Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Penyerang Polsek Marosebo Muarojambi Tidak Miliki Riwayat Gangguan Jiwa

Kepala Keposian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Prof H.M. Tito Karnavian, MA, Ph.D. memberikan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada dua anggota kepolisian Polsek Maro Sebo Polres Muarojambi, Polda Jambi, yang menjadi korban penyerangan Mapolsek Marosebo oleh seorang pria warga sekitar Mapolsek. Kedua anggota yang menerima penghargaan itu yakni Aiptu Manalu dan Bripka Sangap Tinambunan. Pemberian penghargaan itu diadakan dalam Upacara Peresmian Peningkatan Tipe Polda Jambi dart Tipe B ke Tipe A di Mapolda Jambi, Jumat (24/5/2018) sore. Kapolri, Jendral Polisi Tito Karnavian, memimpin langsung peresmian kenaikan tingkat Kepolisian Daerah (Polda) Jambi dari tipe B menjadi tipe A, Jumat (25/5/2018) sore.IST
Tersangka dikenal sebagai seorang yang memiliki temperamen tinggi di desanya. Pemeriksaan terhadap tersangka belum bisa dilakukan karena tersangka sering histeris.

Jambipos Online, Jambi-Anwar Sadat (35), warga Desa Danau Lamo, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi yang menjadi tersangka penyerangan kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Marosebo, Muarojambi tidak memiliki riwayat gangguan jiwa. Namun tersangka dikenal sebagai seorang yang memiliki temperamen tinggi di desanya.

“Sepengetahuan kami, Anwar Sadat tidak pernah berperilaku seperti orang yang mengalami gangguan jiwa. Pemuda Desa Danau Lamo tersebut memang orangnya agak temperamental. Namun belakangan ini dia berperilaku baik dan sudah sering sembahyang ke mesjid. Jadi kami kaget juga mengetahui Anwar Sadat menyerang kantor polisi dan dinyatakan mengalami gangguan jiwa,” kata Kepala Desa Danau Lamo, Muarojambi, Ismail Ahmad kepada wartawan di Jambi, Jumat (25/5) terkait kasus penyerangan Polsek Marsebo, Muarojambi yang dilakukan warganya.

Menurut Ismail Ahmad, Anwar Sadat belakangan ini tampak berperilaku baik. Setiap ada kegiatan gotong royong di desa, Anwar Sadat sudah ikut berpartisipasi. Perilakunya pun tampak cukup santun. Perilaku tersebut berubah drastis dibandingkan sebelumnya.

“Selama ini Anwar Sadat sering berkelahi bila mengalami masalah dengan orang lain, termasuk pemuda desa,” ujarnya.

Sering Histeris

Anwar Sadat hingga Sabtu (26/5/2018) masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jambi. Tersangka dirawat di rumah sakit terkait adanya dugaan gangguan jiwa yang dialaminya. Pemeriksaan terhadap tersangka belum bisa dilakukan karena tersangka sering histeris. Kemudian komunikasi pennyidik dengan tersangka masih buntu atau tidak nyambung.

“Tersangka masih tetap bungkam ketika ditanya penyidik. Tersangka juga masih sering berteriak-teriak histeris. Tetapi belum dipastikan apakah tersangka mengalami gangguan jiwa. Pemeriksaan kejiwaan tersangka masih terus dilakukan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Polisi, Kuswahyudi Tresnadi.

Dikatakan, Tim Penyidik Mabes Polri sudah turun ke Jambi memeriksa kasus penyerangan Polsek Marosebo. Tim Penyidik Mabes Polri belum bisa menyimpulkan apakah tersangka pelaku penyerangan Polsek Marosebo terkait jaringan teroris. Pemeriksaan masih difokuskan pada kesehatan jiwa tersangka.

“Jadi belum bisa diketahui adanya indikasi keterkaitan tersangka dengan jaringan teroris yang mana. Beberapa keluarga tersangka sudah dimintai keterangan terkait kegiatan tersangka selama ini,” ujarnya.

Dikatakan, tersangka pernah terlibat kasus pencurian kenderaan bermotor dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba). Proses hukum terkait kedua kasus itu sudah dijalani tersangka, sehingga tersangka kembali dibebaskan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar, Rabu (23/5/2018), menjenguk Bripka S Tinambunan dan Bripka A Manalu, dua anggota Polsek Marosebo yang dirawat di RS Bhayangkara Polda Jambi, Rabu (23/5/2018). 

Kedua anggota Polsek Marosebo mengalami luka di bagian belakang kepala dan leher akibat serangan senjata tajam yang dilakukan Anwar Sadat, Selasa (22/5/2018). Kapolri Tito Karnavian juga memberikan Penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada kedua anggota ini, Jumat (25/5/2018) di Mapolda Jambi.

“Kondisi kedua anggota Polsek Marosebo tersebut sudah membaik. Luka jahitan di kepala dan leher mereka sudah mulai kering. Kedua anggota polisi itu pun sudah bisa diajak bicara. Saya prihatin atas penyerangan yang menyebabkan dua nggota polisi tersebut terluka,”katanya.

Fachrori Umar pada kesempatan tersebut mengimbau seluruh warga masyarakat dan aparat keamanan tetap ekstra waspada menghadai berbagai kemungkinan aksi-aksi teror. Warga masyarakat dan aparat keamanan diharapkan tidak lengah di tengah ancaman teror di berbagai daerah, termasuk di Jambi.(JP-03) 

Berita Terkait


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar