Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Zumi Zola Pasang Badan Perjuangkan Kelangsungan 5.038 Guru Honor di Provinsi Jambi


Gubernur Jambi H Zumi Zola (kiri) mendapat bisikan dari Sekda Provinsi Jambi H Ridham Priskab saat kali pertama Coffee Morning dengan insan Pers di Jambi, 17 Mei 2016 lalu, sejak dilantik jadi Gubernur Jambi Februari 2016. Foto Asenk Lee Saragih


Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi H Zumi Zola berani pasang badan dan mempertaruhkan jabatannya guna memperjuangkan keberlangsungan sebanyak 5.038 guru honorer di Provinsi Jambi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi sudah mengambil inisiatif guna memperjuangkan nasib guru honorer tersebut. Bahkan untuk melobi DPRD Provinsi Jambi agar meloloskan anggaran di APBD 2017 bagi guru honorer itupun sudah diatur strateginya.

“Insyaallah anggaran disetujui oleh Dewan. Sebenarnya ada tiga tantangan utama pembangunan sektor pendidikan di Provinsi Jambi saat ini. Pertama keberadaan 5.038 guru honorer, pembangunan 1.500 ruang kelas baru dan pemerataan guru. Saat ini kalau kita lihat ada tempat yang menumpuk bagi guru mengajar, sementara di sekolah lain kekurangan,” ujar Zumi Zola.(Baca Juga: Ketika Sekolah Negeri “Merontokkan” Siswa di Sekolah Swasta)

Menurut Zumi Zola, permasalahan guru honor harus tetap diperjuangkan. “Masalah guru honor, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, saya katakan, kita harus punya kepastian dulu. Insyaallah, itu masuk ke APBD Provinsi Jambi. Walaupun kondisi keuangan kita sangat terbatas sekali, tetapi kita sangat komitmen untuk memperhatikan guru honor. Alhamdulillah, kita sudah bicarakan dalam RKA (Rencana Kerja Anggaran), kemudian telah kita bicarakan pula dengan Dewan. Pada intinya kita memperjuangkan bagaimana nasib tenaga honorer pendidikan di Provinsi Jambi. Jumlahnya 5.038 orang,” ujarnya.(Baca Juga:Guru di Provinsi Jambi Dapat Anugerah Kihajar 2016 dari Mendikbud)

Kemudian soal penambahan 1.500 ruangan kelas baru, lanjut Zumi Zola, pihaknya memang merasakan sangat berat, karena biayanya sangat besar sementara anggaran sangat terbatas. “Tetapi bagaimana kita bisa menyusun skala prioritas, yang mana yang didahulukan. Kalau kita hanya mengandalkan APBD Provinsi Jambi saja, tidak mungkin,” sebutnya.

“Banyak yang harus kita benahi, termasuk laboratorium, yang bahkan sekarang sebagian labor digunakan untuk kelas, karena kelasnya tidak cukup. Saya tadi sudah sampaikan kepada Pak Menteri dan Sekjen agar kiranya Provinsi Jambi bisa dibantu, supaya semua anak-anak kita bisa mendapat pelayanan pendidikan dengan baik. Kihajar ini kan kita harus belajar, itu semangatnya. Mudah-mudahan dengan upaya bersama Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, Insyaallah bisa terwujud dengan baik,” kata Zumi Zola.

Zumi Zola lebih lanjut berpendapat, pihaknya banyak menemukan penumpukan guru pada beberapa sekolah, sementara sekolah lainnya kekurangan guru. 

“Saat ini kalau kita lihat ada tempat yang menumpuk, kadang ketika sudah diurai, balik lagi. Itu harus kita buat pemerataan. Kalau terjadi penumpukan di beberapa tempat, bukan hanya berimbas pada pelayanan bagi anak didik yang tidak merata, tetapi juga pada tunjangan guru, berkaitan dengan jam mengajar. Ketika nanti sudah diurai penumpukannya, harus ada komitmen dari semua pihak terkait, untuk memenuhi pelayanan pendidikan kepada anak-anak sekolah, dan tanggung jawab untuk jam mengajar terpenuhi juga,” kata Zumi Zola. (Asenk Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar