Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Gangguan Gajah Liar di Jambi Sulit Dihentikan

Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi ketika menghalau gajah liar dari kawasan hutan di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi pada November 2019. ( Foto: Suara Pembaruan / Radesman Saragih )
Jambipos, Jambi-Gangguan gajah Sumatera ((Elephas maximus sumatranus)yang sering berkeliaran di beberapa daerah di Provinsi Jambi hingga kini masih sulit dihentikan. Gajah Sumatera sering ke luar dari habitatnya di kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi dan masukke kawasan perkebunan dan pertanian akibat rusaknya hutan.

Selama satu tahun ini sudah ada tiga kali gangguan gajah liar yang terjadi di Provinsi Jambi. Gajah liar di daerah itu tidak lagi hanya merusak areal pertanian warga, tetapi mulai masuk ke kawasan permukiman penduduk.

Gangguan gajah liar terbaru di daerah itu terjadi di Desa Tanjungbojo, Kecamatan Batangasam, Kabupaten Tanjungjabung Barat. Gajah liar tersebut belum bisa dihalau dari kawasan perkebunan dan pertanian warga hingga Senin (30/12/2019). Hal tersebut membuat warga di Kecamatan Batangasam resah dan tidak berani ke kebun.

Camat Batangasam, Tanjabbar, Jambi, Dian Ismail Paripurna di Tanjabbar, Minggu (29/12/2019) menjelaskan, gajah liar yang masih berada di kawasan pertanian dan perkebunan warga membuat warga resah dan tidakberani ke kebun. Bahkan untuk ke luar rumah pun warga sudah mulai takut.

“Ketika gajah tersebut masuk kawasan pertanian dan perkebunan Kamis (26/12/2019), gajah tersebut memakan tanaman padi di Desa Tanjungbojo. Kemudian dua hari terakhir, gajah tersebut sudah masuk ke kawasan desa dan memakan tanaman pisang di sekitar desa,”katanya.

Dikatakan, pihaknya sudah melaporkan munculnya gajah liar di daerah tersebut kepada Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjabbar dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi. Namun gajah liar tersebut belum bisa dihalau ke luar dari kawasan perkebunan dan pertanian di Kecamatan Batangasam.

Sementara itu Kepala BKSDA Provinsi Jambi, Rahmad Saleh Simbolon mengatakan, pihaknya sudah menurunkan petugas ke KecamatanBatanasam, Tanjabbar untuk menggiring kembali gajah liar tersebut ke habitatnya di TNBT, Kabupaten Tebo. Namun hingga Minggu (29/12/2019), gajah liar tersebut belum ditemukan.

“Kami meminta warga Tanjabbar segera melaporkan bila melihat jejak gajah liar tersebut. Warga juga kami minta tidak membunuh gajah liar tersebut, karena gajah tersebut merupakan satwa langka dilindungi,”katanya.

Dijelaskan, selama tahun ini pihak BKSDA Provinsi Jambi sudah beberapa kali menghalau gajah liar kembali ke habitatnya di kawasan hutan TNBT. Pengembalian gajah liar ke habitatnya tersebut dilakukan dengan mengerahkan pawang gajah dan gajah yang sudah jinak.(JP-SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar