Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Membongkar Skenario Ornamen Natal di Novita Hotel Jambi




Walikota Jambi Syarif Fasha dan Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli saat membuka segel pintu utama Hotel Novita Jambi, Rabu (18/1/2017).
Situasi ni Novita Hotel Jambi, Jumat 23 Desember 2016 Malam dan Sabtu 24 Des 2016 Dini Hari.
Jambipos Online, Jambi-Wajah gembira menghadap kamera wartawan tampak di wajah Walikota Jambi Syarif Fasha dan Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli saat membuka segel pintu utama Hotel Novita Jambi, Rabu (18/1/2017). Walikota Jambi Sy Fasha dan Gubernur Jambi Jumat 23 Desember 2016 marah besar dengan kejadian ornamen Natal di Lobbi Hotel Novita Jambi yang berubah jadi  Lafaz Arab (Allah). Pada malam itu juga dengan desakan massa, Walikota Jambi menyegel Novita Hotel.

Sejak Jumat 23 Desember 2016 itu pula aktivitas di Novita Hotel Jambi tak berdenyut. Bahkan pihak Managemen Novita Hotel Jambipun harus gigit jari dengan mengalami kerugian besar. Bahkan pesanan kamar hotel dan acara di Novita Hotel Jambi harus dibatalkan keseluruhannya.

Gelombang unjukrasa dari FPI dan Aliansi Umat Islam Jambi juga mengalir saat kasus ini mencuat. Bahkan konflik SARA mulai disulut oleh-orang-orang yang intoleran dalam kasus ini. 

Setelah desakan dari beberapa organisasi massa, akhirnya Kepolisian Jambi mengumumkan tersangka kasus dugaan penistaan agama, berupa ornamen Natal berlafaz Allah yang ditemukan di Hotel Novita, Kota Jambi, Jumat 23 Desember 2016 lalu. 

Tersangkanya disebut bernama Reza Hazuwen (19) warga Kota Jambi dan juga sebagai Mahasiswa Universitas Jambi (Unja) Semester II serta penganut agama Islam. Tersangka sebagia pekerja harian lepas (PHL) di Novita Hotel Jambi.

Namun dalam penetapan tersangka yang diumumkan secara langsung dalam keterangan pers oleh Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani didampingi Gubernur Jambi H Zumi Zola, Kajati Jambi JW Purba dan Walikota Jambi Sy Fasha di Gedung Siginjai Polda Jambi, Kamis (5/1/2017) lalu, wujud Reza tak ditampilkan ke publik.

Wajah sumbringah Gubernur Jambi Zumi Zola saat melakukan pelepasan segel Hotel Novita pukul 10.00 Wib, Rabu ( 18/1/2017 ). Sebelum membuka segel hotel, Zumi Zola mengatakan dalam kasus penistaan agama yang terjadi di Hotel Novita imbasnya sangat luar biasa sekali.

“Penistaan agama ini di Hotel Novita ini imbasnya besar sekali bagi kita semua. Kita terus berkoordinasi bekerja sama untuk Jambi kita ini yang lebih baik dan alhamdulillah kita satu suara, jangan sampai melalui isu – isu kita pecah,” kata Zola.

“Apabila dalam proses pembukaan penyegelan Hotel Novita ini, masih ada kurang puas nanti silahkan bertanya kepada pihak yang berwajib. Silahkan bertanya kepada Bapak Kapolda karena kasus ini kita proses jalur hukum,” ujar Zola.

Bongkar Inteleknya

Gubernur Jambi H Zumi Zola saat Orasi penuntasan pelaku dugaan penista Lafat Allah di depan Novita Hotel Jambi 28 Desember 2016.
Dalam kasus ini, tersangka Reza Hazuwen didampingi belasan pengacara. Bahkan Reza sudah membuat surat kuasa kepada salah satu Tim Pengacara yakni Ibnu Kholdun. Menurut Ibnu Kholdun kepada wartawan, kliennya bukanlah orang yang membuat tulisan Allah pada ornamen pohon Natal di lobby Hotel Novita, 23 Desember 2016 lalu. 

Bahkan Reza sudah beberapa kali menyatakan dirinya tidak melakukan perbuatan yang disangkakan kepolisian. “Keluarga Reza juga sudah bertemu dengan kami. Dari komunikasi yang dilakukan Reza dengan keluarga, Reza mengaku dikambinghitamkan dalam kasus ini,” ujar Ibnu Kholdun, Rabu (18/1/2017).

Kata Ibnu, keluarga menyebutkan Reza dalam kondisi tertekan dan ketakutan sehingga terpaksa mengaku kepada penyidik sebagai pelaku pembuat tulisan Allah dalam kasus ini.

Ibnu Kholdun juga mempertanyakan status Reza apakah sebagai tahanan atau bukan. “Jika sebagai tahanan, hingga sekarang keluarga belum diberitahu penyidik kalau dia ditahan. Kalau tidak ditahan, kenyataannya Reza tidak bisa pulang ke rumahnya,” ungkap Ibnu.

Sebelumnya sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) mengendus adanya aktor intelektual dalam kasus ornamen Natal di Hotel Novita Jambi. Gubernur Jambi Zumi Zola pun mempersilakan masyarakat menyampaikan kepada pihak kepolisian terkait adanya dugaan aktor intelektual.

Hal itu terungkap saat AUI menggelar pertemuan dengan Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli (Z3), Selasa (17/1/2017) di Rumah Dinas Gubernur. Pertemuan satu jam itu itu membahas perkembangan kasus ornamen Natal di Hotel Novita Jambi. 

Dalam pertemuan membahas tentang adanya dugaan otak intelektual dari kasus lafadz Allah di ornamen Natal di Hotel Novita Jambi. “Karena ini sudah masuk tahapan penyelidikan di Polda Jambi, jadi kita berikan polisi yang melakukan penyelidikan hingga tuntas,” kata Z3.

Kata Z3, pihak Polda Jambi selalu terbuka dengan adanya bukti baru. Asalkan bukti itu bisa dipertanggung jawabkan, bukan isu dan dugaan yang masih mengambang. Sejumlah  ormas Islam pun akan turun aksi kembali. Dan Zola tidak melarang. “Silakan aksi kembali tapi langsung ke Polda Jambi. Kita juga menginginkan masalah ini cepat selesai," tegas Zola.

Kerugian Belum Dihitung

Sementara General Manager Hotel Novita Jambi, Husairi mengatakan, pihaknya belum bisa menghitung kerugian akibat kasus ini. “Kerugian belum bisa dihitung kalau material pasti banyak yang jelas kerugian banyak. Kita akan melakukan langkah kedepannya yakni meyakinkan tamu kalau disini sudah aman,” kata Husairi.

Kata Husairi, pihaknya akan memperbaiki sistem – sistem di Hotel Novita Jambi, baik dari segi keamanan juga akan perbaiki. Bahwa ke depannya pihak Hotel Novita akan lebih meningkatkan keamanan dan juga kinerja Novita Hotel supaya hal serupa tidak terjadi lagi.

 Kata Suhaeri, pihaknya juga akan menanggung gaji karyawan. “Gaji akan kita bayar utuh kepada karyawan selama penutupan hotel ini berlangsung. Kita akan bayar penuh gaji karyawan selama penutupan aktivitas Novita Hotel Jambi,” kata Suhaeri.

Pada pembukaan segel itu, Walikota Jambi Sy Fasha menyatakan pembukaan segel sudah diputuskan melibatkan banyak pihak, termasuk ormas Islam. “Sudah rapat dengan dengan Forkompimda, juga dengan MUI, NU, Muhammadiyah, dan sebagainya. Mayoritas menyetujui pembukaan segel,” kata Fasha.

Pembukaan segel ini juga dimaksudkan untuk membangun kondisi yang aman di Jambi. “Selama Hotel Novita ditutup banyak yang berencana datang ke Jambi, batal,” ungkapnya.

Kronologis Kejadian

Ornamen Natal di Lobby Hotel Novita Jambi, pada 22 Desember 2016 dan 23 Desember 2016.
Seorang Nitizen berakun Gundrie Maniez memosting foto anaknya saat diabadikan di depan hiasan natal di Novita Hotel Jambi, Kamis 22 Desember 2016 sore. Saat itu anaknya yang masih kelas I SD ikut lomba dalam rangka Hari Ibu yang diselenggarakan di Novita Hotel Jambi.

Namun pada Jumat 23 Desember 2016, hiasan Natal di Novita Hotel, sudah berubah. Ada tulisan Lafaz Arab (Allah) yang dibentuk dari batu-batu putih kecil di atas karpet hijau. Sebelumnya batu-batu putih kecil itu hanya bertebar di atas karpet hijau tanpa wujud.

Hiasan Natal di Novita Hotel Jambi yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Jambi Pasar Jambi tersebut membuat masyarakat Jambi resah. Bahkan Walikota Jambi Syarif Fasha menutup paksa aktifitas Novita Hotel. Bahkan Gubernur Jambi H Zumi Zola hingga melakukan pertemuan khusus dengan Tokoh Agama di Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu 24 Desember 2016 sore.

Sementara General Manager Novita Hotel, Husairi mengatakan, pihak hotel tidak mengetahui pasti kapan dibuatnya lafaz tersebut. Dirinya mengakui pohon natal tersebut telah dipasang sejak dua pekan lalu.

Kata Husairi, hiasan pohon natal tersebut memang dikerjakan oleh dua orang staf hotel, dan memang sudah lebih kurang dua minggu dibuat (sejak 9 Desember 2016). “Kalau dibuatnya emang sengaja kita buat tiap tahun, tapi kalau terkait lafaz tersebut saya tidak tahu kapan dibuatnya,” katanya.

Sosial Media Facebook

Merebaknya kasus Lafaz Allah di ornamen Natal itu, bermula dari postingan seorang pengguna sosial media (FB) dengan nama akun Bram Aprianto. Dia menambahkan tiga foto dan sebuah video tentang ornamen hiasan Natal di Novita Hotel Jambi, Jumat (23/12/2016) malam. Foto dan video itu dibagikan juga kepada 40 pengguna sosial media lainnya.

Dalam postingan itu dituliskan surat terbuka kepada sejumlah Pejabat Penting di Jambi. Berikut ini tulisan tanda diedit dalam lampiran foto dan video tersebut. “Kepada yth, bapak gubernur jambi, ketua DPRD, Bapak Kapolda Jambi, Bapak Danrem, bapak Walikota Jambi, Departemen Agama Prov. JambiKesbangpol, Cc. Kabid Penanganan Konflik Bp. Sigit Eko Yuwono :
Mohon di chek keberadaan hiasan natal ini, yang terletak di pelataran Novita Hotel Jambi, mengenai tulisan ALLAH ( tulisan yang biasa kami umat islam gunakan) yang di letakkan di lantai di bawah simbol Salib ( simbol nasrani). Jangan sampai ini seperti kasus Ahok di jakarta...wassalam.salam #JALEBA_TASPADU,” demikian dituliskan Bram Aprianto.

Melihat foto dan video itu viral di sosial media, secara mendadak warga dan organisasi massa (FPI) mendatangi Novita Hotel yang berada dikawasan Pasar Kota Jambi. Kehadiran massa itu karena mengetahui adanya tulisan ataupun ukiran lafadz Allah SWT sebanyak dua tulisan, di ornamen natal Hotel Novita.

Lafaz Allah dalam bahasa Arab di karpet lantai ornamen tersebut. Dalam ornamen natal itu terdapat miniatur bangunan gereja yang terdapat halaman depannya. Di dekat miniatur gereja itu pun terdapat boneka salju dan bingkisan.

Massa yang penasaran terlihat berdatang ke lokasi dan berkumpul di pelataran Hotel Novita Jambi. Suasana Novita Hotel sempat dipenuhi massa Jumat (23/12/2016). Penjagaan oleh polisi makin diperketat. Polisi melakukan penjagaan dua lapis. Di pintu lobi ada sejumlah polisi yang berjaga-jaga. Begitupun di sekitar miniatur ornamen natal juga terlihat polisi yang berjaga-jaga.

Sementara pihak FPI Kota Jambi melalui Ahmad Supri mengatakan harus menindak tegas adanya temuan tersebut. “Tadi kami dapat kiriman, pas dicek ternyata betul. Lantai berbentuk ukiran lafadz Allah SWT dan kami FPI sangat menyayangkan kejadian ini, kami minta harus ada keputusan dari pihak managemen hotel," kata Ketua FPI Kota Jambi Ahmad Supri saat itu.

Kemudian Pemkot Jambi melalui Walikota Jambi, Sy Fasha, di tengah kerumunan massa memastikan untuk menghentikan sementara waktu operasional Hotel Novita Jambi.

Sy Fasha menegaskan kepada massa bahwa Hotel Novita ini akan dihentikan operasinya. Penegasannya ini terlihat dari kertas yang diperlihatkannya kepada massa yang berkerumun di muka hotel dan meluber hingga ke ruas jalan. Di kertas yang diperlihatkan Fasha itu bertuliskan, ‘maaf!! hotel ini dihentikan operasinya!!!

Reza Disembunyikan

Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani didampingi Gubernur Jambi H Zumi Zola, Kajati Jambi JW Purba dan Walikota Jambi Sy Fasha di Gedung Siginjai Polda Jambi, Kamis (5/1/2017).
Sementara penetapan tersangka tersebut diumumkan secara langsung dalam keterangan pers oleh Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani didampingi Gubernur Jambi H Zumi Zola, Kajati Jambi JW Purba dan Walikota Jambi Sy Fasha di Gedung Siginjai Polda Jambi, Kamis (5/1/2017) lalu.

“Tersangka yang ditetapkan berinisial RZ. Dia karyawan  Hotel Novita Jambi. Penetapan tersangka ini setelah kita mendapaatkan alat bukti dari hasil pemeriksaan saksi dan rekonstruksi,” ujar Yazid.

Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani juga berjanji mengembangkan kasus ini hingga tuntas.  Sebelumnya, Tim Penyidik Polda Jambi sudah memeriksa sekitar 30 saksi terkait kasus ini. Termasuk pemosting video dan gambar Ornamen Natal itu ke sosial media (FB) Bram Aprianto. 

Saksi yang diperiksa ada yang berasal dari pihak manajemen, pengunjung, maupun orang yang anggap dapat membuat terang kasus ini. Tersangka RZ mengaku melakukan semua itu lantaran kecewa pada pihak manajemen Hotel Novita Jambi. Salah satu kekecewaan mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jambi ini adalah soal upah yang sering telat.

RZ sudah meminta maaf kepada umat Islam melalui Gubernur Jambi, H Zumi Zola. Dia mengaku tidak menyangka perbuatannya itu menimbulkan masalah yang sangat besar. RZ menyatakan penyesalannya.

Gubernur Jambi, Zumi Zola, memberi apresiasi yang tinggi kepada pihak kepolisian yang berhasil mengungkap kasus ini. “Dia tidak berniat menistakan agama,” kata Zola. Turut hadir dalam press realis tersebut Gubernur Jambi Zumi Zola, unsur Forkopimda, ormas, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. 

Walikota Jambi Sy Fasha mengaku sudah bertemu dengan tersangka. Pengakuan RZ kepada Fasha, dirinya bekerja jadi PHL di Novita Hotel Jambi karena untuk menutupi kekurangan uang kuliah. Namun selama beberapa bulan, upahnya belum dibayar managemen hotel dan upahnya juga dibawah rata-rata.

Masih pengakuan RZ kepada Fasya, kalau RZ merasa dizolimi karena upahnya sering telat dibayar. Sehingga timbul niatnya membuat ornamen Natal di Novita Hotel Jambi itu merubahkan dengan membuat  berlafaz Allah pada batu-batu kerikil putih diatas karpet hijau. 

Gambar bentuk telapak kaki pada ornamen Natal berlafaz Allah itu sebagai protes dirinya kepada Manegemen hotel dengan simbol kalau Agama yang dianutnya dizolimi. Saat RZ diperiksa di Mapolda Jambi dirinya terus menangis dan meminta maaf. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar