Kata Romy, sejak beberapa bulan lalu, Jokowi sudah mengkomunikasikan daftar nama bakal cawapresnya.
Jambipos Online, Jakarta - Ternyata sebelum Jokowi menentukan nama KH Ma'ruf Amin sebagai calon wapres (cawapres) Jokowi, sebanyak lebih dari 2.500 pemuka pendapat (opinion leader) dimintai untuk memberi masukan.
Hal itu diungkap oleh Ketua Umum PPP, Romahurmuzy, usai mengikuti pengumuman pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).
Kata Romy, sapaan akrabnya, sejak beberapa bulan lalu, Jokowi sudah mengkomunikasikan daftar nama bakal cawapresnya.
"Sejak 23 Juli, saya sendiri bertemu hampir sekali dalam dua hari dengan beliau, untuk mengetes nama-nama," kata Romy.
Semisal, di 23 Juli, dia disodorkan satu nama dan diminta tanggapan. Lalu nama itu akan dibawa ke opinion leader di berbagai tempat di Indonesia untuk dimintai pendapat.
Dua hari kemudian, Romy dan para ketum parpol kembali dipanggil dan dikomunikasikan nama bakal cawapres baru. Dan mereka kembali ditanyakan pendapat.
"Ditanya ini bagaimana. Kemudian beliau mengecek lagi dengan sekian banyak orang. Ada sekitar 2.500-an opinion leaders baik dari pusat, provinsi dan kabupaten sebagai panel yang kita dengarkan," kata Romy.
Pada kesempatan itu, dia membantah bila nama KH Ma'ruf Amin mementalkan nama Mahfud MD, dan itu akibat manuver dari Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Seperti sudah diklarifikasi oleh Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siradj, manuver demikian sama sekali tak ada.
Namun, lanjutnya, NU memang merekomendasikan empat nama untuk dipilih sebagai bakal cawapres Jokowi. Mereka adalah KH Maruf Amin, KH Said Agil, Muhaimin Iskandar, dan Romahurmuzy sendiri. "Nama Mahfud MD memang tak ada di situ," ujar Romy. (*)
Sumber: BeritaSatu.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE