Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


"Selamat Jalan Seniorku (Daniel Sijan)"

(Alm) Daniel Sijan Dalam Kenangan.
Jambipos Online, Jambi-Fitri Ulinda, Pemimpin Redaksi Media Jambi memiliki kisah sejak mengenal Daniel Sijan dalam dunia Pers di Jambi. Berikut ini coretan kenangan itu yang ditayang di lini masa sosial media Fitri Ulinda.

Selamat jalan Seniorku, guruku, sahabatku, abangku Daniel Sijan... Teman bersama di Pers juga di dunia olahraga...

"Hallo dimana kau. Ini KPK datang mau ngecek kantormu. Kok ga ada orang," kalimat itu selalu diucapkan Daniel Sijan setiap datang ke kantor Media Jambi dan saya tidak berada di tempat. 

Dan, ketika membesuk mantan Ketua PWI Jambi dua periode itu di RS Sloam, tanggal 3 Desember 2017 lalu sambil berseloroh saya berkata, "Pantas KPK ga datang datang sakit rupanya," dan diapun tersenyum sembari menyapa saya untuk mendekat. 

Kondisinya sudah sangat lemah Hari itu senior saya yang sudah saya anggap abang, sahabat dan guru itu baru saja menjalani proses endoskopi. Dengan bahasa isyarat dia mengatakan ada benjolan di dalam perutnya dan semakin hari semakin sakit.

Dan saya memintanya untuk sabar dan tetap semangat. Saya mengajaknya bershalawat sembari meminum segelas air. Itu adalah pertemuan terakhir kami. 

Saya mengenalnya sejak tahun 1990, ketika pertama menjadi wartawan Sriwijaya Post. Bang Danil begitu saya sapa dia, selalu membagi ilmu dan pengalamannya. 

Ketika bertemu dia sering memberikan buku tentang jurnalistik. Kami juga bersama sama membina olahraga di Pertina Jambi. Wartawan senior Antara ini pernah menjadi Ketua Harian Pengprov Pertina dan saya bendahara. 

Dia selalu hadir untuk memonitor para atler berlatih, dan satu bahasanya yg selalu kami kenang bersama pengurus lain, Sukendro Dasar dan Endarman Saputra adalah, "kalau tidak disiplin latihan coreng saja," dan kata kata coreng menjadi pengingat kami terhadap almarhum.

Banyak ilmu, banyak pengalaman banyak kenangan yang ditinggalkan almarhum yg begitu gigih menjalanlan profesinya. Pemilik Jambi Pos ini, selalu mengingatkan u cek dan ricek sebelum menurunkan berita. 

Selektif memilih nara sumber, jangan orang asal pintar ngomong di kutip pernyataannya. Dan kritis. Kekritisan itu kini sudah jarang ada, karena wartawan cenderung dekat dgn narsum, objektifitasnya berkurang.

Hari ini (Kamis 7 Desember 2017 Pukul 01.30 WIB), saya kehilangan dia dan hanya bisa mengucapkan Innalilahi wainnalilahi Rojiun. Semoga Allah meluruskan jalanmu ke surga, menghapuskan dosa dosamu dan membalas semua ilmu yang kau berikan dengan pahala berlimpah limpah. Selamat jalan guruku, abangku, sahabatku dan teman curhatku.(JP)


Dalam Kenangan
Berita Terkait


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar