Jambipos Online, Bungo - Upaya memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya Sensus Ekonomi (SE) 2026 mulai digencarkan. Kamis (4/12/2025), Anggota Komite IV DPD RI Dr Hj Elviana MSi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar sosialisasi SE 2026 dan literasi statistik di Kabupaten Bungo. Kegiatan ini menjadi bagian penting menuju pelaksanaan SE 2026 yang akan berlangsung pada Mei–Juli 2026.
Acara tersebut melibatkan BPS RI, BPS Provinsi Jambi, BPS Kabupaten Bungo, serta berbagai kelompok masyarakat seperti Tani Merdeka Bungo, kelompok UMI Mekar, perwakilan Kementerian Agama, dan para pelaku UMKM. Kepala BPS Provinsi Jambi diwakili oleh Eko Libri dari Biro Umum, bersama kepala BPS kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
BPS RI menetapkan peserta sosialisasi secara langsung, terutama mereka yang dinilai memiliki jaringan luas dan mampu membantu menyebarkan informasi ke masyarakat.
Ketua Komite IV DPD RI, Dr. Hj. Elviana, M.Si dalam sambutannya menegaskan bahwa keberhasilan SE 2026 bergantung pada kesadaran masyarakat dalam memberikan data yang benar dan lengkap.
“Alhamdulillah, sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 dapat terselenggara dengan baik. Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin memahami pentingnya SE 2026 dan terlibat aktif dalam memberikan data yang tepat,” ujar Elviana.
Ia menjelaskan bahwa data akurat menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran. “Masyarakat pun akan merasakan langsung manfaatnya ketika data pembangunan tercatat dengan benar,” ujarnya.
Warga Masih Takut Didatangi Petugas
Dalam sesi diskusi, sejumlah peserta mengaku masih khawatir dengan kedatangan petugas sensus ke rumah-rumah, mengingat maraknya modus penipuan. Menanggapi hal itu, BPS menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan warga.
Beberapa langkah tersebut antara lain, petugas lapangan turun bersama aparat RT/RW. Pemberitahuan lebih dulu kepada warga sebelum kunjungan dilakukan.
“Biasanya kami berkoordinasi dengan RT/RW. Mereka menyampaikan kepada warga bahwa petugas BPS akan datang, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Eko Libri.
Ia memastikan mekanisme ini terbukti efektif mengurangi keraguan masyarakat terhadap identitas petugas sensus.
Kabupaten Bungo dipilih sebagai lokasi sosialisasi karena dinilai memiliki perkembangan ekonomi yang pesat, namun belum sepenuhnya tercatat dalam data nasional. Kondisi ini dikhawatirkan membuat kontribusi ekonomi daerah tidak terbaca secara akurat.
“Kalau pertumbuhan ekonomi Bungo tidak terdata dengan baik, maka secara nasional terlihat seolah-olah stagnan. Padahal data yang sahih sangat penting, misalnya untuk mendukung percepatan pengoperasian Bandara Muara Bungo agar bisa beroperasi setiap hari,” kata Elviana.
Melalui sosialisasi SE 2026 ini, BPS berharap masyarakat lebih siap memberikan data yang lengkap saat petugas turun ke lapangan.
“Kami akan memantau perkembangan setelah sosialisasi ini. Semoga masyarakat Bungo semakin paham dan siap menyukseskan Sensus Ekonomi 2026,” tutup Elviana. (JPO-AsenkLee)


0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE