Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Provinsi Jambi Raih Penghargaan dari Menteri Perindustrian

Jambipos Online, Jakarta-Provinsi Jambi meraih Penghargaan Bidang Industri Tahun 2017 dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Penghargaan diberikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto kepada Hj Ratu Munawwaroh Zulkifli, mantan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi, bertempat di Ruang Garuda Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2017) siang.

Hj Ratu Munawwaroh Zulkifli dianugerahi Penghargaan Upakarti Kategori Jasa Pengabdian atas peran mengangkat dan melestarikan budaya penggunaan tekuluk bagi wanita Jambi yang berdampak sangat besar terhadap pengembangan IKM di Provinsi Jambi.

H.Zulkifli Nurdin juga diundang dalam acara Penganugerahan Upakarti tersebut, sebagai Gubernur Jambi ketika Hj.Ratu Munawwaroh sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Jambi.

Usai pemberian penghargaan, dalam sesi wawancara, Hj.Ratu Munawwaroh Zulkifli mengatakan,“Pertama, saya ingin menjelaskan bahwa penghargaan ini tidak untuk diri saya pribadi, tetapi untuk Provinsi Jambi. Ini atas kerja sama yang baik selama saya dulu di Jambi beserta tim dan para pengrajin, karena mau diajak kerjasama untuk pembinaan selama 10 tahun saya di Jambi,” ujar Ratu Munawwaroh.

“Harapan kita, dengan penghargaan ini akan memacu semua unsur untuk melalukan lebih dari apa yang kita lakukan dulu, apalagi sekarang sudah lebih dimudahkan dengan era teknologi, sehingga ada banyak kesenjangan dan hambatan yang ditemui kala saya dulu di Jambi, sekarang bisa diatasi. Dan harapan selanjutnya sangat penting juga adalah keberpihakan Pemerintah Daerah terhadap Industri Kecil dan Menengah, seperti pada waktu itu, Gubernur Jambi, Pak Zulkufli Nurdin bekerjasama dengan baik untuk pengembangan Industri Kecil dan Menengah,” lanjut Ratu Munawwaroh.

Ketika ditanya upaya untuk menggaungkan tekuluk ke kancah nasional, Ratu Munawwaroh menjelaskan bahwa upaya memperkenalkan tekuluk ke kancah nasional bahkan internasional sudah dilakukannya saat dia menjadi Ketua Dekranasda Provinsi Jambi. 

“Sudah ke New York, Eropa, Jepang, dan beberapa negara lainnya, dan, alhamdulillah selalu mendapatkan apresiasi yang luar biasa, dengan catatan, saat itu kita tidak mengeluarkan biaya, kita tidak pergi ke sana, tetapi bagaimana program kita dititipkan ke beberapa organisasi yang memang melakukan promosi di luar negeri. 

Bahkan saat itu, beberapa perhiasan kita memperoleh omset sampai ratusan juta rupiah ketika beberapa pameran di Amerika. Jadi, bagaimana dengan dana yang tidak besar, kita harus berinovasi, kita bisa melakukan hal-hal yang akan sangat bermanfaat bagi Industri Kecil dan Menenngah,” jelas Ratu Munawwaroh.

“Jadi memang harus ada keinginan bersama Pemerintah Daerah, Dekranasda dan pengrajin, kita juga mendengarkan kata hati pengrajin, karena percuma apapun yag kita lakukan kalau pengrajinnya tidak mau menerima,” tutur Ratu Munawwaroh.

Mantan Gubernur Jambi, H.Zulkifli Nurdin menyatakan,”Kita bersyukur sekali bahwa bagaimana upaya dari para ibu terhadap masyarakat kita yang membutuhkan uluran tangan dari masyarakat yang peduli dan juga dari pemerintah membuahkan hasil. 

"Alhamdulillah, ketika itu apa saja yang kira-kira saya seleksi, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat senantiasa saya penuhi. Kita peduli terhadap karya ibu-ibu untuk mendorong masyarakat kita untuk lebih maju lagi, maka mereka semakin bersungguh-sungguh. Alhamdulilah, inilah hasilnya. Dan harapan kita, ini tidak sampai di sini, tetapi harus melebihi ini. Saya yakin di zaman Bu Sherrin dan Pak Zola ini akan lebih maju lagi, karena saya melihat kepeduliannya cukup besar terhadap hal-hal yang demikian,” jelas Zulkifli Nurdin.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi, Hj.Sherrin Tharia mengemukakan bahwa penghargaan yang diperoleh oleh Provinsi Jambi menjadi modal yang sangat penting. 

“Ini menjadi modal bagi kita kedepannya untuk berkarya lebih baik lagi, jangan sampai menurun. Seperti yang disampaikan Bu Ratu, kalau dari pemerintahnya sudah gencar, sudah mau membina, tetapi pengrajinnya masih kurang maksimal untuk berkarya, ini harus diperbaiki. Kita harus gayung bersambut, jadi dari pemerintah dan dari IKM-nya harus sama-sama ngotot untuk maju, untuk mengembangkan Industri Kecil Menengah” jelas Sherrin.

“Saya bersyukur sekali, modal ini sudah saya terima. Persaingan banyak, dan itu harus kita hadapi. Menurut saya, kedepannya, saya menginginkan supaya Jambi ini memiliki suatu otentik atau kekhasan sendiri yang tidak dimiliki oleh provinsi lainnya. Ayo, mari kita sama-sama melihat bahwa ini sesuatu yang berharga kedepannya untuk anak cucu kita, supaya pengembangan khasanah daerah tidak mati oleh modernisasi yang semakin gencar. Kita harus menyeimbangkan antara modern dan tradisional,” pungkas Sherrin.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengemukakan, IKM merupakan buffer (tulang punggung) perekonomian nasional di tengah turbulensi ekonomi, dan sejarah telah membuktikannya. “Buffer ini menjadai perhatian serius pemerintah guna mendorong ruang untuk IKM,” ungkap Airlangga Hartarto.

Menteri Perindustriaan ini menjelaskan, Upakarti artinya berdayaguna bagi masyarakat, dan pemberian penghargaan upakarti sudah dilaksanakan sejak era 1980-an, dilaksanakan 2 tahun sekali, yang pada saat itu telah berkembang dengan adanya sentra-sentra atau cluster IKM, selanjutnya saat ini berkembang menjadi One Village One Product (satu desa satu produk).

Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mendorong IKM melalui pendampingan dan saat ini menuju era digital, termasuk dalam pemasaran produk, e-market., yakni untuk meningkatkan akses ke pasar. “1,3 juta IKM di e-market saat ini,” ujar Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemanfaatan hasil IKM akan lebih sering dibeli oleh pemerintah sebagai usaha meningkatkan pengembangan IKM.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kati Wibawa Ningsih menyampaikan, ada 3 (tiga) penghargaan yang diberikan, yaitu: 1.Penghargaan Upakarti, 2.Penghargaan Desain Terbaik Indonesia, dan 3.Penghargaan Kreasi Mutu, dan dari ketiga penghargaan tersebut, Penghargaan Upakarti merupakan penghargaan yang paling tinggi.

Wibawa Ningsih menjelaskan, Penghargaan Upakarti terdiri dari 3 (tiga) kategori, yakni Jasa Pengabdian, Jasa Kepeloporan, dan Jasa Kepedulian.

Dalam Penghargaan Bidang Industri Tahun 2017, lanjut Wibawa Ningsih, Penghargaan Upakarti diberikan kepada 16 orang, terdiri dari 5 Penghargaan Upakarti Jasa Pengabdian, 5 Penghargaan Upakarti Jasa Kepeloporan, dan Penghargaan Upakarti Jasa Kepedulian.

Penghargaan Desain Terbaik Indonesia diberikan kepada 6 penerima, dan Penghargaan Kreasi Mutu diberikan kepada 4 penerima.

Wakil Ketua Harian Dekranasda Provinsi Jambi, Hj.Chairunnisa Erwan Malik dan beberapa orang pengurus Dekranasda Provinsi Jambi turut hadir dalam acara tersebut. (JP-Humas/Mustar)

 

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar