Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


619,74 Kilo Meter Jalan Rusak Sambut Bupati Baru Muarojambi

Jambipos Online, Jambi-Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro SE dan Wakil Bupati Muarojambi Bambang Bayu Suseno SP MM akan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Muarojambi definitif. Peraih 76.825 suara pada Pilkada serantak, Rabu 15 Februari 2017 lalu itu akan dilantik oleh Gubernur Jambi H Zumi Zola atas nama Menteri Dalam Negeri di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (22/5/2017). 

Persoalan infrastruktur menjadi persoalan serius yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Muarojambi saat ini. Dengan Bupati dan Wakil Bupati Muarojambi yang baru, tentunya harus bisa mencari solusi dalam membereskan jalan-jalan rusak di Kabupaten Muarojambi, terlebih di Sungaibaha Selatan yang parahnya luar biasa itu. 

Menurut catatan Jambipos Online, sepanjang 619,74 Kilo Meter (Km) atau 66 persen dari total 941,77 Km jalan di Kabupaten Muarojambi kini kondisinya rusak berat. Kerusakan terparah berada di Sungaibahar Selatan dengan kerusakan jalan mencapai 59, 63 Km atau 92 persen. 

Kemudian disusul Mestong dengan kerusakan jalan sepanjang 112, 28 Km atau 73 persen dan Sekernan sepanjang 85,25 Km atau 70 persen. Dari total 941,77 Km panjang jalan di Kabupaten Muarojambi terdiri dari Sekernan 121, 47 Km, Marosebo 57,32 Km, Jaluko 93,69 Km, Tanjung Rajo 50,71 Km, Kumpeh Ulu 54,25 Km, Kumpeh 24,86 Km, Mestong 153, 78 Km, Sungaibahar Utara 64,52 Km, Sungaibahar 81,24 Km, Sungaibahar Selatan 64,69 Km, Sungai Gelam 175, 24 Km. 

Masing-masing panjang jalan tersebut sebagian besar rusak parah. Misalnya kerusakan jalan di Sekernan mencapai 85,25 Km, Marosebo 27, 70 Km, Jaluko 52,24 Km, Tanjung Rajo 30,68 Km, Kumpeh Ulu 36,03 Km, Kumpeh 13,11 Km, Mestong 112, 28 Km, Sungaibahar Utara 44,73 Km, Sungaibahar 52,09 Km, Sungaibahar Selatan 59,63 Km, Sungai Gelam 106, 0 Km. Kondisi kerusakan jalan itu tidak dapat ditanggulangi Pemerintah Kabupaten Muarojambi dan juga PU Provinsi Jambi. 

Sebenarnya tidak harus menunggu Bupati Muarojambi definitif baru perbaikan kerusakan jalan di Muarojambi dilakukan. Pejabat Bupati Muarojambipun sebenarnya bisa dari dulu melakukannya. Namun kemampuan Bupati tidak sampai ke sana. 

Kemudian Pu Muarojambi dan PU Provinsi Jambi tidak singkron dalam mengatasi kerusakan jalan di Muarojambi. Bahkan dalam 10 tahun Burhanuddin Mahir menjabat Bupati Muarojambi tak ada peningkatan signifikan pembangunan infrastruktur di Muarojambi. 

Kapan Muarojambi jalannya bisa kondisi mantap minimal 75 persen yang panjang jalan kabupaten mencapai 1099 Km?. Tentunya dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pembangunan jalan tersebut. 

Selain dana APBD Muarojambi, dana APBD Provinsi Jambi dan dana APBN juga bisa dilobi. Kemudian dana dari perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Muarojambi bisa juga diminta untuk membangunan infrastruktur di Muarojambi. 

Perbaikan kondisi jalan di wilayah Kabupaten Muarojambi penting mengingat akses ekonomi masyarakat tergantung dari kondisi jalan. 

Muarojambi sebagai daerah penyokong Kota Jambi memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara luas, khususnya Muarojambi dan Kota Jambi. Sebelumnya kepedulian Pemkab Muarojambi dan PU Provinsi Jambi untuk perbaikan jalan-jalan di Kabupaten Muarojambi sungguh minim. 

Kini masyarakat Kabupaten Muarojambi menanti gebrakan Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro SE dan Wakil Bupati Muarojambi Bambang Bayu Suseno SP MM dapat segera mungkin mengambil kebijakan dalam memperbaikan jalan-jalan rusak di wilayah Kabupaten Muarojambi. 

Sehingga tak ada lagi warga Muarojambi yang mengadukan nasib jalan mereka ke Patung “Tuan Raja Sultan Thaha, seperti yang terjadi pada Senin (17/4/2017) lalu. 

Saat itu puluhan warga Sungaibahar menjerit dan meminta “permohonan” kepada patung Sultan Thaha Syaifuddin di depan Kantor Gubernur Jambi, untuk segera memperbaiki jalan yang rusak parah diwilayah mereka. Untuk rasa sindiran itu diinisiasi seorang tokoh masyarakat Sungaibahar, M Nazli atau yang akrab disapa Desnat. 

“Sudah bosan saya mendengar janji para pejabat. Makanya kami sekarang lebih baik mengadukan nasib kami kepada patung saja. Mudah-mudahan patung Sultan Thaha ini cepat tanggap atas permintaan warga Sungaibahar,” kata Desnat kala itu. 

Sehingga solusi dalam mengatasi kerusakan jalan Sungaibahar harus melalui gotong royong seluruh stake older dan mengerahkan alat berat. Kemudian APBD Kabupaten Muarojambi dan Provinsi Jambi harus fokus bersinergi. 

Kemudian realisi tender juga harus cepat kontrak dan ekonomi berjalan. Kerusakan jalan berat di Jangkat Kabupaten Merangin lebih parah waktu itu dibandingkan Sungaibahar, namun bisa selasai dan kini mulus. (JP-Asenk Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar