Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jambi Harus Punya Satu Lahan Satu Produk

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H M Dianto .Humas
Jambipos Online, Jambi-Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H M Dianto mempersiapkan kawasan atau lahan penghasil pangan di wilayah transmigrasi Provinsi Jambi. Satu kawasan satu produk jadikan sebagai daerah sentra bahkan memudahkan dalam hal pembinaan.

Kelemahan daerah transmigrasi  yang belum berkembang pesat salah-satunya tidak memiliki produk unggulan atau penghasil tanaman pangan tertentu, hal ini menjadi penekanan Sekda H. M. Dianto untuk pembukaan lahan transmigrasi yang baru. 

“Batangasai Sarolangun, Lembah Masurai Merangin, Sungai Bermas Kerinci direncanakan lahan baru untuk transmigrasi, Bicara dengan Menteri Desa mencari lahan baru untuk transmigrasi di Provinsi Jambi," ujar Sekda pada Acara Hari Bhakti Transmigrasi ke 67, Selasa (12/12/2017). Tema "Transmigrasi mewujudkan pemerataan pembangunan daerah serta memperkokoh NKRI".

Sekda H M Dianto mengharapkan keberadaan transmigrasi memperkuat perekonomian serta fokus dalam produksi kebutuhan pasar. “Identifikasi lahan apa yang cocok untuk tanaman pangan saat ini 5-10 ton perlu jagung perhari di Kota Jambi untuk makan ayam masih didatangkan dari Pasaman Barat,Sumsel bahkan ada dari Lampung," kata H. M. Dianto. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi Ir. Muhammad Fauzi MJ menyampaikan keberadaan transmigrasi di Provinsi Jambi awalnya berada didaerah dalam dan saat ini telah mampu berkembang bahkan menjadi pendorong pemekaran Kecamatan seperti Pamenang Merangin, Singkut Sarolangun, Rimbo Bujang Tebo, juga Rantau Rasau merupakan daerah transmigrasi pertama di Jambi. “Transmigrasi  sangat signifikan dalam pembangunan terlebih untuk kawasan pedalamanan dengan pemekaran Desa dan Kabupaten didukung eks transmigrasi," kata Kadis Nakertrans. 

Transmigrasi merupakan program Pemerintah Pusat untuk mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa yang selanjutnya diberikan lahan untuk pertanian dan perkebunan. “Kendala 10 ribu belum dapat sertifikat atas tanah yang berikan pada awal transmigrasi telah dilakukan upaya tahun 2018 sebagian bisa diselesaikan," kata Kadis Nakertrans. 

Hari Bhakti yang ke 67 juga menjadi ajang temu kangen sekaligus cerita kenangan masa dahulu mengenai kondisi daerah transmigrasi yang sulit  akibat akses jalan yang belum layak, listrik maupun sarana dan prasarana lain.(JP-Hms-Raihan)











Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar