Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Indonesia Terancam "Distrust Sesama Anak Bangsa"

Jambipos, Jambi-Masa depan mu adalah karyamu hari ini dan bukan tergantung ikut- ikutan demo yang notabene selalu dipolitisasi kepentingan kelompok tertentu. Kelompok ini sadar betul bahwa TNI dan Polri kita terlalu kuat untuk dilawan, sehingga menggunakan tangan- tangan rakyat untuk memuluskan rencana mereka. 

Demikian pendapat Ketua Badan Pendiri Organisasi sekaligus Ketua Dewan Pembina Generasi Optimis (GO) Indonesia, Ir Tigor Guna Haposan Sinaga, Senin (30/9/2019) menyikapi situasi Negara satu pekan terakhir yang diwarnai aksi-unjukrasa.

Menurutnya, membangun distrust diantara sesama anak bangsa telah mereka lakukan melalui broadcasting yang masif, dengan tujuan semakin banyak rakyat yang galau dan bisa ditunggangi dengan kemasan gerakan rakyat - poeple's power. 

“Generasi Optimis  Indonesia telah memprediksi hal  ini sejak 4 bulan lalu. Setelah memainkan isue radikalisme, negara akan dihadapkan dengan kondisi distrust antar anak bangsa yang sengaja dibangun oleh kelompok yang merasa terancam dengan upaya pemberantasan korupsi,” ujar Tigor Sinaga.

Disebutkan, sinergitas antar kelompok radikal, yang ingin mengganti pancasila,  dengan koruptor kakap yang merasa terancam semakin kasat mata. 

“Setelah gagal menunggangi Pilpres lalu, kelompok ini membangun opini baru bahwa pemerintah gagal memahami kehendak dan harapan  rakyat,” sebutnya.

Dikatakan, Generasi Optimis Indonesia yakin bahwa satu-satunya cara menangkal kondisi ini adalah dengan membangun jiwa  optimisme dari setiap elemen masyarakat. Memahami pentingnya asas kebersamaan dan  prioritas pembangunan bangsa, utamanya bagi generasi muda, mahasiswa dan pelajar.

“Yuk teman, sahabat dan saudaraku,  jangan terprovokasi. Mari terus fokus  berkarya di kesibukan kita  masing-masing dan  tetap optimis. Tak ada bangsa yang maju karena demo berkepanjangan. Salam Optimis,” kata Tigor Guna Haposan Sinaga.(JP-Asenk Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar