Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jambi Berupaya Tekan Lonjakan Kasus Covid-19 Selama Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 H

Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni, MSi (tiga dari kiri) didampingi Komandan Komando Rayon Militer  (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M. Zulkifli, S.I.P (dua dari kiri) memantau pos penyekatan mudik di Desa Tempino, Kecamatan Mestong, perbatasan Jambi - Sumatera Selatan baru-baru ini. (Foto : Matra/Korem042/GapuJambi)

Jambipos, Jambi
-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi beserta sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi berupaya menekan lonjakan kasus Covid-19 selama perayaan hari raya Lebaran (Idul Fitri) 1442 Hijriyah (H). Pencegahan lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran antara lain dilakukan dengan melarang warga masyarakat mudik Lebaran, membentuk delapan pos komando (posko) penyekatan arus mudik di setiap perbatasan wilayah dan membentuk posko 1.543 unit posko penanganan Covid-19 tingkat desa/kelurahan.

Hal tersebut dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni, MSi,  pada rapat koordinasi secara virtual (dalam jaringan) tentang Strategi “Micro Lockdown” Tingkat RT Menghadapi Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Idul Fitri di Jakarta, Selasa (11/5/2021) malam.

Rapat tersebut turut diikuti Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional,  Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo, Komandan Komando Rayon Militer  (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M. Zulkifli, S.I.P, Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus  Rachmat Wibowo.

Menurut Hari Nur Cahya Murni,  untuk meningkatkan kedasaran warga masyarakat di Provinsi Jambi menekan kasus Covid-19 selama Ramadan hingga Lebaran, pihaknya juga melakukan deklarasi tidak mudik. Deklarasi tersebut menetapkan motto “Tidak mudik, tidak bertemu fisik, namun Lebaran tetap asyik.”

Kemudian, lanjutnya Pemprov Jambi juga melarang para pejabat, tokoh agama, tokoh dan kelompok masyarakat dan pengusaha melakukan buka puasa bersama dan open house (syukuran terbuka) perayaan Idul Fitri, Kamis – Jumat (14 – 15/5/2021). 

Hari Nur Cahya Murni mengatakan, kasus Covid-19 di Provinsi Jambi masih relatif tinggi dan masih terus bertambah.  Total kasus Covid-19 di Provinsi Jambi hingga Selasa (11/5/2021) sudah mencapai 8.511 kasus, bertambah 64 kasus dibandingkan Rabu (10/5/2021) sebanyak 8.447 kasus. Sedangkan total kasus meninggal akibat Covid-19 di daerah itu sebanyak 139 orang, bertambah satu kasus dari sehari sebelumnya.

“Pasien Covid-19 yang sembuh di Jambi sudah mencapai 6.863 orang. Jumlah pasien yang baru sembuh, Kamis (11/5/2021) sebanyak 104 orang. Selanjutnya pasien Covid-19 yang masih dirawat di Jambi 1.509 orang. Persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Jambi mencapai 79,79 %,”paparanya.

Terkait, keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jambi, Hari Nur Cahya Murni mengatakan, jumlah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di satu kota dan sembilan kabupaten di Provinsi Jambi saat ini mencapai 509 unit. Jumlah tempat tidur yang terisi pasien sebanyak 292 unit. Jadi tempat tidur perawatan pasien Covid-19 yang belum digunakan di daerah tersebut masih tersedia 217 unit atau 57,4 %.

Posko penyekatan mudik Lebaran di ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera, Paal X,  Kecamatan Kotabaru, perbatasan Kota Jambi dengan Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. (Foto : Matra/AdeSM)
 
Klaster Perusahaan

Sementara itu Kepala Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo pada kesempatan tersebut meminta  Pemprov Jambi lebih serius menangani kasus Covid-19 klaster madrasah dan perusahaan di daerah itu. Beberapa pekan terakhir, sekitar 85 orang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Jambi, terpapar Covid-19. Jumlah siswa MAN tersebut yang siudah sembuh baru sebanyak 38 orang. Sisanya masih dalam masa isolasi dan perawatan.  

Kemudian kasus Covid-19 di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bukit Barisan Indah Prima (BBIP) Kabupaten Muarojambi juga harus ditangani serius. Jumlah karyawan perusahaan tersebut yang terpapar Covid-19 mencapai 41 orang dan baru 11 orang negatif. Sebanyak 30 orang lainnya masih dalam isolasi dan perawatan. Sedangkan puluhan karyawan perusahaan bubuk kopi  di Jambi, CV Perusahaan Kopi Bubuk Nefo (Kopi AAA) yang terpapar Covid-19 akhir April lalu kini sudah sembuh.

“Penanganan kasus  Covid-19 klaster  sekolah dan perkantoran swasta ini harus dilakukan lebih serius. Hal itu penting agar penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, perkantoran dan keluarga mereka bisa dikendalikan,”katanya.

Sementara itu, Komandan Komando Rayon Militer  (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M. Zulkifli, S.I.P, pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya melakukan penanganan Covid-19 hingga ke tingkat terendah, yakni desa, kelurahan dan rukun tetangga (RT). Sosialisasi mengenai pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang dilakukan jajaran Korem 042/Gapu Jambi hingga ke tingkat RT melibatkan Bantara Pembina Masyarakat (Babinsa) di setiap desa dan kelurahan.

Dijelaskan, jajaran Korem 042/Gapu Jambi juga intensif melakukan pemetaan mengenai kondisi penularan atau zonasi Covid-19 di 15.337 RT di Provinsi Jambi. Berdasarkan data terakhir, Selasa (11/5/2021), total RT yang zona hijau (aman dari Covid-19) di Jambi mencapai 14.981 RT.  Sedangkan RT yang masuk zona kuning (risiko rendah) sebanyak 330 RT, zona oranye (risiko sedang) sebanyak 22 RT dan zona merah (risiko tinggi) sebanyak empat RT.

Jajaran TNI di Jambi, lanjutnya, juga melakukan upaya penegakan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan, khususnya 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menghindari kerumunan dan mobilitas).  Sosialisasi 5M yang dilakukan jajaran TNI di Jambi selama satu tahun terakhir mencapai 4.367 kali.
 
“Kemudian tindakan teguran yang kami lakukan terhadap pihak-pihak yang melanggar protokol kesehatan satu tahun terakhir sekitar 13.714 kali dan pembubaran kerumunan sebanyak 3.492 kali,”katanya.

Selain itu, kata Zulkifli, pihaknya juga masih rutin melakukan operasi pelanggaran protokol kesehatan setiap malam di tempat-tempat keramaian. Saasaran operasi difokuskan terhadap orang tampa masker (OTM) dan orang berkumpul tanpa masker (OBTM).(JP-Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar