Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Aksi Seruan NKRI di HUT Ke 71 Pemkot Jambi

Sekelompok masyarakat Kota Jambi asal Flores dan Papua melakukan aksi damai dan seruan solidaritas bertepatan dengan puncak acara Hari Jadi Kota Jambi Ke 616 dan HUT Pemerintahan Kota Jambi Ke 71, Rabu 17 Mei 2017. Aksi damai solidaritas menyerukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu dilaksanakan di bundaran Simpang Tugu Monas Kotabaru Jambi atau di depan Kantor Walikota Jambi, Rabu (17/5/2017) pagi hingga siang.Foto Jampos/Asenk Lee Saragih.
 
Jambipos Online, Jambi-Sekelompok masyarakat Kota Jambi asal Flores dan Papua melakukan aksi damai dan seruan solidaritas bertepatan dengan puncak acara Hari Jadi Kota Jambi Ke 616 dan HUT Pemerintahan Kota Jambi Ke 71, Rabu 17 Mei 2017. 

Aksi damai solidaritas menyerukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu dilaksanakan di bundaran Simpang Tugu Monas Kotabaru Jambi atau di depan Kantor Walikota Jambi, Rabu (17/5/2017) pagi hingga siang. 

Saat aksi seruan NKRI itu juga telah berlangsung Sidang Istimewa Paripurna DPRD Kota Jambi HUT Pemerintahan Kota Jambi ke 71 dan Hari Jadi Kota Jambi Ke 616. 
Foto Jampos Asenk Lee Saragih

Aksi seruan NKRI itu dengan spanduk bertuliskan slogan “#Cinta NKRI, Cinta Jambi. Saatnya Kita Bersama Membangun Kota Jambi untuk Kesejahteraan Rakyat. Kami Cinta NKRI, Cinta Kota Jambi, Mari Bersatu Membangun Kota Jambi”.

David Wangge salah seorang aksi mengatakan, bahwa saat ini sikap intoleran tengah merebak di masyarakat, terlebih lewat media sosial. Sebagai warga NKRI harus menjunjung tinggi sikap Pluralisme dan harus menancapkan bahwa NKRI adalah harga mati.

Terkait dengan perhelatan Pilkada Walikota Jambi Juni 2018 mendatang, D Wangge mengatakan, calon kandidat kepala daerah seyogyanya jangan membawa-bawa keyakinan, suku dan golongan dalam politik praktis. 
Foto Jampos Asenk Lee Saragih

“Penduduk Kota Jambi majemuk. Ada Melayu, Flores, Batak, Tionghoa, Jawa, Sulawesi dan beragam suku. Begitu jungan dengan keragaman penganutnya. Itu harus kita hargai dan jadikan sebagai simpul kebersamaan dalam keberagaman dalam membangun Kota Jambi ini dengan berkeadilan,” katanya.

Dia juga menyebutkan kalau kepala daerah harus berdiri di semua golongan masyarakat dan agama di daerahnya. Kepala daerah, tidak boleh mengkotak-kotakkan atau membedakan masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu.

"Kita harapkan seluruh kepala daerah di Provinsi Jambi terlebih di Kota Jambi harus berdiri di semua umat, di semua golongan masyarakat agar masyarakat yang plural ini mampu menciptakan suatu dinamika kehidupan saling menghormati, menghargai dan mencintai. Itulah bentuk yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai," ujar David Wangge.

Menurut David Wangge, tidak ada lagi kelompok masyarakat minoritas atau kelompok masyarakat mayoritas. Semua masyarakat sama sehingga mempunyai hak yang sama mendapatkan pelayanan publik dari pemerintah.

“Semua berhak berdiri di Kota Jambi sebagai warga, tidak membeda-bedakan agama, suku, ras dan budaya. Semua program Pemerintah Kota Jambi harus harus diterima dan dirasakan oleh semua warga Kota Jambi, tanpa kecuali,” katanya.

Karena itu, David Wangge berpesan kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Jambi agar menjadi mitra pemerintah dalam membangun Kota Jambi termasuk membangun dan menciptakan kerukunan. 

David Wangge juga mengajak Pemuda Katolik Jambi, harus membangun kerja sama dengan organisasi kepemudaan lain, seperti KNPI, Pemuda Pancasila, HMI, KAHMI, dan organisasi lainnnya untuk membantu pencapaian Visi Kota Jambi “Bangkit Berdaya”.

Aksi damai solidaritas sekelompok masyarakat dan pemuda Kota Jambi asal Flores dan Papua pada puncak acara Hari Jadi Kota Jambi Ke 616  dan HUT Pemerintahan Kota Jambi Ke 71, Rabu 17 Mei 2017 berjalan dengan tertib. (JP-Lee)
 

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar