Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Entertainer Musik Batak di Jambi Masih Dihargai “Murah”

(Kiri ke Kanan) Trio JKR Musik Jambi Goxen Purba, Alex Zebua, Fauzan Samosir saat tampil di Pesta Bona Tahun Parsadaan (Kumpulan) Marga Girsang-Boru-Panagolan Se Jambi Minggu 19 Maret 2017-Foto Asenk Lee Saragih.

Fauzan Samosir

 Alex Zebua

Goxen Purba

(Kiri ke Kanan) Trio JKR Musik Jambi Goxen Purba, Alex Zebua, Fauzan Samosir saat tampil di Pesta Bona Tahun Parsadaan (Kumpulan) Marga Girsang-Boru-Panagolan Se Jambi Minggu 19 Maret 2017-Foto Asenk Lee Saragih.
Jambipos Online, Jambi-Kelompok musik (entertainer) musik Tradisional Batak di Jambi hinggakini masih dihargai murah. Padahal frekwensi dan animo masyarakat Jambi asal Batak sangat mendambakan musik Tradisional Batak saat ragam acara. Namun tarif musisi-Batak masih dihargai murah. 

Hal itu terungkap dari salah satu pengalaman kelompok musik “Toba Nauli” Jambi yang mencoba menancapkan ambisi merebut pangsa pasar entertainer musik Batak Tradisional dan Modern di Jambi. 

Ditengah menjamurnya Musik Organ Tunggal Modern, kini “Toba Nauli” mengambil peluang musik Tradisional dan Modern Batak. T Sihaloho, Koordinator “Toba Nauli” mengatakan, ada enam kelompok entertainer musik Tradisional Batak di Jambi yang mencoba eksis. Namun ke-enam kelompok musik tersebut masih sebagai rival dan bukan satu misi dan visi. 

“Kini tarif musik Batak Tradisional dan musisinya masih dihargai murah. Untuk sekali tampil selama 12 jam, bayaran berkisar Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000. Harga ini sudah tidak pantas lagi. Padahal perlengkapan kita sediakan seluruhnya. Dari sound syistem hingga penyanyinya,”kata Sihaloho. 

Menurut Sihaloho yang ahli memainkan alat musik tiup (Suling) ini, Jambi merupakan harga paling murah untuk entertainer musik Batak. Tarif juga tidak sama dengan yang lain. 

 “Kami sudah tampil profesional dengan personil yang memiliki suara bagus. Kami juga dapat menyajikan lau-lagu ragam Batak. Walaupun tarif relatif murah, kami tetap mencoba eksis dan tetap tampil profesional,”katanya. 

Disebutkan, “Toba Nauli” yang dimotori oleh E Manullang (Keybord), A Simbolon, B Aritonang, J Sijabat (Trio Toba Nauli) dan T Sihaloho (Suling) kini masih berharap kepada masyarakat Batak untuk dapat memberi tarif yang cukup dan sesuai. 

“Sejak tahun 2003 kami eksis, kami banyak tampil di acara-acara Bona Tahun Marga-marga Batak di Jambi, Peresmian Gereja atau Rumah, Perkawinan dan orang yang meninggal (Saurmatua). Standar tarif untuk sekali tampil seharusnya Rp 2,5 Juta hingga Rp 3 Juta. Sebab itu sudah mencakup keseluruhan,”katanya. 

Hal senada juga diakui Goxen Purba yang tergabung di JKR Musik Jambi. Menurutnya, harga penggiat musik Batak di Jambi masih relatif murah. Namun demikian “Artis Batak” di Jambi dan pengusaha Musik Batak di Jambi tetap bisa bertahan meski tarif masih relatif murah. (JP-Asenk Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar