![]() |
Bus tersebut akan segera menjalani masa uji coba sebagai langkah awal menuju sistem transportasi kota yang modern, bersih, dan efisien. Rencananya, peluncuran resmi dilakukan usai Rapat Paripurna DPRD dalam rangka HUT ke-79 Pemerintah Kota Jambi dan Hari Jadi ke-624 Tanah Pilih Pusako Batuah, pada 28 Mei 2025 mendatang.
Disisi lain, warga Kota Jambi berharap Bus listrik ini tak mengikuti jejak bus "Si Tayo" nya Indonesia yang diberi nama Koja Trans, dan merupakan capsule bus pertama di Indonesia. Bus kapsul berbasis aplikasi ini pertama kali diluncurkan oleh Pemerintah Kota Jambi di tengah pengusungan Kota Pintar Jambi.
Namun bus Tayo itu hilang tak berjejak. Bahkan hadirnya bus "Si Tayo" era kepemimpinan Wali Kota Jambi H Syarif Fasha dan Wakil Wali Kota Jambi dr Maulana.
Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM sebelumnya telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Kalista Soter Hastia terkait pengadaan angkutan umum berbasis listrik, bertepatan dengan peringatan HUT Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi pada 17 Mei 2025 yang lalu.
Baca: Kota Jambi, Hilangnya Transportasi Angkutan Kota dan Bus Kapsul Pertama Jadi Rongsokan?
Kerja sama ini menjadi tonggak penting transisi Kota Jambi menuju transportasi publik berbasis energi bersih. "Ini bukan sekadar MoU, tetapi fondasi masa depan transportasi Kota Jambi. Kita mulai dengan uji coba, evaluasi, lalu ekspansi bertahap melalui kemitraan. Tujuannya jelas hadirkan angkutan umum yang nyaman, bersih dan modern,” ujar Wali Kota Maulana.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, Saleh Ridha, menjelaskan bahwa dua unit bus listrik akan melayani rute Terminal Rawasari - Terminal Alam Barajo PP, melalui Simpang Kawat dan Jamtos. Selama masa uji coba, layanan diberikan secara gratis kepada masyarakat dan akan dievaluasi secara bertahap.
Dirut PT Kalista Soter Hastia, Albert Auliya Ilyas, menegaskan pihaknya bukan hanya menyediakan unit kendaraan, melainkan membangun seluruh ekosistemnya, mulai dari stasiun pengisian daya, fasilitas pemeliharaan, hingga edukasi kepada pemerintah dan masyarakat. "Jambi kami pilih karena menunjukkan komitmen kuat dalam transisi dari transportasi konvensional ke energi bersih,” ungkapnya.
Sebelumnya, PT Kalista telah sukses menerapkan bus listrik di Jakarta dan Medan. "Akhir tahun 2023 yang lalu kami perkuat TransJakarta dengan 26 bus listrik, dan pada tahun 2024, sudah 60 bus di Medan Provinsi Sumatera Utara. Kini Medan sudah sepenuhnya gunakan armada listrik. Kami berharap Jambi jadi kota berikutnya yang memberi contoh,” tambah Albert.
Langkah ini sejalan dengan visi Kota Jambi sebagai kota cerdas, bersih, dan layak huni. Selain memperkuat layanan publik, inisiatif ini juga bertujuan mengurangi polusi udara, emisi gas rumah kaca, dan kemacetan lalu lintas akibat tingginya mobilitas kendaraan pribadi.
Dengan dimulainya era transportasi ramah lingkungan ini, Jambi semakin memperkuat posisinya sebagai kota progresif yang siap menghadapi tantangan masa depan.
![]() |
Tayo The Little Bus.Dok JPO. |
Pernah Muncul Koja Trans
Warga Kota Jambi sempat mengenal bus "Si Tayo" nya Indonesia yang diberi nama Koja Trans, dan merupakan capsule bus pertama di Indonesia. Bus kapsul berbasis aplikasi ini pertama kali diluncurkan oleh Pemerintah Kota Jambi di tengah pengusungan Kota Pintar Jambi Oktober 2019 lalu.
Karakter Tayo The Little Bus? Karakter bus biru kecil yang digambarkan sebagai sosok yang ceria dan kadang-kadang nakal. Karakter ini sangat digandrungi oleh anak-anak. Melihat karakter Tayo yang sangat digandrungi oleh anak-anak, Multi Inti Digital Bisnis terinspirasi untuk membuat bus yang tidak hanya digandrungi oleh anak-anak, tapi generasi milenial.
Bus yang bisa dipanggil melalui aplikasi gawai pintar yang akan menjemput dan mengantar kita ke tujuan. Inilah Si Tayo-nya Indonesia yang diberi nama Koja Trans, dan merupakan capsule bus pertama di Indonesia. Bus kapsul berbasis aplikasi ini pertama kali diluncurkan oleh Pemerintah Kota Jambi di tengah pengusungan Kota Pintar Jambi.
Sebenarnya, bus kapsul ini sudah ada sejak Oktober 2019 lalu dan animo penggunanya di Jambi sudah sangat besar. Di tahun pertama peluncuran, Koja Trans hanya memasang tarif Rp1 saja. Penggunanya kini sudah lebih dari target 1.000 pengguna.
“Sudah lewat. Kami di titik tertinggi per hari sudah mencapai 2.000 pengguna. Kalau dari segi downloader aplikasi sudah mencapai 32 ribuan,” ungkap CEO Multi Inti Ditigal Bisnis, Subhan Novianda, yang dikutip oleh Warta Ekonomi saat itu. Jika masa promo sudah berakhir, perusahaan akan menetapkan tarif. Tenang saja, tarifnya akan lebih terjangkau.
Namun cerita "Si Tayo" di atas hanya pemanis semata, dan pada kenyataanya hanya retorika. Kini "Si Tayo" tinggal cerita dengan alasan dampak Covid-19. (JPO-AsenkLeeSaragih)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE