Menjadi Senator Berintegritas

Dr. Hj. Elviana, M.Si. 

Jambipos Online-Pada Senin, 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, Anggota DPD RI Dapil Provinsi Jambi, Dr Hj Elviana MSi, merayakan hari ulang tahunnya yang ke-59 dengan penuh makna. Momentum ini menjadi refleksi perjuangan dan pengabdian Elviana terhadap rakyat, khususnya Provinsi Jambi, sejalan dengan semangat para pahlawan masa kini.

Selama kiprahnya 25 tahun mengabdi di Senayan, Elviana dikenal konsisten memperjuangkan aspirasi daerah, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi kerakyatan, keuangan perbankan dan pembangunan infrastruktur. 

Perayaan ulang tahun Elviana tahun ke 59 ini bukan sekadar momen pribadi, melainkan ajakan untuk menyalakan kembali semangat perjuangan dan gotong royong di tengah masyarakat. Dalam semangat Hari Pahlawan, Elviana mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga nilai persatuan, keadilan, dan semangat membangun daerah menuju masa depan yang lebih baik.

Perjalanan Panjang di Parlemen

Tak banyak politisi yang mampu bertahan dan tetap dipercaya rakyat selama seperempat abad di panggung Nasional. Salah satunya adalah Dr. Hj. Elviana, M.Si, sosok perempuan tangguh asal Jambi yang telah 25 tahun mengabdi di Senayan sebagai wakil daerah dan wakil rakyat. 

Perjalanan panjangnya bukan tanpa tantangan, dari dinamika politik, pergantian partai, hingga tuntutan zaman yang berubah,  namun Elviana tetap berdiri tegak dengan komitmen yang sama, mengabdi untuk rakyat Jambi dengan integritas dan kerja nyata.


Wakil Ketua Komite IV (Bidang Keuangan Perbankan) DPD RI, Dr. Hj. Elviana, M.Si (tengah), saat memimpin rapat saat bersama Menteri Keuangan RI Purbaya Sadewa, Senin (3/11/2025).

Elviana memulai kiprahnya di kancah politik nasional pada 2004 sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. Lima tahun kemudian, ia melanjutkan pengabdian di DPD RI periode 2009–2014, sebelum kembali ke DPR RI periode 2014–2019 melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Konsistensinya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat membuat dirinya kembali terpilih sebagai anggota DPD RI periode 2019–2024, dan untuk kelima kalinya, Elviana kembali dipercaya rakyat Jambi untuk melanjutkan tugas di DPD RI periode 2024–2029.

Rentang karier ini menjadikan Elviana sebagai salah satu tokoh politik perempuan dengan masa pengabdian terpanjang dari Jambi, lebih dari dua dekade di Senayan.

Komitmen dan Perjuangan

Selama bertugas di Komite IV DPD RI, Elviana berperan aktif dalam bidang keuangan daerah, investasi, dan pengawasan anggaran publik. Ia ikut serta dalam berbagai pembahasan penting, mulai dari alokasi APBN dan DAK, fit and proper test calon anggota BPK, hingga pengawasan dana transfer ke daerah.

Namun, baginya, jabatan bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk bekerja nyata bagi rakyat. “Saya ingin memastikan setiap kebijakan nasional bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jambi,” ujarnya dalam salah satu wawancara.

Kedekatan Elviana dengan masyarakat Provinsi Jambi bukan hanya terlihat di ruang sidang, tetapi juga di lapangan. Ia kerap melakukan kunjungan kerja, reses, dan penyerahan ribuan SK Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di berbagai kabupaten/kota, seperti Merangin, Tebo, dan Bungo.

Selain itu, ia dikenal vokal memperjuangkan dukungan untuk UMKM, khususnya kaum Ibu-Ibu pelaku UMKM, pendidikan anak-anak kurang mampu, dan peningkatan akses ekonomi masyarakat desa. Semua kegiatan itu menjadi bukti bahwa baginya, “aspirasi rakyat harus dijemput, bukan hanya ditunggu.”
Dr Hj Elviana MSi, merakyat dan murah berbagi berkat.

Dari Kritik Hingga Kepercayaan Publik

Sebagai figur publik yang lama berkiprah, Elviana tak luput dari kritik dan sorotan. Beberapa kali, warganet menyoroti kinerja dan rekam jejaknya. Namun, ia menanggapinya dengan terbuka. 

“Kritik itu bagian dari demokrasi. Justru dari sanalah saya belajar untuk terus memperbaiki diri,” kata Elviana dalam salah satu kesempatan kepada Penulis.

Hasilnya terlihat jelas, pada Pemilu 2024, ia kembali mencatat perolehan suara tertinggi di Dapil Jambi, yakni 291.334 suara (berdasarkan rekapitulasi KPU). Angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tetap kuat terhadap dirinya.

Kini, setelah seperempat abad mengabdi, Elviana bukan sekadar politisi senior. Ia adalah simbol keteguhan, pengalaman, dan integritas dalam dunia politik Indonesia. 

Kiprahnya membuktikan bahwa ketulusan, konsistensi, dan kerja nyata mampu mengantarkan seseorang menjadi sosok yang dipercaya rakyat, bukan karena janji, tetapi karena bukti. bahkan di level Nasiona, Elviana tak segan-segan mengkritik kebijakan pemerintah pusat, khususnya dengan mitra kerjanya, seperti baru-baru ini dengan Menteri Keuangan RI Purbaya Sadewa untuk memutihkan atau menolkan hutang pinjaman para ibu-ibu nasabah Ultra Mikro (UMi) Mekar yang selama ini menjadi sasaran bantuan modal pemerintah.

Menurut Elviana, kebijakan pemutihan tersebut penting dilakukan agar para pelaku usaha mikro perempuan yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga bisa kembali bangkit tanpa terbebani hutang yang menumpuk.

“Saya minta Menteri Purbaya melakukan langkah berani: putihkan atau nolkan dulu hutang para ibu-ibu nasabah UMi Mekar, kemudian tata ulang kembali sistem pembiayaannya,” tegas Elviana.

Selain itu, Elviana juga mendorong agar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) diberikan tambahan modal negara. Langkah ini dinilai penting agar bunga pinjaman UMi ke depan bisa lebih rendah dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang saat ini menjadi acuan pinjaman mikro nasional.

Perjuangkan MBG di Daerah 

Sosok Anggota DPD RI asal Jambi, Dr. Hj. Elviana, M.Si tak segan segan angkat suara keras menanggapi polemik pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Jambi. Dia menegaskan, para kepala daerah dan anggota dewan seharusnya menjadi motor percepatan program nasional, bukan justru penghambat.

“Jangan hambat program Presiden Prabowo. Ini untuk anak-anak sekolah, bukan proyek pribadi. Kalau merasa bangunannya belum layak, bangun saja yang layak, bukan malah menjelekkan,” tegas Elviana baru-baru ini. 

Pernyataan itu dilontarkan Elviana menanggapi komentar wakil dwan disalah satu kabupaten di Provinsi Jambi, yang menyebut dapur MBG di Nalo Tantan Merangin kurang layak. Namun menurut Elviana, penilaian tersebut keliru dan tidak pada tempatnya.

“Yang berhak menilai kelayakan adalah tim SPPI yang sudah di-SK-kan oleh BGN, bukan anggota dewan. Kalau semua mau menilai sesuka hati, kapan anak-anak Merangin bisa makan MBG?” sindirnya kala itu.

“Kalau memang punya niat membantu rakyat, gunakan fungsi pengawasan untuk mempercepat, bukan memperlambat. Kalau justru sibuk mengomentari tanpa solusi, itu namanya menghambat, bukan mengawal,” ujarnya tajam.

Bagi masyarakat Provinsi Jambi, Elviana bukan hanya senator, ia adalah wakil yang tumbuh bersama rakyat, berjuang untuk rakyat, dan tetap berpihak kepada rakyat.


Akar Pendidikan dan Pengabdian

Perjalanan kariear Elviana, tidaklah mudah. Dari guru honorer ke Doktor dan Senator. Kisah Elviana ini sempat dituliskan oleh  Tenaga Ahli DPD RI, Ahmad Ilham Asmaryadi, MA., M.Pd., C.Ps, saat Elviana menyandang gelar Doktor Juni 2025 lalu.

Sosok Elviana adalah perempuan Jambi yang menginspirasi. Elviana menamatkan pendidikan S1 di IKIP Padang (kini UNP) pada tahun 1990 dalam bidang Pendidikan Biologi. Sejak awal, jalur hidupnya tidak biasa. Ia menerima beasiswa ikatan dinas, suatu bentuk penghargaan negara kepada mahasiswa berprestasi dengan imbal balik pengabdian sebagai tenaga pendidik. 

Setelah lulus, ia sebenarnya langsung memperoleh SK pengangkatan sebagai dosen di IKIP Medan. Namun, keputusan besar diambil: ia tidak mengambil SK tersebut dan memilih merantau ke Jambi, sebuah daerah yang baginya memiliki potensi dan ruang yang luas untuk mengabdi, bertumbuh, dan memberi makna.

Keputusan itu bukan tanpa risiko. Di Jambi, Elviana mengajar sebagai guru honorer di SMP dan SMA Nusantara Jambi, juga di SMA At-Taufiq Jambi, dengan gaji yang sangat minim. Namun, keterbatasan itu tidak menyurutkan semangatnya. 

Justru, Elviana mengambil banyak peran lain untuk bertahan dan terus memberi kontribusi. Dia mengajar les privat dari rumah ke rumah, menjadi dosen di Akademi Sekretari Manajemen (ASM Jambi) yang kini dikenal sebagai STIE Jambi dan aktif dalam berbagai kegiatan edukatif lainnya.

Pada Februari 1993, perjuangannya membuahkan hasil. Elviana berhasil memindahkan SK dosennya ke Universitas Jambi (UNJA) dan sejak saat itu resmi menjadi dosen tetap di FKIP UNJA. 

Ini bukan sekadar pengangkatan formal, tapi pengakuan atas dedikasi dan konsistensi seorang perempuan muda yang memilih jalan terjal demi bisa tetap berada di tengah masyarakat yang membutuhkan pendidik berdedikasi.

Melompat ke Akademik Lebih Tinggi

Setelah bertahun-tahun mengabdi di Jambi, Elviana kembali ke jalur akademik formal. Pada tahun 1998, ia melanjutkan studi ke jenjang Magister Biologi di Institut Pertanian Bogor (IPB), sebuah kampus unggulan di Indonesia. 

Di sana, ia menunjukkan kecepatan dan kedisiplinan belajar yang luar biasa menyelesaikan S2 hanya dalam 16 bulan atau 3 semester. Capaian ini mencerminkan kecintaan yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan, serta kemampuannya dalam menyusun prioritas dengan tepat.

Namun, hidup Elviana tak hanya bicara tentang akademik. Pada Pemilu 2004, ia memutuskan untuk maju sebagai calon legislatif. Dunia politik yang dikenal keras dan kompetitif tak membuatnya gentar. Ia menang dan masuk ke DPR RI, mewakili suara rakyat Jambi. 

Ia terus dipilih kembali, termasuk sebagai anggota DPD RI di periode selanjutnya. Hingga kini, lima periode di Senayan telah dijalani, menjadikannya salah satu politisi perempuan paling berpengaruh asal Sumatra.

Dalam berbagai forum nasional, Elviana dikenal sebagai sosok yang vokal menyuarakan isu pendidikan, perempuan, dan pembangunan daerah. Ia tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang pendidik, meskipun tengah berada di lingkungan politik yang sering kali keras dan maskulin. Prinsipnya sederhana: “Pengabdian tidak boleh kehilangan hati nurani.”

Kembali ke Akademik: Selesaikan S3 dengan Summa Cum Laude

Tahun 2007, di tengah padatnya tugas sebagai wakil rakyat, Elviana sempat kembali melanjutkan studi doktoralnya di IPB. Namun, intensitas tugas-tugas kenegaraan dan keterikatan sebagai representasi publik membuatnya harus menghentikan sementara studi tersebut.

Barulah pada 2022, ia memutuskan untuk kembali fokus menyelesaikan gelar doktor, kali ini di kampus UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam 3 tahun, Elviana berhasil menyelesaikan program doktoralnya dengan prestasi gemilang. 

Ia lulus dengan predikat Summa Cum Laude, predikat tertinggi dalam dunia akademik, yang bukan hanya menggambarkan kecerdasan intelektual, tetapi juga dedikasi dan konsistensi belajar di tengah berbagai peran sosial dan politik yang ia jalani.

Doa dan dukungan keluarga Dr Hj Elviana yang selalu menyertai. 

Sidang Promosi yang Penuh Haru

Sidang terbuka promosi doktor Elviana bukan sekadar seremoni akademik. Ini adalah selebrasi dari perjalanan panjang seorang perempuan yang tidak menyerah pada keadaan. Acara ini dihadiri tokoh-tokoh penting: Prof. Isma Yatun, Ketua BPK RI (RI 10), hadir sebagai penguji kehormatan .

Dr. H. Al Haris, Gubernur Jambi. Sebagai penguji eksternal. Para promotor dan penguji internal : Prof. H. Muktar, M.Pd, Prof. Kasful Anwar, M.Pd, Prof. Muntholib, Dr. Kemas, serta Prof. Risnita, Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi.

Dalam sidang tersebut, Elviana menyampaikan dengan suara bergetar, “Saya memulai semuanya sebagai guru honorer tahun 1991, mengajar les, jadi dosen, lalu beralih ke politik. Tapi saya tidak pernah berhenti belajar. Hari ini, saya tuntaskan janji akademik saya sebagai doktor.”

Kisah Elviana yang lahir di Hari Pahlawan 10 November 1966 silam, bukan hanya milik Jambi, tapi milik semua perempuan Indonesia yang terus berjuang dalam diam. 

Elviana adalah contoh nyata bahwa perempuan bisa kuat tanpa kehilangan kelembutan, bisa menjadi cerdas tanpa harus kehilangan kepedulian, dan bisa memimpin tanpa harus meninggalkan jati dirinya sebagai pendidik.

"Dari guru honorer dengan bayaran seadanya, menjadi dosen yang mendidik ribuan mahasiswa, menjadi senator lima periode, dan kini menyandang gelar doktor dengan predikat tertinggi Elviana adalah wajah dari perempuan Indonesia yang tak gentar melawan keterbatasan, dan tak pernah lelah mencintai ilmu pengetahuan dan pengabdian,"pungkas Tenaga Ahli DPD RI Ahmad Ilham Asmaryadi, MA., M.Pd., C.Ps dalam artikelnya. (JPO-Asenk Lee Saragih)


0 Komentar

Komentar Dilarang Melanggar UU ITE