Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jambi Jadi Tuan Rumah Liga Desa Nusantara 2018

Liga Desa Nusantara Dinilai Sangat Membantu PSSI

Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis (baju putih) dan pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri. ( Foto: istimewa )
Untuk tahun ini Liga Desa diselenggarakan di 12 provinsi. Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan Liga Desa.

Jambipos Online, Jambi-Provinsi Jambi menjadi salah satu dari 12 provinsi menjadi tuan rumah pelaksanaan  Liga Desa Nusantara 2018. Dukungan besar ditunjukkan pemerintah terhadap perhelatan Liga Desa. 

Dikutip dari Beritasatu.com, untuk tahun ini Liga Desa diselenggarakan di 12 provinsi, meliputi Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, NTT, dan Maluku Utara.

Dukungan itu disampaikan Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis saat bimbingan teknis (bimtek) lanjutan Liga Desa Nusantara 2018 di Jakarta Timur, Rabu-Jumat 1-3 Agustus 2018. 

"Kalau mau serius dengan Liga Desa, sebagai Ketua Komisi V DPR yang merupakan mitra kerja Kemdes, saya pasti beri dukungan," kata Fary Francis yang disampaikan dalam penutupan Bimtek II LDN 2018 di Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Bentuk dukungan itu dengan pembahasan anggaran di Kemdes dalam APBN 2019 mendatang. Dalam pembahasan anggaran itu nantinya Fary Francis akan berusaha maksimal untuk mengawal pelaksanaan Liga Desa Nusantara.

"Lebih jauh Liga Desa ini memecahkan persoalan PSSI. Bisa kita hitung kalau memang Liga Desa bergulir di 12 provinsi dan melibatkan 1.200 desa, berarti berapa ribu database pemain yang akan didapat? Ini sangat membantu PSSI, karena PSSI belum punya banyak database pemain," ujar Fary Francis yang juga Ketua Departemen Sport Intelligent PSSI ini.

Dalam kesempatan tersebut Fary Francis dalam sesi motivasi kepada peserta bimtek, mendorong Kemdes untuk memperbesar cakupan pelaksanaan Liga Desa.

Fary Francis juga mengusulkan kepada Kemdes agar hadiah juara Liga Desa tidak melulu uang. Bisa berupa bantuan sarana dan prasana (sarpras) olahraga, dalam hal ini lapangan yang memenuhi standar minimal nasional.

"Ini usul Ketua Komisi V, bahwa hadiah Liga Desa sebaiknya berupa lapangan. Ini serius, apa yang bisa kita buat bersama untuk Liga Desa, karena memang ada anggaran sarpras bantuan lapangan yang bisa dipakai Kemendesa," ujar Fary Francis.

Sementara itu pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri yang turut hadir dalam Bimtek, mengaku takjub dengan pelaksanaan Liga Desa. Pasalnya baru kali ini ada kompetisi atau turnamen yang menawarkan kesempatan buat para pemuda di desa, dalam bidang olahraga khususnya sepak bola.

"Pemain sepakbola itu paling banyak bukan di kota besar. Ini pengalaman pribadi, dari dua generasi timnas U-19 yang saya bentuk, setelah dilihat profilnya ternyata banyak anak desa," kata Indra Sjafri.

"Kenapa orang desa lebih berkualitas? Meski bukan berarti anak kota tidak bisa main bola. Jawabannya karena anak desa lebih banyak gerak dibandingkan anak kota," jelas Indra Sjafri.

"Dari diskusi soal teknis, di desa itu masih banyak lapangan yang terbuka, aturan dari orangtua tidak terlalu ketat dalam arti positif. Di desa pula anak-anak mengejar hewan buruan, mengejar bus atau angkutan umum. Intinya anak desa melakukan lebih banyak hal, sehingga membuat dia kaya gerak," Indra Sjafri, mengakhiri. (JP-Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar