Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Sebelas Korban “Lubang Jarum” PETI Tak Dapat Dievakuasi


Bupati Merangin, Al Haris saat meninjau lokasi tambang, Jumat (28/10/2016). Istimewa

Jambipos Online, Merangin-Evakuasi terhadap 11 korban tertimbun longsor “lobang jarum” pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, hingga Jumat (28/10/2016) belum membuahkan hasil. Kemungkinan besar evakuasi tak dapat dilakukan mengingat air yang memenuhi lubang jarum PETI adalah aliran dari Sungai Merangin.(Berita Terkait: Gubernur Jambi Lapor Ke Kapolri Soal Sulitnya Pemberantasan PETI di Jambi )

Bupati Merangin, Al Haris saat meninjau lokasi tambang, Jumat (28/10) mengatakan, tim SAR tidak bisa berbuat banyak karena lokasi tambang lubang jarum dipenuhi air. Tiga hari berturut-turur dilakukan penyedotan, namun debit air tidak juga menyusut.(Baca Juga: Dua Penambang Terjebak di Lubang Jarum PETI Ternyata Kepala Dusun)

“Tim evakuasi sudah mengambil sampel air didalam lubang tambang. Dan hasilnya ternyata sama dengan air Sungai Merangin. Air dilubang tambang itu sama dengan air Sungai Merangin. Jadi itulah penyebabnya air tidak kering-kering. Karena air Sungai Merangin yang masuk ke lubang jarum. Kita akan mencari cara lainnya untuk memperlancar evakuasi. Karena beberapa hari ini kita hanya berupaya mengeringkan air dari tambang,” ujar Al Haris.

Sebelumnya Wakil Bupati Merangin H A Khafid Moein mengatakan, berbagai kejadian dan peristiwa yang menelan korban jiwa akibat PETI di Merangin, justru tidak juga dijadikan pelajaran bagi para pelaku PETI di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Merangin.

Disebutkan, para pelaku PETI semakin ‘menggila’ dengan lebih memperdalam lubang galian dan terus mengejar keberadaan emas. Akibatnya, kejadian yang menelan korban jiwa kembali terjadi.

“Musibah tertimbunnya 11 orang pelaku PETI ini lanjut, merupakan musibah terbanyak menelan korban jiwa dari serentetan musibah-musibah sebelumnya. Ini artinya sudah peringatan keras. Tolong stop aktivitas PETI,” kata H A Khafid Moein.

Seperti diketahui 11 korban tewas tertimbun dilokasi PETI lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Senin (24/10/2016).

Para korban tertimbun yakni Tami (45), Yung tuk (30), Siam (28), Hamzah (55), Jurnal (21), Catur (24) dan Guntur (34) merupakan warga Sungai Nilau, Kecamatan Sungai Manau. Selajutnya Cito (25) dan Zulfikar (25) warga Perentak, Kecamatan Pangkan Jambu, serta Dian Arman (53) dan Erwin warga Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap. (Yah)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar