Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Sempat Jadi Olokan Warga, Ornamen Angso Ikon Tugu Keris Siginjai “Dimutilasi”

Sempat Jadi Olokan Warga, Ornamen Angso Ikon Tugu Keris Siginjai “Dimutilasi”.
Jambipos Online, Jambi- Masyarakat Kota Jambi bangga dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi yang merubah Tugu Monas Kotabaru dengan Tugu Keris Siginjai yang penuh dengan makna perjuangan Rakyat Jambi. Tugu Keris Siginjai itu diresmikan dalam sebuah “Pesta” Pergantian Tahun pada 31 Januari 2017 lalu dengan acara yang penuh gegab gempita. Saat diresmikan, tak sedikit pula masyarakat Kota Jambi yang mengolok-olok bentuk ornamen Angso yang diplesetkan sebagai anak bebek.

Dari pengamatan Jambipos Online, ramainya olokan warga lewat sosial media, memaksa Walikota Jambi H Syarif Fasha memerintahkan Kepala Dinas PU Kota Jambi untuk merubah bentuk Patung Angso yang ada empat buah di Tugu Keris Siginjai itu. Awalnya patung Angso itu bentuknya baik yang merupakan Simbol Jambi. 

Tiga pekan terakhir, tampak patung Angso di Tugu Keris Siginjai “dimutilasi” dan dibiarkan begitu saja tanpa ada lagi proses pekerjaannya. Namun pekerja tampak memperbaiki sejumlah asesoris Tugu Keris Siginjai, misalnya pembuatan motif Batik Jambi di lingkaran atas Tugu Keris Siginjai. 
ISTIMEWA
“Setelah diresmikan pada malam pergantian tahun 2017 ke 2018 lalu, kepala "BEBEK ANGSO" kok ndak ada terlihat di Tugu Keris (Kamis, 25/01/18), kemana hilangnya,” tulis Amrizal Ali Munir dengan menambahkan 5 photo “mutilasi” patung Angso.

Tugu Keris Siginjai ini berada di lokasi pusat Pemerintahan Kota Jambi, tepatnya di kawasan Kotabaru, Kota Jambi, percisnya di bundaran depan Balaikota Jambi. Prosesi peresmian dilangsungkan tepat saat malam Tahun Baru 2018. Disaksikan ribuan warga Jambi, tugu senilai Rp 3,5 miliar itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.

Usai diresmikan, Tugu Keris Siginjai mendadak viral dilinimasa media social dan pemberitaan media siber di Jambi. Pasalnya salah satu ornamen tugu, yakni empat ekor patung angso sebagai lambang Kota Jambi bentuknya dinilai tidak proporsional dan disebut mirip anak itik.

Kata warga, patung tersebut lebih mirip anak itik, ketimbang angso. Bentuknya berbeda jauh dengan patung angso sebelumnya saat namanya Tugu Monas. Ragam olokan dan kritik dari warganet Jambi menghiasi linimasa media sosial. Berbagai macam meme atau gambar karikatur seputar bentuk angso di tugu itu bermunculan.

Pengamatan Jambipos Online saat peresmian waktu malam tahun baru lalu, bentuk ornament angsa di tugu itu  lehernya pendek. Berbeda dengan ornamen sebelumnya sehingga warga melihat bentuk angsanya lucu.

Mendapat banyak kritik seputar patung angsa itu, Pemkot Jambi akhirnya membongkar ornamen patung tersebut dan kini “memutilasi”nya. Sejak 4 Januari 2018 empat ornament angso sudah “dibongkar” dan kini perbaikannya hingga Jumat 26 Januari 2018 belum ada tanda-tanda.
Tugu Monas Kotabaru Berubah Jadi Tugu Keris Siginjai. Dok Jampos Asenk Lee Saragih
Walaupun menuai banyak kritik dan olokan, lokasi Tugu Keris Siginjai tetap banyak dikunjungi warga dan mengabadikannya untuk berselfiria. Lokasi tugu kini dipercantik dengan taman dan kilauan selang lampu saat malam hari. Sejumlah tanda sejarah perjuangan Rakyat Jambi juga dibuat di lingkaran dasar tugu tersebut, guna memudahkan warga mengetahui makna dari Tugu Keris Siginjai.

Dari penelusuran, patung angsa maupun Keris Siginjai tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kota Jambi. Lambang angsa tidak hanya disematkan para Tugu Keris Siginjai. Namun banyak terdapat di sejumlah bangunan atau perkantoran. Seperti di kampus Universitas Negeri Jambi (Unja). Angso duo juga menjadi nama pasar tradisional terbesar di Provinsi Jambi.

Sedangkan Keris Siginjai adalah salah satu senjata pusaka yang digunakan Kesultanan Jambi pada saat perjuangan melawan penjajahan Belanda. Pemasangan keris di Tugu Keris Siginjai dibentuk menghadap ke atas dengan sebuah tangan menggenggam gagang keris. Sementara ornamen patung empat ekor angsa berada di bagian bawah tugu.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Jambi, Farti Suandri, keris di tugu tersebut berbobot 900 kilogram. Berbahan tembaga murni, keris tersebut dibuat oleh perajin dari Yogyakarta.

Rencana mengganti tugu Monas dengan tugu keris Siginjai awalnya dicetuskan Wali Kota Jambi, Sy Fasha, awal 2017 lalu. Namun pada perjalanannya, beberapa kelompok masyarakat menentang rencana penggantian tugu tersebut. 

Masyarakat yang menolak menilai rencana tersebut hanya menghambur-hamburkan anggaran daerah saja. Sebab, masih banyak program lain yang lebih penting ketimbang membangun tugu. Apalagi, tugu jam yang akan diganti itu juga sudah menjadi bagian sejarah Kota Jambi. Keberadaannya sudah lama berdiri sejak puluhan tahun. 

Oleh warga Jambi, tugu jam tersebut juga kerap disebut dengan Monas. Sebab, penampakannya hampir mirip bangunan Monas di Jakarta.

“Keberadaan tugu keris Siginjai bisa menjadi ikon yang sakral akan adat budaya Melayu Jambi. Sekaligus menghormati perjuangan leluhur," ujar Wali Kota Jambi, Sy Fasha, atas rencana pembangunan tugu keris Siginjai.
Tugu Monas Kotabaru Berubah Jadi Tugu Keris Siginjai.
Sejumlah kelompok masyarakat sempat menggelar beberapa kali aksi penolakan di kawasan tugu tersebut. Namun Pemkot Jambi tak bergeming dan proses pembangunan tetap dilanjutkan hingga kini.

Sementara Ketua Lembaga Adat Melayu Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi, Azrai Al Basyari mengatakan, Keris Siginjai merupakan suatu lambang kehormatan dan kemuliaan bagi "rajo" atau Sultan Jambi.


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar