Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jambi Prediksi Investasi Mencapai Rp 4,2 Triliun Tahun 2017


Tak Laku: Bangunan Ruko di Jalan Purnama-Mayang Kota Jambi, sudah lama dibangun, tapi hingga Januari 2017  tak laku. Disebut-sebut bisnis Ruko di Jambi digandrungi Pengusaha Asal Singaparu dengan dalih investasi aset. Foto Asenk Lee Saragih.


Terbengkalai: Bangunan Ruko di Jalan Purnama-Mayang Kota Jambi, terbengkalai karena modal habis. Kondisi ini sudah lama terjadi. Disebut-sebut bisnis Ruko di Jambi digandrungi Pengusaha Asal Singaparu dengan dalih investasi aset. Foto Asenk Lee Saragih.Foto Asenk Lee Saragih.

Jambipos Online, Jambi-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi menargetkan nilai investasi lewat Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP PPT) Provinsi Jambi sebesar Rp 4,2 triliun pada tahun 2017. Nilai investasi tahun 2017 ini meningkat dibandingkan tahun 2016 yakni Rp 3,8 triliun.

Pelaksana tugas Kepala BPMP PPT Jambi, Dedy kepada wartawan mengatakan hingga triwulan ke tiga semester satu tahun 2016 lalu, realisasi investasi sudah menyentuh diangka Rp 3,7 triliun. “Ini belum lagi masuk di triwulan ke empat, karena data akan diberikan dari pusat ke kita pada akhir Januari ini. Ditargetkan bisa menyentuh di angka empat triliun lebih,” kata Dedy.

Disebutkan, Pemprov Jambi sebelumnya juga memberikan kemudahan proses perizinan bagi investor yang ingin mengembangkan usahanya di tiap kabupaten/kota. Setiap tahunya jumlah perizinan terus bertambah.

“Ini tampak sejak tahun 2015 jumlah perizinan yang telah dikeluarkan BPMD PPT Provinsi Jambi 305 izin, dan pada tahun 2016 menigkat menjadi 529 izin. Persentasenya meningkat sekitar 40 persen. Tahun 2017 ini diprediksi akan meningkat, karena perkembangan ekonomi kita masih cukup besar bisa meningkat,” katanya.

Namun, seiring bertambahnya jumlah perizinan yang dikeluarkan, masih cukup banyak perusahan yang dicabut izinya. Ada 38 perusahaan yang dicabut. Mereka tidak aktif cuman namanya ada, sekedar terdaftar, ini ketika kita turun ke lapangan perusahaanya tidak ada.

“Potensi kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) juga memiliki nilai jual untuk mendatangkan investor. Kalau SDA mayoritas di sektor perkebunan karet, sawit, dan batubara. Para pengusaha saat ini sudah mulai melirik mana daerah yang cocok intuk berinvetasi," kata Dedy.

“Mayoritas para Penanaman Modal Asing (PMA) berasal dari Malaysia, Tiongkok dan Singapura. Kalau dari PMA sendiri mencapai hampir tiga triliun, dan selebihnya dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), itu di Tahun 2016,” sebutnya. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar