Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Gubernur Jambi : Industri dan Warga Masih Doyan Buang Limbah Ke Sungai Batanghari




Gubernur Jambi, Zumi Zola (kiri) membersihkan sampah di Sungai Tembuku, Kasang, Kota Jambi belum lama ini. Dok Jampos.


Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi Zumi Zola menyebutkan kalau perusahaan industri karet, sawit dan masyarakat masih “doyan” membuah limbah ke Sungai Batanghari. Zola meminta semua pihak untuk menghentikan segera kebiasaan membuang limbah dan sampah ke sungai demi menjamin ketersediaan air bersih. 


Menurutnya, Sungai Batanghari Jambi harus diselamatkan dari pencemaran limbah industri karena hingga kini masih menjadi sumber utama perusahaan daerah air minum (PDAM). Selain itu, masyarakat juga banyak yang mengandalkan sungai tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarga.


“Saya mengimbau pengusaha industri karet, sawit dan seluruh masyarakat Provinsi Jambi tidak membuang limbah cair dan sampah ke Sungai Batanghari. Pencegahan penting untuk menjaga kualitas air bagi masyarakat," kata dia pada peringatan Hari Air Sedunia XXV Tingkat Provinsi Jambi di pintu air Sungai Tembuku, Kasang, Kota Jambi, Rabu (22/3/2017). Turut hadir pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Khalawi Abdul Hamid.


Zumi Zola mengatakan, kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai di Jambi menyebabkan pencemaran air meningkat. Selain itu, kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI), perambahan hutan liar di hulu sungai juga semakin menghancurkan kelestarian sumber air.


Dikatakan, peringatan air sedunia untuk menyadarkan seluruh manusia betapa pentingnya ketersediaan air bersih bagi kehidupan. Karena itu pengelolaan air harus dilakukan sengan baik, terpadu dan berkelanjutan. Pencemaran air harus terus dicegah agar sumber air bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. 

“Hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih akibat terbatasnya sumber air di lingkungan mereka," katanya.


Sementara itu Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi Abdul Hamid mengatakan, untuk menjaga kualitas kuantitas air perlu dilakukan pembangunan bendungan untuk restorasi air baku. Peran masyarakat juga perlu dilibatkan guna menjaga ketersediaan air. Selain itu, sarana dan prasarana pengelolaan limbah di perusahaan-perusahaan industri juga perlu ditingkatkan.


“Pencemaran air lebih banyak berasal dari limbah rumah tangga. Karena itu peran masyarakat sangat penting. Belakangan ini semakin banyak komunitas pecinta sungai. Kehadiran komunitas tersebut sangat membantu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai,” katanya. (Lee)







Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar