Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Sementara, Korban Meninggal Gempa Tsunami Sulteng Capai 844 Jiwa

Warga menunggu giliran untuk dievakuasi ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu 30 September 2018. ( Foto: Antara )

BNPB mencatat jumlah korban hingga Senin (1/10/2018) siang sebanyak 844 orang

Jambipos Online, Jakarta - Korban meninggal akibat gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah terus bertambah. Hingga Senin (1/10/2018) siang, jumlah korban yang tercatat sementara 844 orang.

Jumlah korban terbesar berasal dari Palu sebanyak 821 orang dimana 744 orang sudah terindentifikasi, Kabupaten Donggala 11 orang, dan Kabupaten Parigi Moutong 12 orang . Sedangkan Sig, hingga siang ini belum ada laporan yang masuk karena kondisi masih listrik, jalan, komunikasi masih lumpuh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, data akan bergerak terus karena diperkirakan masih banyak korban tertimbun rerentuhan bangunan seperti di Hotel Roa-Roa.

"Saat ini terdata ada 90 orang hilang. Korban luka berat 632 orang dan pengungsi mencapai 48.025 orang," katanya di jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Korban tewas katanya, sudah dimakamkan massal karena kondisi yang sudah berbau. Proses pemakaman massal di sekitar Kota Palu pun dilakukan sesuai prosedur.

Untuk pengungsi masih tersebar di 103 titik. Pemerintah pun mengoptimalkan penanganan darurat seperti permakanan, layanan kesehatan, meski kondisi di lapangan masih sulit.

Sutopo menambahkan, pengungsi masih membutuhkan banyak logistik khusus makanan, tenda, obat-obatan, air bersih, pakaian, selimut, dan makanan siap saji.

Pasokan bahan bakar minyak pun dikirim dari wilayah terdekat dari luar Palu dengan akses jalan yang masih bisa dilalui meski kondisinya pun rusak. Selain jalur darat, distribusi bantuan juga dioptimalkan lewat jalur darat. Penerbangan dari bandara Palu sudah dibuka untuk operasional terbatas dan diprioritaskan untuk distribusi bantuan dan mobilisasi relawan.

"Percepatan jaringan komunikasi dan listrik pun diharapkan bisa selasai dua hari ini," ucap Sutopo.(JP-SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar