Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jambi Pemasok Daging Celeng Terbesar Selama Ramadan Hingga Lebaran

Pada Sabtu 11 Juni 2016 lalu, Walikota Jambi H Syarif Fasha dan Polresta Jambi pernah menggrebek tempat penimbunan 4 ton daging celeng di RT 34 No 43, Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Alam Barejo Kota Jambi yang diketahui milik U Simbolon/ L Br Nainggolan.
Waspada Beli Daging Sapi Murah 

Jambipos Online, Jakarta-Provinsi Jambi diklaim sebagai pemasok daging babi hutan atau biasa disebut daging celeng terbesar ke Pulau Jawa selama bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri. Bahkan peredaran mengalami peningkatan saat Ramadan hingga Lebaran. Permintaan akan daging celeng di Pulau Jawa sendiri juga meningkat. 

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpini, mengatakan daging-daging yang beredar di pasaran kebanyakan hasil buruan dari wilayah Sumatera. “Itu kan (daging celeng) dari Sumatera. (Baca: Walikota Jambi Larang Warga Timbun Daging Celeng)

Jambi, Padang, Sumatera Selatan,” kata Banun di Kementerian Pertanian, Jakarta, seperti dilansir Detik.com, Kamis 8 Juni 2017. Daging-daging itu kemudian dikirim ke pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, hingga akhirnya dipasarkan. “Itu masuk ke Jawa, (kami) cegatnya di Cilegon,” terang Banun. 

Banun juga mengatakan, selain di bulan puasa, daging-daging celeng tersebut juga banyak beredar di hari-hari biasa. Sebab, daging celeng memiliki harga yang jauh lebih murah dibanding daging sapi atau kerbau. (Baca: Walikota Jambi Gerebek Gudang Daging Celeng)

“Itu tidak hanya Ramadan memang begitu (banyak beredar). Kelihatannya juga karena ada demandnya, makanya itu terus terjadi. Kan sangat murah, karena barang itu diburu,” kata dia. 

Dia mengatakan agar masyarakat tak mudah tergiur dengan tawaran harga daging yang murah. Masyarakat perlu berhati-hati dalam membeli membeli daging tersebut. 

“Jangan kita hanya memilih barang yang murah dan ketelusurannya kita tidak bisa yakin,” tuturnya. Banun Harpini mengatakan harga daging celeng di tingkat pengepul sekitar Rp 10.000/kilogram (kg) hingga Rp 15.000/ kg. Harga itu bahkan lebih murah dibandingkan daging ayam potong yang berkisar Rp 25.000-Rp 30.000/kg. 

“Kan sangat murah, karena barang itu diburu, nggak ada sanitasi yang baik, dionggok saja dalam kantong plastik, dan itu kalau masyarakat tidak tahu bentuknya, orang awan tidak tahu. Karena masih fresh, kalau sudah agak ini lain baunya. Itu hasil buruan tidak dipotong secara higenis,” katanya.

Pada Sabtu 11 Juni 2016 lalu, Walikota Jambi H Syarif Fasha dan Polresta Jambi pernah menggrebek tempat penimbunan 4 ton daging celeng di RT 34 No 43, Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Alam Barejo Kota Jambi yang diketahui milik U Simbolon/ L Br Nainggolan.   (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar