Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Polda Jambi Tingkatkan Pengawasan Kegiatan Kampus

Kampus Universitas Jambi Fakultas Kesehatan Masyarakat-Fakultas Teknologi Pertanian-Fakultas Teknik di Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Foto Asenk Lee Saragih
Unja sejak tahun 2016 sudah mencanangkan kampus bebas dari paham radikalisme dan intoleransi. Polda Jambi menerjunkan tim khusus memantau kegiatan-kegiatan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Jambi

Jambipos Online, Jambi - Jajaran kepolisian di Jambi meningkatkan pengawasan kegiatan mahasiswa di berbagai kampus perguruan tinggi di daerah itu. Pengawasan tersebut dilakukan mengantisipasi munculnya kegiatan terorisme di lingkungan kampus seperti terjadi di Universitas Riau.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Polisi Kuswahyudi Tresnadi menjelaskan, Polda Jambi menerjunkan tim khusus memantau kegiatan-kegiatan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Jambi menyusul penemuan perakitan bom di kampus Universitas Riau.

Selain itu, lanjut Muchlis AS, jajaran Polda Jambi juga meningkatkan koordinasi dengan pihak rektorat perguruan tinggi di Jambi untuk mengawasi penyusupan teroris ke lingkungan kampus.

“Hasil pantauan kepolisian, perguruan tinggi di Jambi masih aman, belum ada yang disusupi jaringan teroris. Penyebaran paham radikalisme juga belum terpantau di perguruan tinggi negeri dan swasta di Jambi. Namun demikian pengawasan kegiatan mahasiswa di berbagai kampus perguruan tinggi di Jambi tetap ditingkatkan,” ujar Kuswahyudi di Jambi, Minggu (3/6/2018).

Dijelaskan, Polda Jambi dan pihak Universitas Jambi (Unja) sudah beberapa kali melakukan koordinasi mengenai pencegahan penyebaran paham radikalisme dan terorisme di kampus perguruan tinggi negeri tersebut. Melalui koordinasi itu, pihak perguruan tinggi negeri tersebut diharapkan proaktif mencegah dan menangkal masuknya aktivitas terorisme di kampus.

Sementara itu, Rektor Unja, Johni Nazwan melalui Kepala Bagian Humas Unja, Akbar Kurnia Putra mengatakan, pihak kepolisian perlu lebih terbuka mengenai hasil pemantauan mengenai kegiatan terorisme dan penyebaran paham radikalisme di perguruan tinggi.

“Kalangan perguruan tinggi sebetulnya perlu mengetahui pasti kampus mana yang telah disusupi terorisme dan paham radikalisme. Dengan demikian pihak perguruan tinggi dan mahasiswa tidak waswas mengenai adanya penyusupan terorisme dan paham radikalisme di kampus mereka,” ujarnya.

Menurut Johni Nazwa, Unja sejak tahun 2016 sudah mencanangkan kampus bebas dari paham radikalisme dan intoleransi. Untuk mencegah penusupan jaringan teroris dan penyebaran paham radikalisme di Unja, pihak rektorat melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan mahasiswa di kampus.

“Hingga kini Unja masih tetap menerjunkan dosen yang memiliki pemahaman agama yang baik untuk mengawasi kegiatan-kegiatan pengajian mahasiswa di kampus. Pengawasan itu dilakukan mencegah penyebaran paham radikalisme dan sikap intoleransi di kalangan mahasiswa,”ujarnya.

Selain itu juga upaya membekali mahasiswa baru mengenai wawasan kebangsaan pada masa pengenalan kampus. Kemudian Unja juga mewajibkan para mahasiswa baru mengikuti mata kuliah kewarganegaraan pada semester pertama. (JP-SP)
Kampus Universitas Jambi Fakultas Kesehatan Masyarakat-Fakultas Teknologi Pertanian-Fakultas Teknik di Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Foto Asenk Lee Saragih
Kampus Universitas Jambi Fakultas Kesehatan Masyarakat-Fakultas Teknologi Pertanian-Fakultas Teknik di Jalan Tribrata KM 11 Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Foto Asenk Lee Saragih




Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar