Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Massa Paslon Hamdi dan Harmain Tak Puas Hasil Pilkada Tebo


Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Tebo Bersatu (GMTB) menggelar unjukrasa di Kantor Bupati Tebo , Rabu (22/2/2017).Bahkan ada massa menabrak personil Sat Brimob Jambi yang sedang melakukan pengamanan PHH dititik aksi dengan mobil komando jenis strada triton bewarna hitam tanpa nomor polisi. IST


Massa Nekat Tabrak Personil Polisi

Jambipos Online, Tebo-Ribuan massa yang disebut-sebut pendukung Pasangan Hamdi dan Harmain pada Pilkada Tebo melakukan unjukrasa karena tidak puas dengan hasil pilkada 15 Februari 2017 lalu. Perolehan suara pada Pilkada Tebo Pasangan Hamdi dan Harmain meraih 73.308 suara atau 44,64 persen. Sementara Pasangan Sukandar dan Syahlan meraih 90.925 suara atau 55,36 persen.

Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Tebo Bersatu (GMTB) menggelar unjukrasa di Kantor Bupati Tebo , Rabu (22/2/2017). Dalam orasinya, GMTB menuntut agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tebo bertanggung jawab terkait adanya dugaan kecurangan dalam Pilkada Tebo. 

Massa juga menuntut pihak KPU Tebo untuk dapat menjelaskan adanya dugaan kecurangan dan banyaknya laporan yang masuk di Panwaslu Tebo. Aksi unjukrasa ini juga bertepatan dengan pelaksanaan pleno rekapitulasi penghitungan suara yang digelar KPU Tebo di Kantor Bupati Tebo, Rabu (22/2/2017).

Kabag Ops Polres Tebo, Kompol M Jalaluddin kepada wartawan mengatakan, guna mengamankan aksi GMTB tersebut pihaknya mengerahkan 1 Pleton BKO Sabhara bantuan dari Polres Bungo, 1 Pleton BKO TNI dari Kodim BUTE, dan juga 1 Pleton BKO Sabhara bantuan Polres Batanghari.

Sementara itu di Kantor Bupati Tebo, Polres Tebo menerjunkan 1 pleton Sabhara Polres Tebo, 1 Pleton Brimobda Jambi, beserta Tim Escape ditambah oleh sebagian personel Polres Tebo yang tergabung denga anggota Polsek Jajaran Polres Tebo.

Massa Tabrak Polisi

Aksi unjuk rasa GMTB itu berakhir ricuh. Massa yang berunjuk rasa sejak pagi di gerbang komplek kantor Bupati Tebo itu, saat tengah hari menjadi tak terkendali seperti terbawa emosi. Bahkan ada massa menabrak personil Sat Brimob Jambi yang sedang melakukan pengamanan PHH dititik aksi dengan mobil komando jenis strada triton bewarna hitam tanpa nomor polisi.

Massa juga melempari batu kearah petugas sehingga salah satu Personil Sat Brimob, Bripka Taufik mengalami luka robek dibagian hidung. Atas kejadian tersebut, akhirnya massa dibubarkan secara paksa.

Kapolres Tebo AKBP Budi Rachmad, SIK MSi, melalui Wakapolres Kompol Ali Sadikin kepada wartawan menerangkan, aksi unjuk rasa GMTB menuntut beberapa hal yaitu meminta KPU Tebo bertanggung jawab atas kisruh DPT dalam Pilkada Tebo. Sebab menurut GMTB, ada lebih 60 ribu masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya.

Kemudian menurut GMTB, KPUD dianggap telah melakukan persekongkolan politik dan melanggar UU No. 10 Th. 2016 tentang Pemilukada. Dituding melakukan penggelembungan suara, gagal dan cacat hukum dalam penyelenggaraannya.

Selanjutnya GMTB meminta kepada seluruh aparat penegak hukum agar bersikap netral dan menjaga situasi serta tidak memihak kepada salah satu paslon.

Sebagai Koordinator lapangan GMTB itu adalah M Ipni yang dibantu dengan anggota Saripuddin, Ade Saputra, Zainuddin, Doger, Mukmin, Febri Timur, Al Mashuri, M Adlan, Husaini, M Ridho, dan Ahmad Marzuki, dengan estimasi massa 1500 orang.

“Dalam unjuk rasanya GMTB dibantu alat peraga dan perlengkapan seperti mobil sound system sebanyak 2 unit, spanduk, karton, pengeras suara, dan simbolis keranda sebanyak dua buah. Kendaraan roda dua sekitar 300 unit dan kendaraan roda empat sekitar 50 buah,” kata Kompol Ali Sadikin.

Kronologis Unjuk Rasa

Sebelum aksi, massa berkumpul di rumah Syarif yang disebut-sebut sebagai Tim Sukses Pasangan Hamdi dan Harmain. Kemudian rute perjalanan Simpang Asoy, Kantor KPU Kabupaten Tebo menuju Kompleks Perkantoran Pemkab Tebo yang berada di KM 12 dan sekitar pukul 09. 30 WIB massa sudah mulai berkumpul dan melakukan orasi.

“Sekira pukul 11.27 WIB, Kapolres Tebo AKBP Budi Rachmad, S.I.K., M.Si menghimbau agar massa tidak melakukan aksi yang anarkis dan tidak merusak fasilitas negara maupun fasilitas umum yang ada di Perkantoran Pemkab Tebo. Juga menunjuk perwakilan massa untuk masuk ke dalam Kantor Bupati Tebo,” ujar  Ali Sadikin.

Disebutkan, sekira pukul 12.00 WIB, bertempat di ruang Rapat Sekda Kabupaten Tebo perwakilan massa sebanyak 20 orang kemudian difasilitasi untuk melakukan pertemuan dengan para Penyelenggara Pilkada Kabupaten.

Pada pertemuan ini disambut oleh Ketua KPU Kabupaten Tebo Basri, S Ag, didampingi Komisioner KPU Kabupaten Tebo Divisi Program dan Data- Ahdiyenti, M.Pd.I, Serta Ketua Panwaslih Kabupaten Tebo, Gaman Sakti, SS.

Pada pertemuan itu, perwakilan massa mendesak kejelasan tentang 60 ribu lebih masyarakat yang tak dapat menggunakan hak pilihnya, atau tidak termasuk dalam DPT serta mempertanyakan KPPS Desa Tuo Ilir yang terindikasi ikut partai politik.

Hasil dari pertemuan tersebut diketahui bahwa Komisioner KPU Tebo, Ahdiyenti, menerangkan bahwa terkait soal DPT menurutnya sudah sesuai dengan yang tertuang dalam C6.

Sedangkan Ketua KPU Tebo, Basri, menyatakan secara tertulis bahwa dirinya tidak tau persoalan yang terjadi dalam pengangkatan KPPS Desa Tuo Ilir yang terindikasi partai politik, dan hal tersebut menurut Basri, tidak pernah dibahas dalam Pleno KPU Kabupaten Tebo.

Selanjutnya perwakilan massa kembali kebarisan massa untuk menyampaikan hasil pertemuan, yang mana dalam hal ini Kasat Intelkam Polres Tebo, AKP Tri Cahyono, menghimbau agar massa tetap menjaga situasi untuk tidak anarkis.

Namun massa tidak terima hasil pertemuan sehingga muncul aksi anarkis dengan cara menabrak personil Sat Brimob yang melakukan pengamanan PHH dengan mobil komando jenis mitsubishi triton tanpa nomor polisi.

Sehingga salah satu Personil Sat Brimob atas nama Bripka Taufik mengalami luka robek pada bagian hidung dan atas kondisi tersebut, aksi unjuk rasa akhirnya dibubarkan. 

“Saat melaksanaan aksi (massa) melakukan pemblokiran jalan lintas Tebo - Jambi dengan membakar ban dan memarkir beberapa kendaraan di tengah jalan. Sehingga arus lalu lintas menjadi sangat tengganggu,” kata Wakapolres Tebo, Kompol Ali Sadikin.

Ada dua orang dari massa juga yang mengalami luka-luka dengan identitas yang belum diketahui. Walaupun terjadi aksi unjuk rasa, Rapat Pleno KPUD Tebo tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dalam aksi unjuk rasa ini dilakukan pengamanan buka-tutup oleh personil Polres Tebo yang dibantu oleh TNI, Pers BKO serta Sat Pol PP.

Komisioner KPU Kabupaten Tebo Divisi Program dan Data Ahdiyenti menerangkan bahwa hasil rapat pleno rekapitulasi suara Pilkada Kabupaten Tebo sudah selesai dilaksanakan pada pukul 18.03 petang tadi. (Yah/JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar