Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Pemilik Toko Minta Pembangunan Drainase Segera Diselesaikan

Galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung Kota Jambi yang masih terbengkalai. Photo Asenk Lee Saragih.
Jambipos Online, Jambi-Lambannya pembangunan drainase atau saluran air di Kota Jambi khususnya di kawasan Jalan Gatot Subroto dan Jelutung Kota Jambi mengakibatkan pemilik toko disepanjang jalan itu mengeluh. Bahkan saat hujan datang, air dalam galian drainase meluber hingga ke badan jalan dan menyebabkan banjir berlumpur.

Wati, seorang pemilik Toko di Jalan Gajah Mada, Jelutung Kota Jambi kepada Jambipos Online, Jumat (29/9/2017) pagi mengatakan, pembangunan drainase yang didepan tokonya, atau percisnya dekat lampu merah Simpang Jelutung Kota Jambi, mengganggu usahanya.

“Galian saluran drainesi ini sudah hampir tiga minggu, namun belum ada juga tanda-tnda pengecoran. Galian dibiarkan saja terbuka menganga oleh sipekerja. Bahkan kami harus membuat jembatan darurat agar pelanggan bisa belanja ke toko kami. Pembangunan boleh saja berjalan, tapi jangan sampai mengganggu usaha orang lain hingga berlarut waktu,” ujar Wati.

Hal senada juga dikeluhkan Ahong, seorang pemilik usaha mie pangsit di Jelutung Kota Jambi. Menurutnya, sejak bangunan saluran drainase itu, pelanggannya banyak yang sulit mampir di kedainya. Pasalnya akses jalan yang terpakai material proyek drainese itu.

“Sejak bangunan drainese ini, usaha saya terganggu, bahkan banyak pelanggan tak lagi mampir. Karena akses ke kedai saya sulit akibat galian drainase ini. Pembangunan drainase ini tidak terkoordinasi dengan baik antara pemborognya. Sehingga keberadaan galian drainase dibiarkan terbuka hingga tiga pekan tanpa ada lanjutan pembangunannya,” katanya.

Pengamatan Jambipos Online menunjukkan, beberapa wilayah pemukiman dan ruas jalan di kota itu terancam banjir akibat pembangunan drainesa. Pengerjaan drainase yang masih dilaksanakan di beberapa ruas menyebabkan aliran air tersumbat ketika hujan lebat. Akibatnya, sejumlah ruas terendam banjir.

Penelusuran di ruas Jalan Sunan Giri, Paal V, Kotabaru dan di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, tampak galian drainase penuh air akibat hujan yang mengguyur hingga malam. Luapan air di lokasi galian drainase tidak mengalir lancar, karena belum seluruh ditembok.

“Air dari galian drainase di sisi kiri dan kanan Jalan Sunan Giri sempat meluap ke badan jalan ketika hujan deras turun. Banjir bakal terjadi lagi bila hujan deras kembali turun," kata Arman (35), warga Jalan Sunan Giri, Paal V, Kota Jambi.

Sementara galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung, Kota Jambi yang masih dalam pengerjaan juga menimbulkan ancaman banjir. Ketika hujan deras turun, galian drainase tergenang air dan meluap hingga ke jalan raya. Kemudian tanah bekas galian membuat material pasir dan batu kerikil berserakan sehingga jalan menjadi licin dan membahayakan pengendara sepeda motor.

Terpisah Ketua Komisi III (Bidang Ekonomi dan Pembangunan) DPRD Kota Jambi Junaedi Singarimbun di Jambi, menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali melakukan peninjauan pembangunan drainase di Kota Jambi. Hasil peninjauan menunjukkan keterlambatan dan kejanggalan dalam pembangunan drainase. 

“Drainase yang dibangun tidak menyeluruh mengikuti ruas jalan. Pembangunan juga lambat dan kurang rapi. Pengerjaan proyek drainase di beberapa ruas jalan tidak dilakukan secara serentak, tetapi terpotong-potong," katanya.

Menurut Junaedi Singarimbun, sidak dilakukan menyusul banyaknya pengaduan warga mengenai keterlambatan pembangunan drainase. Hal ini membuat material batu, pasir dan tanah berserakan ke tengah jalan.

Dijelaskan, bardasarkan hasil sidak di Jalan Sunan Giri, Kota Jambi, Komisi III DPRD Kota Jambi mencatat beberapa kekurangan yakni pembangunan tidak mencantumkan nilai anggaran pada papan proyek. 

Kemudian, pengerjaan drainase terlalu lama. Proyek sudah mulai Mei, namun hingga kini belum rampung. Padahal waktu pengerjaan proyek hanya 150 hari. Pengerjaan drainase juga belum mencapai 75 persen hingga pekan kedua September ini.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Kota Jambi, Ajrisa Windara, mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap pengerjaan proyek pembangunan drainase di Kota Jambi, termasuk di Jalan Sunan Giri tersebut. “Jika memang ada yang tidak sesuai teknis, maka kami akan meminta pihak pemborong memperbaiki. Proyek drainase di kota ini juga akan dievaluasi,”katanya.

Menanggapi kondisi cor semen penutup drainase yang bergelombang atau tidak rata, Ajrisa Windara mengatakan, hal tersebut disebabkan pengerjaan drainase yang mengikuti kondisi jalan.(JP-Lee)
Galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung Kota Jambi yang masih terbengkalai. Photo Asenk Lee Saragih.
Galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung Kota Jambi yang masih terbengkalai. Photo Asenk Lee Saragih.
Galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung Kota Jambi yang masih terbengkalai. Photo Asenk Lee Saragih.
Galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung Kota Jambi yang masih terbengkalai. Photo Asenk Lee Saragih.
Galian drainase di Jalan Gajah Mada, Jelutung Kota Jambi yang masih terbengkalai. Photo Asenk Lee Saragih.

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar