Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Ini Wajah Pelaku Teror Mapolda Sumut yang Dilumpuhkan Brimob Poldasu

 Kepolisian sudah mengetahui identitas dua pelaku dengan inisial AR (30 tahun) dan SP (47 tahun). AR sudah meninggal dilumpuhkan oleh polisi merupakan penjual jus dan SP merupakan penjual rokok dengan kondisi masih kritis.

Jambipos Online, Medan- Dini hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, Minggu 25 Juni 2017 Sekira Pukul 03.00 WIB dini hari, Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) digegerkan peristiwa penyerangan yang dilakukan dua orang terduga teroris. Satu Anggota Pelayanan Markas Polda Sumut Aiptu Martua Sigalingging gugur akibat ditikam senjata tajam. Korban meninggal dunia ditikam di leher, dada dan tangan. (Baca: Total 5 Orang Ditangkap Terkait Teror Sumut)

Disosial media seorang netizen bernama Sahata Silalahi memposting dua wajah diduga pelaku teror di Mapolda Sumut tersebut, berikut kronologis peristiwa. Berikut ini postingan itu kami lampirkan secara utuh. 

Sahata Silalahi: *Yth. Bapak Kapolda Sumut,* mohon ijin dilaporkan *kejadian menonjol,* pada hari Minggu tanggal 25 Juni 2017, sekitar pukul 03.00 WIB, telah terjadi *pembunuhan terhadap pers Polri* dari kesatuan Yanma Polda Sumut, yang sedang bertugas *di pos II penjagaan keluar Mapoldasu, an. Aiptu M. Sigalinging.* 

*Kronologis kejadian :* 

Sekitar Pukul 03.00 WIB, 2 orang anggota piket an. Aiptu M. Sigalinging dan Brigadir E. Ginting, ketika berada di Pos II *secara tiba tiba diserang oleh 2 orang pelaku.* Pada waktu itu, *terjadi perkelahian, yang mengakibatkan Aiptu M. Sigalingging tertusuk pisau.* Selain itu, *pelaku mencoba membakar ruangan pos.* Anggota jaga an. Brigadir E. Ginting kemudian *meminta bantuan dengan berteriak kepada personil Brimob yang bertugas.* 

Selanjutnya, Brimob dari penjagaan pos I. Pintu masuk Mapolda, memberikan bantuan dan melakukan *penembakan peringatan, namun pelaku masih juga mencoba menyerang dgn mengucapkan "Allah hu Akbar.. beberapa kali.* Anggota Brimob an. Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali, melakukan tembakan terhadap kedua pelaku. 

Selanjutnya, *kedua pelaku dapat diamankan dengan kondisi: Satu orang Meninggal dunia, dan satu orang dalam keadaan hidup.*Demikian laporan awal, perkembangan lanjut akan dilaporkan kemudian. DUMP. Tembusan: Wakapolda, Irwasda, Karo Ops, Dir Reskrium, Dansat Brimob. Demikian postingan netizen dan menyebar luas di sejumlah group sosial media, Minggu (25/6/2017). 

Syawaluddin Diduga Petinggi Teroris di Medan 

Sementara Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pasca peristiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara, 25 Juni 2017. Foto SP

Syawaluddin alias Udin, terduga teroris yang tewas saat melakukan penyerangan terhadap polisi di Markas Polda Sumut, diduga sebagai salah satu pimpinan aliran garis keras yang merencanakan aksi teror terhadap polisi. (Baca: Pelaku Selidiki Mapolda Sumut Sebelum Penyerangan)

“Dari penggeledahan yang dilakukan di rumahnya, ada ditemukan dokumen cara berperang dan bunuh diri. Selain itu, ada dokumen doktrinasi terhadap anak-anak," ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Ricko Amelza Dahniel saat meninjau rumah Udin di Jl Pelajar Timur Gang Kecil, Lingkungan VIII, Kelurahan Binjai Timur, Kecamatan Medan Denai, Minggu (25/6) seperti dikutip SuaraPembaruan. 

Didampingi Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto, Rycko mengatakan, pihaknya juga mengamankan sejumlah benda yang berhubungan dengan penyerangan di Markas Polda Sumut. Udin bersama rekannya sudah merencanakan penyerangan tersebut. 

"Banyak barang bukti yang sudah diamankan dari penggeledahan yang dilakukan. Kasus ini masih dalam pengembangan. Laporan terbaru nantinya akan disampaikan. Kita meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai aksi susulan," sebutnya. 

Seperti yang dilaporkan, Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Mapolda Sumut) di Jl Medan - Tanjung Morawa, diserang dua orang pria diduga teroris, Minggu (25/6) dini hari. Penyerangan itu membuat seorang petugas jaga, Aiptu M Sigalingging dilaporkan tewas. 

Kejadian penyerangan oleh kelompok terduga teroris ini menghebohkan masyarakat di daerah tersebut. Apalagi, kejadian penyerangan sekitar pukul 03.00 WIB tersebut, saat memasuki perayaan Idul Fitri 1438 Hijriyah. 

Selain itu, Densus Antiteror 88 sudah menginformasikan bahwa kelompok teroris ingin menyerang markas polisi, sehari sebelum kejadian. Selain menewaskan seorang polisi, pelaku juga mau membakar pos penjagaan di bagian depan Markas Polda Sumut. 

Anggota Polda Sumut yang Gugur Alami Luka Tusuk Senjata Tajam 
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.IST
Dini hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) digegerkan peristiwa penyerangan yang dilakukan dua orang terduga teroris. Satu Anggota Pelayanan Markas Polda Sumut Aiptu Martua Sigalingging gugur akibat ditikam senjata tajam. 

"Korban meninggal dunia ditikam di leher, dada dan tangan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Minggu (25/6), seperti dilansir Beritasatu.com. 

Menyoal apa jenis senjata tajam yang digunakan, Setyo mengatakan, anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih melakukan penyelidikan. "Yang jelas mereka menyerang dengan senjata tajam. Sedang di dalami ada berapa senjata tajam. Nanti didalami Densus 88. Iya, (pelaku) sambil teriak Allahu Akbar, kemudian mereka menyerang," ungkapnya. 

Ia menuturkan, identitas kedua pelaku terduga teroris itu masih diselidiki. "Identitas pelaku belum. Masih diindentifikasi. Satu meninggal dunia, satu kritis. Ini sedang didalami," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, dua orang terduga teroris melakukan penyerangan ke Pos Pengamanan Mapolda Sumatera Utara, sekitar pukul 03.00 WIB, dini hari tadi. Kedua pelaku masuk dengan cara melompati pagar, kemudian menuju pos pengamanan dan melakukan penyerangan. 

Aiptu Martua Sigalingging gugur karena ditikam dengan senjata tajam dalam peristiwa itu. Anggota Polri kemudian melakukan tindakan tegas kepada kedua pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut. Satu tewas di tempat, dan satu lagi kritis. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar