Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Dahlan Iskan: 75 Persen Pemilik Media Siber Mantan Wartawan Surat Kabar

Acara Konvensi Nasional Media Massa pada Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang Convention Center Room Hotel Grand Inna, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Kamis, (8/2/2018). Tema konvensi "Iklim Bermedia yang Sehat dan Seimbang: Untuk Mempertahankan Eksistensi Media Massa Nasional dalam Lanskap Komunikado Informasi Global". Photo Asenk Lee Saragih
Jambipos Online, Padang-Sebanyak 75 persen pendiri dan pemilik media siber di Indonesia merupakan bekas wartawan surat kabar. Saat ini tercatat sebanyak 43.300 media siber di seluruh Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Dahlan Iskan pada pemaparannya di Acara Konvensi Nasional Media Massa pada Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang Convention Center Room Hotel Grand Inna, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Kamis, (8/2/2018). Tema konvensi "Iklim Bermedia yang Sehat dan Seimbang: Untuk Mempertahankan Eksistensi Media Massa Nasional dalam Lanskap Komunikado Informasi Global".

"Wartawan surat kabar kini terus menyusut menyusul semakin maraknya bermunculan media siber. Pada umumnya pemilik dan pendiri media siber mereka yang tidak puas di media surat kabar. Sehingga banyak berlomba lomba untuk mendirikan media siber. Status mereka jadi pimred dibantu istri dan anak yang masih kuliah kalau ada. Kondisi ini sah sah saja selagi niatnya baik dan untuk mencukupi nafkah keluarga," kata Dahlan Iskan seraya disambut tepuk tangan para peserta konvensi.

Dikatakan,  penghasilan merupakan faktor utama banyaknya wartawan surat kabar yang beralih mendirikan media siber. Eksistensi kewartawanan di media siber juga merupakan daya tarik tersendiri di era digital saat ini.

"Silahkan saja berlomba lomba mendirikan media siber selagi itu lebih produktif dalam memenuhi penghasilan. Kalau wartawan di surat kabar hanya sekitar Rp 2 Juta, mungkin dengan mendirikan media siber penghasilan bisa tiga kali lipat sebulan. Perubahan ini terus berjalan dan tak perlu dirisaukan. Media surat kabar tidak akan mati di era digital saat ini. Sebab masyarakat Indonesia masih mempercayakan media konvensional seperti surat kabar sebagai sumber informasi yang utama," ujarnya.

Menurut Dahlan Iskan, dari perubahan media saat ini akan melahirkan satu generasi jurnalis yang mengedepankan nilai luhur pers dan memperjuangkan fungsi pers yang sebanrnya.

"Perubahan ini akan cepat sekali. Tantangan media surat kabar wartawannya akan terus berkurang dan mendirikan media com ini. Gaji wartawan surat kabar akan mengalahkan penghasilan dari media dot.com ini. Jalanilah perubahan ini selagi tidak melanggar kode etik dan berniat baik," katanya.

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengatakan, dalam beberapa tahun belakangan ini Kominfo mencatat tutupnya beberapa penerbitan, baik media cetak maupun daring, namun kondisi di pasar sejatinya tidak semenakutkan yang mungkin kita bayangkan.

"Hasil survei Nielsen Consumer dan Media View pada kuartal III/2017 yang dilakukan di 11 kota di Indonesia, dengan 17.000 orang responden, mengungkapkan bahwa saat ini media cetak memiliki penetrasi 8 persen dan dibaca oleh 4,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, 83 persennya membaca koran. Angka angka ini seharusnya menjadi pelecut bagi industri media massa untuk berbenah dari sisi konten dan pengemasan informasi," katanya.(JP-Lee)
Acara Konvensi Nasional Media Massa pada Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang Convention Center Room Hotel Grand Inna, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Kamis, (8/2/2018). Tema konvensi "Iklim Bermedia yang Sehat dan Seimbang: Untuk Mempertahankan Eksistensi Media Massa Nasional dalam Lanskap Komunikado Informasi Global". Photo: Asenk Lee Saragih

Acara Konvensi Nasional Media Massa pada Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang Convention Center Room Hotel Grand Inna, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Kamis, (8/2/2018). Tema konvensi "Iklim Bermedia yang Sehat dan Seimbang: Untuk Mempertahankan Eksistensi Media Massa Nasional dalam Lanskap Komunikado Informasi Global". Photo: Asenk Lee Saragih

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar