Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Zola Harus Legowo Adiknya (Zumi Laza) Belum Layak “Jual” di Pilkada Kota Jambi

Oleh: Asenk Lee Saragih 

Jambipos Online, Jambi-Munculnya Zumi Laza dikancah perpolitikan Jambi membawa warna tersendiri jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Jambi Juni 2018 mendatang. Bahkan Zumi Laza “digolkan” dengan mufakat sebagai Ketua DPD PAN Kota Jambi, membawa Zumi Laza secara instan jadi pengurus partai politik. 

Pilkada serentak di Provinsi Jambi, termasuk Kota Jambi Juni 2018 mendatang, membuat Zumi Laza membangun “popularitas” di tengah masyarakat Kota Jambi. Bahkan kegiatan Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Zumi Zola kerap “membonceng” Zumi Laza ditengah masyarakat. (Baca: Ini Tahapan Pilkada Kota Jambi)

Membangun “popularitas” yang dilakukan Zumi Laza belakangan ini, menjadi salah satu fakta bahwa Zumi Laza berniat untuk maju di Pilkada Kota Jambi 2018 mendatang. 

Bahkan juga tersiar kabar kalau seperti digadang-gadang Zumi Laza akan mendampingi H Abdullah Sani (Wakil Walikota Jambi) maju di Pilkada 2018 mendatang. Namun peta politik dan kandidat bakal calon di Pilkada Kota Jambi terus bergerak dinamis. Lalu belakangan, muncul keraguan dari Zumi Zola dan Zumi Laza soal peluang maju di Pilkada Kota Jambi. 

Sementara sejumlah nama sudah mencuat untuk menghadapi calon petahana, Syarif Fasha. Ada Abdullah Sani, yang kini menjabat Wakil Walikota Jambi, Zumi Laza, Sum Indra dan dr Maulana. 

Mengutip dari pemberitaan media, dari Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Jambi sendiri muncul dua nama, yakni Zum Laza Zulkifli dan Sum Indra. 

Namun saat Zumi Laza dikonfirmasi wartawan soal peluang itu, Zumi Laza berpendapat diplomatis yakni “kalau masyarakat Jambi menginginkannya untuk maju di Pilkada Kota Jambi mendatang, tentunya akan menjadi pertimbangan”. 

“Jika saya dipercaya DPP dan DPW tentunya saya akan siap. Kalau masyarakat menginginkan saya akan maju, kalau masyarakat tidak mengingikan saya tidak akan maju," ujar Laza. 

Saat kembali ditanyakan wartawan apakah nantinya Laza bakal menjadi nomor satu atau wakil di Pilkada Kota Jambi 2018 mendatang, lagi-lagi Laza mengatakan tidak bisa memastikan terkait hal tersebut. “Saya juga tidak tahu, itu semua nanti keputusannya ada DPD dan DPW PAN. Apapun itu keputusannya akan saya ikuti,” ujarnya. 

Pada kesempatan lain, Ketua DPW PAN Provinsi Jambi Zumi Zola masih ragu untuk memastikan adiknya Zumi Laza maju di Pilkada Kota Jambi. 

Bahkan pendaftaran calon peserta (calon kandidat walikota dan wakil walikota) Pilkada Kota Jambi yang telah dibuka PDIP Jambi, juga tak membuat Zola punya niat untuk mengambilkan formulis pendaftaran untuk adiknya Zumi Laza. 

Zola hanya mengatakan, hal pencalonan Zumi Laza masih akan dibicarakan. “Oh itu nanti kita bicarakan dulu bersama. Untuk pencalonan ini masih menunggu kajian bersama di internal partai. Karena masih banyak pertimbangan lain untuk maju. Kita kaji dulu peluangnya bagaimana ke depannya,” ujarnya. 

Kata Zola, jika peluang memungkinkan untuk maju maka akan maju, namun jika tidak pihaknya akan pertimbangkan lagi. Dari pernyataan Zola dan Laza ini, menandakan bahwa keraguan untuk mengusung Zumi Laza di Pilkada Kota Jambi masih sangat besar. 

Popularitas Zumi Laza di tengah masyarakat Kota Jambi belum menunjukkan hal yang signifikan. Bahkan Zumi Laza yang sempat menjadi “model” “Lacak Jambi” (penutup kepala khas Jambi) itu belum juga mendapat respon yang positif dari sebagian besar masyarakat Kota Jambi. 

Sebagian besar masyarakat Kota Jambi kini semakin sadar kalau “Popularistas” “jual tampang” (Maaf) bukan menjadi penentu menjadikan seorang idola kepala daerah. Kini sebagian besar masyarakat Kota Jambi sudah cerdas dalam memahami politik, jelang Pilkada. 

Pada kesempatan lain, Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasioanal Dapil Provinsi Jambi, H Bakri ketika dimintai wartawan tanggapannya soal Pilkada Kota Jambi untuk mengusung Zumi Laza, dirinya masih akan menyampaikan ke DPW dan DPP PAN untuk mengusung Zumi Laza menjadi calon walikota Jambi. 

“Habis lebaran akan membentuk tim pemenangan. Apa pun kedepannya Zumi Laza tetap nomor satu. Wakilnya nanti bisa dicari,” kata Bakri memastikan. 

Apa yang diutarakan Bakri sangat jauh dengan Zumi Zola dan Zumi Laza. Kalau Zola dan Laza masih ragu soal maju tidaknya di Pilkada Kota Jambi, Bakri justru lebih omtimis untuk mengusung Zumi Laza sebagai calon Walikota Jambi. 

Tampaknya Zola dan Laza masih ragu untuk bersaing dengan Syarif Fasha (Patahana) dalam merebut kursi Walikota Jambi Periode 2018-2023. Bahkan bisa dimungkinkan, kalau Zumi Laza akan “mengekor” untuk bisa bergandengan dengan Syarif Fasha. Mungkin saja, karena Politik itu dinamis. 

PDIP Buka Pendaftaran 

Sementara geliat politik jelang Pilkada serentak Juni 2018 mendatang sudah terasa “hangat” di Partai Berlambang Banteng Moncong Putih ini (PDIP) Jambi. 

Bahkan DPD PDIP lebih awal membuka pendaftaran bagi kandidat calon walikota dan calon wakil walikota yang hendak dikonvensi oleh PDIP. Salah satu kandidat yang sudah mengambil formulir adalah dr Maulana. 

Maulana kini tampak sedikit agresif menggalang dukungan partai politik. Setelah mendekati Gerindra dan Hanura, pemilik Rumah Sakit Annisa ini juga sudah mengambil formulir penjaringan di PDI Perjuangan. 

Seperti dikutip, Ketua DPC PDI Perjuangan, A Fauzi mengatakan jika sudah ada dua yang mengambil formulir yakni Amin dan Maulana. “Barusan ini Maulana ambil formulir. Yang ambil adiknya yang Ketua Perindo itu,"katanya. 

Mengenai posisi yang dipilih, Fauzi mengaku sepertinya Maulana belum memutuskannya. Ia baru mengambil formulir saja. Karena memang untuk pendaftaran sekaligus pengembalian formulir mulai dari 12 Juni sampai 20 Juni 2017. “Yang jelas, partainya masih menunggu siapapun calon yang mau ikut penjaringan yang dilakukan PDI P,” kata Fauzi. 

Sedangkan Amin yang merupakan salah satu tokoh di Sebrang Kota Jambi juga mengambil bagian di konvensi PDIP Jambi. Meski namanya belum begitu merakyat, mantan pelatih dayung ini langsung memilih menjadi calon wakil walikota. 

Prediksi Kandidat 

Komposisi jumlah kursi yang layak untuk maju di Pilkada Kota Jambi minimal 9 kursi di DPRD Kota Jambi. Dari sembilan Partai Politik yang ada wakilnya di DPRD Kota Jambi yakni Partai Demokrat, PDI-P, Golkar, Gerindra, PAN, PKB, Hanura, PPP dan PBB. 

Membaca jumlah kursi di DPRD Kota Jambi, 9 partai harus berkoalisi. Dari 45 jumlah kursi DPRD Kota Jambi, tak satupun parpol yang bisa mengusung calon sendiri tanpa berkoalisi. 

Pasalnya Partai Demokrat hanya memiliki 8 kursi, PDI-P 8 kursi, Golkar 5 kursi, Gerindra 5 kursi, PAN 5 kursi, Hanura 5 kursi, PKB 4 kursi, PPP 4 kursi, PBB 1 kursi. 

Dari jumlah parpol itu, yang paling berpeluang berkoalisi adalah Golkar-Demokar (Sf Fasha-M Nasir), PDI-P-PAN (Abdullah Sani-Zumi Laza). Sementara Gerindra, Hanura, PKB, PPP dan PBB belum ada muncul kader partai sendiri untuk bertarung di Pilkada Kota Jambi Juni 2018 mendatang. 

Kemungkinan ada 5 Parpol ini bisa mengusung dr Maulana yang kini tengah getol melakukan sosialisasi di tengah masyarakat Kota Jambi. Masih juga dalam prediksi, kemungkinan besar Pilkada Kota Jambi akan mengusung tiga pasangan calon (Paslon). (Penulis Redpel Jampos)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar