Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Harga Cabai Merah di Jambi Merayap

Jambipos Online, Jambi-Ini kali pertama harga komoditi cabai merah di pasar tradisional Jambi merayap saat bulan puasa. Padahal tahun-tahun sebelumnya pada bulan yang sama, harga cabai merah meroket hingga Rp 70.000/Kg. Namun kini harga cabei merah di Jambi hanya dikisaran Rp 10.000/Kg.

Terpantau dalam sepekan terakhir, harga cabai di pasaran hanya Rp 10 ribu per kilogram. Padahal biasanya, harga cabai paling rendah dikisaran Rp 20 ribu, Rp 40 ribu bahkan terkadang naik sampai Rp 80 ribu per kilogram. 

Ternyata penyebab anjloknya harga cabai itu karena pasokan cabai di daerah melimpah ruah dari Pulau Jaya, Sumatera Utara dan Lubuk Linggau. 

Berdasarkan laporan hasil monitoring Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jambi, harga rata-rata cabai di tiga pasar tradisional terbesar di Jambi harga cabai itu mengalami penurunan sejak Kamis (1/6/2017).

"Harga anjlok karena pasokan cabai ke tiga pasar yakni Angsoduo, Talang Banjar, dan Simpang Pulai melimpah, sehingga pedagang menurunkan harga," kata Pelaksana tugas Kepala Disperindag Provinsi Jambi Edi Sungkono, Sabtu (3/6/2017). 

Disebutkannya, harga cabai merah besar di Pasar Angsoduo yakni Rp 10 ribu per kilogram. Bahkan sehari sebelumnya, hanya sempat jatuh ke Rp 6 ribu per kilogram atau harga terendah. Cabai merah keriting di Pasar Angsoduo juga anjlok atau hanya Rp 12 ribu per kilogram, begitu juga cabai rawit yang sebelumnya diharga Rp 15 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram. 

Sedangkan di Pasar Tradisional Simpang Pulai cabai merah besar di harga Rp 12 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp 14 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp 15 ribu per kilogram. 

Kemudian di Pasar Tradisional Talang Banjar cabai merah besar juga diharga Rp 12 ribu, cabai merah keriting Rp 14 ribu dan cabai rawit hijau Rp 15 ribu per kilogram. 

"Bukan hanya cabai, komoditas bawang putih di tiga pasar terbesar di Jambi itu juga mengalami penurunan harga dari Rp 44 ribu menjadi Rp 42 ribu per kilogram disebabkan bertambahnya pasokan," kata Edi. 

Murahnya harga cabai dalam beberapa hari belakangan ini membuat warga Kota Jambi berbondong-bondong ke pasar untuk membeli cabai merah dalam jumlah banyak. Mayoritas ibu rumah tangga yang datang berbelanja di Pasar Angsoduo membeli cabai merah hingga tiga kilo per orang. 

"Subuh-subuh tadi saya sudah pergi ke pasar untuk membeli cabai merah dan cabai rawit selagi harganya murah," kata salah satu warga Kota Jambi, Heni. Sementara itu salah seorang pedagang cabai, Ijan, mengatakan harga cabai anjlok karena petani cabai sedang memasuki musim panen, akibatnya pasokan ke pasar-pasar melimpah. 

 "Saat ini memang karena musim panen, pasokan jadi melimpah harganya pun jadi murah. Petani takut cabainya busuk, jadi dijual murah," kata Ijan. 

Fluktuatifnya harga kebutuhan pokok disaat Ramadan dan Idul Fitri, menurut pedagang karena permainan agen-agen besar yang menentukan harga kebutuhan sehari-hari di pasar. 

Ini dikatakan pedagang saat tim Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari Disperindag, BI, Bulog, Dinas Peternakan dan Polda turun meninjau harga kebutuhan pokok sehari hari di pasar Angsoduo, Jumat (2/6/2017) lalu. 

Salah satu kebutuhan yang sering dipermainkan agen besar, menurut pedagang yakni daging ayam. Harga ayam kerap diatur oleh agen besar yang di Kota Jambi. 

“Karena agen besarlah yang menahan dan mengeluarkan ayam, ketika ayam ditahan langsung akan berpengaruh terhadap harga,” ujar Fajer, salah seorang pedagang ayam. Dirinya menuding bahwa ada beberapa pihak yang kerap menyimpan stok. Sehingga saat daging ayam sulit didapat, harganya jadi naik. 

Dia menyebutkan, kalau pemerintah memang mengendalikan harga cukup mengawasi agen besar saja. “Ada tiga agen ayam besar di Jambi ini. Cukup awasi agen besar dan beberapa penyalur. Kalau kami ni apolah,cuma jual,” ujarnya. Dia mengatakan yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat konsumen. 

“Kasihan samo konsumen. Tahun kemarin harga daging ayam bisa sampai Rp 60 sampai Rp 70 ribu/ kg,” ujarnya. 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Momon bahwa dirinya dan pedagang lainnya hanya mengikuti harga yang ditentukan oleh agen. Jika harga dari agen naik,maka terpaksa merekapun harus membeli dan menjual kembali daging ayam dengan harga yang tinggi pula. 

“Kami cuma ngikut bae, kalau dari sanonyo naik ya terpaksa harga naik juga. Kita minta pemerintah tegas dalam hal ini agar mereka tidak mempermainkan harga,” bebernya. 

Sementara itu, menurut Komari, Kepala Disperindag Kota Jambi, bahwa pihaknya akan terus memantau harga kebutuhan sehari hari di pasar khususnya menjelang lebaran. Ini agar harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan. 

“Kita akan terus memantau harga terutama pada agen agen dan penyalur besar. Kita juga tetap melakukan operasi pasar dan pasar murah di seluruh kecamatan di kota Jambi,” ujarnya. 

Komari juga menjelaskan untuk harga kebutuhan sehari hari kemarin termasuk normal. Bahkan beberapa kebutuhan turun harga seperti cabai,daging ayam dan beberapa kebutuhan lainnya. 

“Saat ini harga kebutuhan normal,bahkan ada yang turun seperti cabai sekarang cuma Rp 8000/kg dan daging ayam tadi cuma Rp 27 ribu/kg padahal sehari sebelumnya harga Rp 33 ribu,” katanya. (JP-04)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar