Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Menakar Empati Gubernur Jambi H Al Haris dan Pj Bupati Muarojambi Kepada Keluarga Almarhum Yosua Hutabarat

Catatan Pinggir Kasus Pembunuhan Brigpol Yosua Hutabarat

Jambipos, Jambi- Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi jadi pusat perhatian publik dan warganet sejak Sabtu 9 Juli 2022 lalu hingga Agustus 2022 ini. Daerah perkebunan ini jadi sorotan media karena tempat dimakamkannya Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat sejak dibunuh di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Kejanggalan meninggalnya Brigpol Yosua Hutabarat yang penuh luka tembak dan luka lainnya jadi viral berkat keberanian Bibi Almarhum melakukan siaran lanmgsung lewat akun facebook, serta menunjukkan kondisi jasat Yosua setelah diterima keluarga Sabtu 9 Juli 2022.

Tangisan histeris kedua orang tua Almarhum Yosua, Samuel Hutabarat dan Ibundanya Rosti Simanjuntak terus menggema hingga 20 jam lamanya. Ibunda Rosti Simanjuntak sangat terpukul atas kejadian yang menimpa anak Yosua.

Berita kejanggalan Brigpol Yosua Hutabarat jadi perhatian Nasional, bahkan hingga Presiden Republik Indonesia H Ir Joko Widodo. Penasehat Hukum (PH) keluarga Kamaruddin Simanjuntak dan Tim berhasil merontokkan alibi sang aktor Ferdy Sambo dan membongkar pelaku pembunuhan itu. 

Setidaknya sudah lima tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigpol Yosua, yakni Ferdy Sambo, Putri C (istri Sambo), R Ebenezer, Ricky Rizal dan Kuat Maaruf. Bahkan Ferdy Sambo, Kamis (25/8/2022) sudah menjalani sidang etik dan terancam dipecat secara tidak hormat sebagai anggota Polri.  

Sejak bergulirnya kasus pembunuhan Brigpol Yosua yang menjadi perhatian secara nasional, justru luput dari rasa empati Gubernur Jambi H Al Haris, Penjabat Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah, Anggota DPRD Provinsi Jambi dapil Muarojambi H Ivan Wirata. 

Betapa tidak, Gubernur Jambi H Al Haris tidak menunjukkan rasa empatinya kepada orang tua almarhum Brigpol Yosua, khususnya Ibunda Yosua, Rosti Simanjuntak, yang merupakan seorang tenaga pendidikan SD 74 Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.

Gubernur Jambi H Al Haris tidak menunjukkan rasa empatinya kepada pihak keluarga, yang merupakan penduduk asli Muarojambi itu. Gubernur Jambi tidak memiliki waktu sedikitpun mengunjungi rumah keluarga Samuel Hutabarat/Rosti Simanjuntak.

Hal serupa juga disematkan kepada Penjabat Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah yang mulai menjabat sejak 22 Mei 2022 lalu, tidak menunjukkan rasa empati kepada orang tua almarhum Yosua.

Sebagai kepala daerah Kabupaten Muarojambi, Bachyuni Deliansyah pun tak terbesit mengunjungi keluarga korban, meski tempat tinggal Samuel Hutabarat/ Rosti Simanjuntak sudah jadi sorotan nasional. 
 
Juga H Ivan Wirata, yang sudah terkenal dengan “raja blusukan” di dapil Muarojambi sejak 3 tahun belakangan ini pun, tak ada memberikan waktu untuk memberikan dukungan moral kepada orang Tua Yosua Hutabarat.

H Ivan Wirata yang sudah menayangkan konten blusukannya di Muarojambi di Channel YouTubenya, justru luput dalam mengunjungi keluarga almarhum Brigpol Yosua untuk memberikan dukungan moral.

Baik Gubernur Jambi, H Al Haris, Bachyuni Deliansyah dan H Ivan Wirata, tiga tokoh ini belum menunjukkan rasa empatinya kepada keluarga Samuel Hutabarat/ Rosti Simanjuntak sejak meninggalnya Yosua Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Namun lain halnya dengan Kapolda Jambi Irjen Pol Rachmad Wibowo. Kapolda Jambi menemui keluarga Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat di SD 74 Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (13/7/2022).

Kemudian Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo pada Jumat (15/7/2022) siang lalu kembali mengunjungi kediaman orang tua mendiang Brigpol Nopriansyah Yosua Hutabarat. Pada kesempatan ini Kapolda Jambi didampingi Ketua Bhayangkari Daerah Jambi, Evi Rachmad Wibowo.

Kapolda Jambi dan Rachmad Wibowo berbincang-bincang dengan ibunda Brigadir Yosua, Rosni Simanjuntak. Setelah berkunjung ke rumah duka, Kapolda Jambi juga langsung menuju makam Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat dan memanjatkan Doa.

Kembali Mengajar

Paska trauma dan jatuh sakit atas kepergian anaknya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, dalam kasus pembunuhan di rumah dinas mantan Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo, Rosti Simanjuntak, kembali beraktivitas sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) guru, yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 74 Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi.

Rosti Simanjuntak pertama kalinya masuk kerja setelah satu pekan izin dengan pihak sekolah karena sempat dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.

Dan pertama kali juga setelah satu bulan lebih kepergian anaknya Brigadir Yosua meninggal, Rosti Simanjuntak kembali beraktivitas sebagai guru. Kepala Sekolah SD Negeri 74 Suka Makmur, Muntar Simatupang membenarkan ibunda Brigadir Yosua telah kembali beraktivitas.

Keluarga Samuel Hutabarat/Rosti Simanjuntak

Penulis juga mengulik sedikit profile keluarga Samuel Hutabarat/ Rosti Simanjuntak. Samuel Hutabarat remaja memutuskan mempersunting Rosti Simanjuntak sebagai pasangan hidup. 

Sekian lama membina bahtera rumah tangga, kedua pasangan ini akhirnya memiliki empat anak. Dua perempuan dan dua laki-laki. Anak pertama bernama Yuni Hutabarat, kedua Nofriansyah Yosua, ketiga Devi Hutabarat dan keempat Bripda Mahareza Putra Hutabarat. 

Samuel Hutabarat lahir di tahun 1965, di Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Di tahun 1997, Samuel Hutabarat memutuskan menetap di Kecamatan Bahar, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi mengikuti istrinya Rosti Simanjuntak yang bertugas selaku Guru SD 74 Desa Suka Makmur, Muarojambi.

Samuel Hutabarat pernah bekerja kantoran. Namun itu tidak berselang lama. Dia akhirnya memutuskan banting setir menjadi petani sawit. Sehari-hari, Samuel Hutabarat bekerja sebagai seorang petani sawit. Pekerjaan yang tekun dia geluti ini untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga dengan empat anak. Bahkan dari hasil bertani, Samuel Hutabarat sukses menyekolahkan anaknya.

Sementara Itu, Rosti Simanjuntak lahir di Kecamatan Balige, Tapanuli Utara, pada tahun 1968. Sudah 20 tahun Rosti Simanjuntak mendedikasikan hidupnya sebagai pengajar (guru SD). Dia tercatat sebagai guru di SD 74 Suka Makmur, Sungai Bahar di Unit I, Muarojambi.

Rosti Simanjuntak menjadi guru di SD 74 (PNS) mengajar pada tahun 2003, dan terdahulunya di unit delapan dan pindah di sini SD 74 Suka Makmur itu di tahun 2003.

Di mata keluarga, Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah sosok yang dikenal oleh keluarga orang paling ramah dan lembut. Yosua lahir di Kelurahan Tanjung Pinang, Kota Jambi, pada 20 November 1994.

Yosua Hutabarat dibesarkan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 74 Muarojambi, SMP Negeri 12 Muarojambi dan SMA Negeri 4 Muarojambi. Setelah lulus sekolah, dia mengikuti tes polisi di SPN Polda Jambi tahun 2012, hingga menjadi anggota Korps Brigade Mobil (Brimob).

Yosua Hutabarat, mulai berkarir sebagai polisi, khususnya di Korps Brimob sejak 2012. Dia mengikuti pelatihan di Pusat Pendidikan Brimob Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, selama 7 bulan.

Kemudian Yosua Hutabarat ditugaskan di Mako Brimob Batalyon B Pelopor di Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi pada tahun 2013, yang terhitung rawan. Karena Yosua dipercaya sebagai penembak jitu atau sniper. Dia juga pernah dikirim ke Papua.

Usai bertugas di Mako Brimob Polda Jambi, Yosua Hutabarat kemudian bertugas pada Provos pada tahun 2016. Kurang lebih tiga tahun Yosua Hutabarat bertugas di sana. Pada tahun 2019 akhir, Brigadir Yosua Hutabarat ditarik Mabes Polri untuk menjadi ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. 

Sementara Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat seharusnya akan mengikuti wisuda sebagai sarjana Ilmu Hukum di Universitas Terbuka (UT) Jambi, di Jakarta pada Selasa (23/8/2022). Dia menempuh kuliahnya hingga 7 tahun di UT Jambi karena sering pindah tugas (BKO).

Namun impian Brigpol Yosua Hutabarat mengenakan toga ini pupus, usai ia menjadi korban pembunuhan di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Korban Pembunuhan Sang Jenderal

Seperti diberitakan sebelumnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal tak wajar (korban pembunuhan) di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. Jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah dikebumikan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).

Kemudian pengangkatan jenazah atau ekshumasi Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, telah dilakukan Rabu (27/7/2022) pagi guna penyidikan kasus pembunuhan berencana.

Sebelum proses ekshumasi, dilakukan doa bersama yang dihadiri seluruh keluarga Samuel Hutabarat/Rosti Simanjuntak, Bripda Reza Hutabarat (adik almarhum), tim kuasa hukum keluarga Kamaruddin Simanjuntak, Nelson Simanjuntak, Martin Lukas Simanjuntak, Jhonson Panjaitan, Mansur Febrian, dan keluarga besar PBB Jambi serta pihak kepolisian yang hadir.

Usai proses ekshumasi dilanjutkan autopsi ulang jenazah Brigadir Yoshua di RSUD Sungai Bahar, Muarojambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022) hingga Pukul 13.00 WIB. Autopsi ulang melibatkan sejumlah dokter forensik dari berbagai rumah sakit dan universitas yang dipimpin oleh Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ade Firmansyah Sugiharto.

Kejanggalan meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat telah menyita perhatian publik sejak Senin (11/7/2022) hingga Kamis 25 Agustus 2022, baik di media massa maupun sosial media.

“Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu,” (1. Yohanes 16:22). Tegarlah kembali Inang Rosti Simanjuntak. Anak-anak didikmu menunggumu di Sekolah.  (JP-Asenk Lee Saragih)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar