Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Disbudpar Jambi Bidik Wisatawan Malaysia

Wisata Arung Jeram di Lokasi Geopark Kabupaten Merangin. Wisata Arung Jeram ini salah satu obyek wisata andalan di Provinsi Jambi selain Kerinci.Dok Jampos
Delegasi wisata Jambi yang dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi, Ujang Hariadi (tiga dari kiri baris depan) bersama agen-agen perjalanan wisata Jambi, Sumatera Utara dan Malaysia pada pameran Malaysia Tour and Travel Agency Association (Matta Fair) di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia. (Istimewa)
Disbudpar Promosikan Jambi dalam Matta Fair Kualalumpur  

Jambipos Online, Jambi-Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi membidik wisatawan Malaysia sebagai salah satu strategi untuk mengatasi kelesuan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jambi, Ujang Hariadi mengatakan, Malaysia dijadikan salah satu pangsa pasar andalan dikarena banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh yang telah lama bekerja di Negeri Jiran.

"Pangsa pasar wisatawan Malaysia selama ini memang masih kurang digarap secara maksimal. Padahal, cukup banyak warga Jambi yang menetap di Malaysia. Mereka jarang berkunjung karena belum ada paket wisata. Karena itu, kami akan meningkatkan promosi wisata langsung di Malaysia," kata Ujang di Jambi, Minggu (17/9/2017).

Menurutnya, salah satu cara promosi wisata dilakukan degan mengikuti pameran Malaysia Tour and Travel Agency Association (Matta Fair) 2017 di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia.

"Selain untuk promosi, pameran ini juga menjadi kesempatan bagi agen perjalanan wisata untuk menjual paketnya secara langsung kepada wisatawan Malaysia," jelasnya.

Lebih lanjut, Ujang menambahkan, sesuai program Kementerian Pariwisata (Kempar), Jambi memanfaatkan pameran Matta Fair sebagai sales mission (misi penjualan) paket wisata yang ada di Jambi.

"Paket wisata tersebut langsung ditawarkan atau dijual kepada konsumen. Dalam pameran Matta Fair, kami menjalin kerja sama dengan tiga agen perjalanan di Malaysia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kerja sama tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jambi," katanya.

Adapun paket wisata yang ditawarkan, kata Ujang, antara lain kunjungan ke situs Candi Muarojambi, dan paket wisata ke Danau Kerinci.


Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bersinergi dengan Kementerian Pariwisata berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya ke Provinsi Jambi, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Jambi. 

Untuk itu, Disbudpar Provinsi Jambi mengikuti misi promosi dengan mengikuti even Malaysia Tour and Travel Agency Association /MATTA Fair, yang dilaksanakan pada tanggal 8 September hingga 10 September 2017 di Putra World Trade Center – Kuala Lumpur – Malaysia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Drs Ujang Hariadi yang sekaligus ketua rombongan mengatakan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2017 ini sebesar 15 juta, dan untuk mencapai target tersebut Kemenpar menyusun berbagai strategi dan metode promosi pariwisata ke berbagai negara. Promosi yang dilaksanakan Kemenpar ini lebih memfokuskan pada sales mission (misi penjualan) untuk paket-paket wisata ke berbagai destinasi di Indonesia.

“Dalam draf APBN 2017 ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi mendapat dukungan dari Kemenpar untuk melakukan misi promosi ke salah satu negara di Asia Tenggara. Dan setelah mendapat masukan dari stakeholder pariwisata Jambi dan kordinasi dengan Kemenpar, kami menjatuhkan pilihan untuk mengikuti event Malaysia Tour and Travel Agency Association /MATTA Fair di Kuala Lumpur,” ujarnya.

Konsep yang diusung dalam MATTA Fair ini, lanjut Ujang Hariadi, adalah misi penjualan paket-paket wisata langsung kepada konsumen (Business to Costumers /B to C), yang mana memungkinkan travel agen Jambi untuk menjual langsung paket wisata Jambi (inbound package) ke para tamu yang datang pada event tersebut melalui local agent Malaysia.

“Dalam event MATTA Fair ini, Kementerian Pariwisata mengisi paviliun pameran dan memfasilitasi lebih dari 56 booth sektor pariwisata dari seluruh Indonesia yang terdiri dari a. Travel Agent, b. Usaha Perhotelan, c. Usaha Kreatif, dan d. Atraksi Budaya Indonesia. Sama halnya dengan daerah lain yang mengikuti even ini, Provinsi Jambi mengisi 3 (tiga) booth pameran yang digunakan oleh 2 (dua) travel agent Jambi dan 1 (satu) Disbudpar. Terdapat 3 (tiga) local agent Malaysia yang telah berafiliasi dengan travel agent Jambi yaitu; 1) CS Holidays, 2) Persada Global Holidays, dan 3) T Holidays.

Ujang Hariadi menjelaskan, sesuai dengan arahan Kemenpar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi meminta Badan Promosi Pariwisata Daerah Provinsi Jambi guna menentukan travel agen Jambi untuk mengikuti event tersebut. Secara umum tim Provinsi Jambi berjumlah 12 orang, yang terdiri dari 4 (empat) unsur yaitu; 1. Aparatur Pemerintah (PNS), 2. Stakeholder/Pelaku Pariwisata, 3. Buajng Gadis Jambi, dan 4. Media.

“Tim Provinsi Jambi terdiri dari : 1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi ; 4 orang - Drs. Ujang Hariadi (Kepala Dinas / Ketua Rombongan) - Syafriani, SE (Kabid. Pamasaran) - Asep Firdaus ZM (Kasi Kerjasama dan Industri Pariwisata) - Sesde Seharja (Staf Bidang Pemasaran) 2. Stakeholder Pariwisata ; 5 orang - M. Ali Siwoon (Siwoon Tour & Travel) - Ade Rosmala Dewi (Aquavita Tour & Travel) - Pipit Prihartini (Bima Pratama Tour & Travel) - Dedi Warja (PHRI) - Tri Harsono (BPPD) 3. Bujang Gadis Jambi - Imam Kurniawan (Bujang Jambi) - Nurul Fitri (Gadis Jambi) 4. Media - Andri Wijaya (TVRI Jambi),” kata Ujang Hariadi.

Ujang Hariadi menambahkan, syarat dan Ketentuan Stakeholder MATTA dan ASITA telah bermitra lebih dari 10 tahun dalam mengembangkan bisnis pariwisata negara masing-masing. Salah satu diantaranya adalah MATTA Fair ini, dan pihak penyelenggara menentukan syarat dan ketentuan bagi peserta dari Indonesia (termasuk Jambi) yang ingin berpartisipasi dalam event tersebut. 

Aturan main yang diterapkan penyenggara diantaranya bagi travel agent luar yang ingin ikut serta dalam event ini diharuskan mempunyai partner bisnis dengan travel agent Malaysia yang akan menjual paket-paket wisata dari negara asal peserta. 

Hal ini dimaksudkan untuk “melindungi” travel agent anggota MATTA (yang telah bermitra dengan travel agent luar) dalam menjual paket outbound ke Indonesia, sehingga eksistensi bisnisnya tetap terjaga dan malah bertambah kuat.

Dalam Matta Fair, kata Ujang Hariadi, tim Provinsi Jambi berusaha memberikan penjelasan bahwa meskipun Jambi tidak mempunyai direct flight (penerbangan langsung) dari Malaysia seperti halnya Padang, Batam, Palembang, dan Medan tetapi masih dapat dijangkau dari kota-kota tersebut. 

“Dan dari pengamatan kami, wisatawan Malaysia memiliki ketertarikan terhadap budaya dan sejarah, religi, dan makanan tradisional,” katanya.

Ujang Hariadi juga menyampaikan rekomendasi, yakni : 1.Ketersediaan paket-paket wisata yang dapat mengakomodir ketertarikan wisatawan Malaysia akan budaya dan sejarah, religi, dan kuliner khas. 

Pertimbangan lain dalam penyusunan paket wisata Jambi adalah pangsa pasar yang akan menjadi sasaran dan kebiasaan wisatawan Malaysia dalam merencanakan perjalanan wisata dari jauh-jauh hari.

Kedua, memberikan informasi yang komprehensif tentang alternatif penerbangan lanjutan ke Jambi dari kota-kota di Sumatera yang telah menjadi tujuan wisatawan Malaysia untuk mengurangi kesan “jauh”, 3.Menjalin marketing network (jaringan pemasaran) dengan tour operator Malaysia dalam menjual paket-paket wisata Jambi. (JP-Lee-Hms).

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar