Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Sherrin Tharia : Film Kartini, Inspirasi Mendidik Anak

Jambipos Online, Jambi-Ketua Tim Pengerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi, Hj Sherrin Tharia Zola mengemukakan bahwa Film Kartini merupakan inspirasi yang sangat baik dalam mendidik anak. Hal itu disampaikan oleh Sherrin Tharia dalam Nonton Bareng Film Kartini dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jambi dan Dinas Sosial Provinsi Jambi, di Bioskop 21 WTC Batanghari Kota Jambi, Senin (24/04/2017) sore. 

Sherrin didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi, Hj. Chairunnisa Erwan Malik, bersama pengurus BKOW lainnya. 

Film Kartini mulai ditayangkan tanggal 19 April 2017 di bioskop seluruh Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, didukung para pemain Dian Sastrowardoyo, Acha Septriansa, Ayushinta Nugraha dan Christine Hakim. 

Usai nonton bareng, saat diwawancarai, Sherrin Tharia mengatakan, Film Kartini sangat inspiratif, sangat layak untuk ditonton bagi wanita dan juga pria. 

"Film ini menceritakan bagaimana perjuangan seorang wanita dalam memperjuangkan hak dan kesetaraan jender antara pria dan wanita. Sebuah pendidikan yang perlu dicontoh bagi generasi muda kita," ujar Sherrin Tharia. 

Sherrin Tharia menyatakan, pendidikan sangat penting untuk menentukan arah kemajuan seseorang kalau dibandingkan dengan penampilan. 

"Kita lihat di Film Kartini ini, pendidikan yang menjadi pemenag dibandingkan dengan penampilan, penampilan akan luput tetapi kalau kita mempunyai pemikiran yang baik, ilmu yang baik, insyaallah akan bisa diturunkan kepada anak cucu kita," terang Sherrin Tharia. 

“Film Kartini juga memberi inspirasi bagi kita seorang ibu kepada anaknya agar belajar dan belajar lebih giat lagi," sambung Sherrin Tharia. 

Selain itu, Sherrin Tharia berpesan kepada Ibu-ibu supaya menjadii bu-ibu yang terbaik, dan bagi wanita karir menjadi wanita karir terbaik. 

“Peran wanita, sudah diyakini sangat penting untuk menunjang berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya untuk wanita bekerja saja, namun juga wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri yang baik bagi anak dan suami," ungkap Sherrin Tharia. 

“Banyak pesan dan nilai bagus yang terkandung dalam film ini, kita sebagai wanita mempunyai hak untuk bersuara tetapi harus dibarengi dengan tanggung jawab sebagai perempuan," tegas Sherrin Tharia. 

Sherrin juga menjelas kisah Film Kartini. “Ini kisah nyata perjuangan Kartini, pahlawan wanita yang paling populer di Indonesia. Di Indonesia awal tahun 1900 M, Wanita tidak diperbolehkan memperoleh pendidikan yang tinggi, bahkan untuk para ningrat sekalipun. Wanita Ningrat Jawa saat itu hanya diharapkan menjadi Raden Ayu dan menikah dengan seorang pria Ningrat. 

Kartini tumbuh dengan melihat langsung bagaimana ibu kandungnya, Ngasirah menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri, diangggap pembantu hanya karena tidak mempunyai darah ningrat. Ayahnya, Raden Sosroningrat, yang mencintai Kartini dan keluarganya juga tidak berdaya melawan tradisi saat itu,” tutur Sherrin Tharia. 

“Kartini berjuang sepanjang hidupnya untuk memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua orang, dan hak pendidikan bagi semua orang, terutama untuk perempuan. Bersama kedua saudarinya, Roekmini dan Kardinah, Kartini membuat sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan kerja untuk rakyat di Jepara dan sekitarnya. 

Film Kartini ini adalah perjalanan penuh emosional dari sosok Kartini yang harus melawan tradisi yang dianggap sacral, bahkan menentang keluarganya sendiri untuk memperjuangkan kesetaraan hak untuk semua orang di Indonesia," jelas Sherrin Tharia. (Humas)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar