Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Zola Berharap Angkat Kebudayaan Lokal Jambi di Film Layar Lebar





Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi H Zumi Zola berharap kebudayaan lokal Jambi bisa diangkat ke film layar lebar. Pasca nonton bareng (Nobar) bersama aktor film Night Bus, kali ini Provinsi Jambi menjadi lokasi pembuatan film yang berjudul "Negeri Seribu Sungai". Film layar lebar ini melibatkan aktor-aktor dari Provinsi Jambi.

Sejumlah artis ibukota ikut dalam syuting film ini, seperti Amel Carla, Geral Muhammad dan Reza Fahlevi. Tentunya dengan adanya film ini akan membantu mempromosikan sejumlah destinasi wisata yang ada di Provinsi Jambi.

"Saya tentunya sangat mendukung dengan adanya syuting film Negeri Seribu Sungai di Jambi ini yang dilakukan di beberpa tempat, seperti Candi Muaro Jambi, Gentala Arasy, Pasar Angso Duo dan yang lainnya. Apalagi film ini lebih ke budaya Jambi, tentunya ini akan lebih membuat budaya Jambi lebih dikenal di nasional maupun internasional," kata  Gubernur Jambi Zumi Zola usai menjamu produser film Negeri Seribu Sungai bersama kru di rumah dinas gubernur, Senin (10/4/17) sore.

Lanjutnya, Zola juga mengatakan film ini lebih mengangkat unsur budaya Jambi. Dan dalam syuting film ini pemainnya 80 persen dari Jambi.

“Bukan hanya pemain, tapi untuk para kameramen dan kru juga melibatkan masyarakat Jambi," Tidak lupa juga, Zola menambahkan dalam film tersebut nantinya juga akan diperkenalkan tentang ikat kepala melayu Jambi yang lebih dikenal dengan nama tanjak.

Sementara itu Produser Film, Riesdy A Sulaiman menyampaikan gagasan sungai itu, interpretasinya bukan cuma Jambi tapi nasional.

“Sungai itukan sebagai aset yang harus dijaga. Selain itu sungai juga merupakan sumber kehidupan, tempat transportasi,” katanya.

Kalau di Provinsi Jambi sendiri, sambung Ready Candi Muaro Jambi juga menarik. Dan ini perlu diperkenalkan lebih jauh lagi. Karena candinya belum banyak orang tahu.

Candi Muaro Jambi juga nanti sebagai latar belakang anak-anak bermain di sana, sebagai konsep bahwa pertemanan di film ini sangat kental sekali termasuk menjaga budaya.

"Di film ini kita bangun bagaimana anak-anak bisa bermain lepas di daerah situ. Jadi lebih memanusiakan manusianya dibanding bendanya,” katanya. (JP-03)


Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar