Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Zola: Pemimpin Butuh Nasehat Ulama

Gubernur Jambi, H. Zumi Zola saat menghadiri Peringatan Haul Ke-7 Syekh Muhammad Ali Bin Syekh Abdul Wahhab, bertempat di Pondok Pesantren Al Baqiyatush Shalihat, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Senin (26/2/2018). Humas
Jambipos Online, Tungkal- Gubernur Jambi, H. Zumi Zola,STP,MA mengemukakan, pemimpin membutuhkan nasehat para ulama, dalam melaksanakan tugas pembangunan sangat mengharapkan bimbingan serta doa dari para ulama.

Hal tersebut disampaikan Zola saat menghadiri Peringatan Haul Ke-7 Syekh Muhammad Ali Bin Syekh Abdul Wahhab, bertempat di Pondok Pesantren Al Baqiyatush Shalihat, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Senin (26/2/2018).

Kehadiran Gubernur Jambi memperingati tujuh tahun wafatnya Syekh Muhammad Ali merupakan sosok Muassis Pesantren Al Baqiyatush Shalihat juga sebagai Mursyid Thoriqah Qodiriyah wa Naqsabandiyah disambut baik oleh ulama dan masyarakt. “Sebagai Umara (pemimpin) tentunya sangat butuh doa dan nasehat dari Ulama," ungkap Zola. 

Zola menjelaskan, ulama memiliki kemampuan dibidang ilmu agama yang mengerti nilai-nilai sosial kehidupan dan juga memiliki santri atau anak didik yang tersebar dimana-mana membawa nilai kearifan dan ilmu agama yang sangat baik dalam upaya membangun kehidupan masyarakat.

“Banyak santri yang tersebar di seluruh penjuru bahkan sampai mancanegara (Singapore) ikut menghadiri, ujar Zola.

Almarhum Syekh Muhammad Ali bin Syekh Abdul Wahab meninggal pada 15 Mei 2011 telah mewariskan anak-anak yang mengabdi untuk agama diantaranya KH. Anwar Sadat yang menyampaikan ungkapan terima kasih dengan kehadiran Gubernur Jambi serta para pejabat dan Forkopimda termasuk para jamaah dan masyarakat yang hadir. 

“Rasa syukur atas kehadiran undangan, jamaah, serta masyarakat yang menghadiri haul ke-7 almarhum ayah kami,” ungkap KH. Anwar Sadat.

Sementara tausiyah  Dr.KH. Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al Anwar, Sarang Jawa Tengah disampaikan, pendidikan anak muda menjadi perhatian Nabi Muhammad SAW. "Menjelang wafatnya, Rasulullah tersenyum setelah membuka tirai dan melihat jamaah ramai dari yang tua hingga yang muda," ungkap KH. Abdul Ghofur Maimoen. 

Sahabat Rasulullah yang paling muda masuk Islam adalah Sayyidina Ali diperkirakan berumur 10 tahun dan menjadi contoh akan besarnya perhatian akan pendidikan agama serta ilmu pengetahuan yang lain. 

“Fokus pendidikan Rasulullah sesungguhnya untuk generasi muda yang akan menggantikan generasi sebelumnya, begitupun Jambi akan dipimpin oleh generasi muda sekarang pada masa mendatang," ujar KH. Abdul Ghafur Maimoen. 

Abdul Ghafur mengatakan, keluarga merupakan benteng terkuat dalam mendidik anak-anak menjadi orang yang sukses. "Bisa jadi pendidikan biasa saja namun  keluarga yang baik banyak melahirkan generasi yang sukses," kata KH. Abdul Ghofur Maimoen. 

Banyaknya jamaah yang menghadiri Haul ke-7 Syekh Muhammad Ali bin Syekh Abdul Wahhab menunjukkan kerinduan akan sosok pendidik dan tokoh yang sangat dirindukan. (JP-Hms)


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar