Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Lurah Pamenang Ancam Wartawan Jambipos

Jambipos Online, Merangin-Lurah Pamenang Saifuddin tantang wartawan Jambipos Online berduel. Sikap arogan Lurah Pamenang itu terkait pemberitaan Jambipos Online tentang penyunatan denda adat karena limbah oleh perusahaan, disunat oleh oknum lurah tersebut. 

Ceritanya pada hari Jumat pecan lalu sekitar Pukul 08.30 WIB, Jambipos mengisi bahan bakar di SPBU Desa Muara Belengo, lebih kurang pukul 09.00 WIB menuju Pasar Pamenang. Setelah memasuki Pasar Pamenang ada sebuah warung di dalamnya ada Pak Camat Daryanto sedang minum kopi. 

Tiba-tiba Saufuddin keluar dari warung tersebut lalu menyetop mobil Jambipos, “dia bilang turun kau, kenapa kau terus ganggu saya, apa mau kamu”, lalu Jambipos menjawab, “kapan saya ganggu bapak”, dia bilang “terus kau bikin berita tentang saya”. 

Jambipos menjawab, “ya kalau bapak kurang senang lapor saja ke pihak berwajib”. Saifuddin mengatakan “sekarang kau jangan lagi memantau kegiatan saya, awas kau”, aku sudah sakit hati dengan kamu, karena sudah sering kau bikin berita saya. Dulu masalah pulau, lalu masalah sampah Pasar Pamenang, masalah penertiban pasar. Untuk apa kau pantau dan sorot saya terus,” ujar Saifuddin seperti ditirukan Jambipos

Kemudian Jambipos menjawab, “tugas saya adalah kontrol sosial pak, lalu dia mengatakan saya tidak senang dengan kamu, seperti harimau mau menerkam marahnya kepada Jambipos”. 

Untung pada saat itu duduk di dalam warung ada pak Camat Daryanto lalu berkata, “saran saya masalah ini jangan kita perpanjang lagi, kita jalin komunikasi yang baru, tapi kalau kamu mau berantam, berantam bae lah. Jangan bawa-bawa saya. Saya selaku camat sudah menyarankan untuk berdamai”. 

Setelah camat memberi saran dan pendapat, Lurah Saifuddin lalu lari saja tanpa ada lata-kata pamit begitu saja. Pak Camat bilang kepada Jambipos, “sabar ya pak, nanti saya beri masukan dulu kata Pak Camat,”. 

Beberapa tokoh terpenting mengatakan jangan sebut-sebut nama saya di Pasar Pamenang, Jambipos coba meminta pendapat dengan dia. Dia mengatakan kalau kejadian seperti itu pencemaran lingkungan bukan denda adat. 

Camat juga Lurah menuntut PT itu masalah pembangunan baru masuk, jalan lingkungan juga bantuan untuk masjid masih minim pembangunan pasar ini. Bukan denda adat yang diutamakan. Sekarang bayangkan manfaatnya bagi masyarakat, nol kan. Yang beruntung pengurus tu lah. Itulah mengapa Pasar Pamenang tak kunjung maju,” katanya. (JP-Yah)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar