Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Peralatan Minim, Tim Sar Kesulitan Evakuasi 11 Korban Tertimbun Longsor Lubang Jarum PETI di Merangin


Tim Sar (Polisi, TNI dan Brimob) Saat Hendak Melakukan Evakuasi Korban di Pintu Masuk Lubang Jarum PETI di di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin. Upaya Tim Sar Polres Merangin Hingga Selasa (25/10/2016). IST http://www.terasmerangin.com

 
Tim Sar (Polisi, TNI dan Brimob) Saat Hendak Melakukan Evakuasi Korban di Pintu Masuk Lubang Jarum PETI di di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin. Upaya Tim Sar Polres Merangin Hingga Selasa (25/10/2016). IST http://www.terasmerangin.com
Jambipos Online, Merangin-Minimnya peralatan dan medan yang sulit menyebabkan Tim Sar yang terdiri dari Polisi, Brimob, TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin hingga Rabu (26/10/2016) pagi masih kesulitan melakukan evakuasi 11 orang korban penambang emas tradisional tanpa izin atau penambang emas liar yang tertimbun longsor di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.(Baca Juga: Bahu Membahu Bantu Evakuasi Korban)

Para penambang emas liar yang tertimbun sejak Senin (24/10/2016) sore tersebut diduga tidak ada yang selamat karena mereka tertimbun material longsor dan air di kedalaman terowongan sekitar 50 meter, atau Lubang Jerum PETI.

Kapolres Merangin, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Munggaran Kertayuga di Kota Bangko, Merangin, Jambi, Rabu (26/10) pagi menjelaskan, pihaknya sudah mengerahkan puluhan anggota kepolisian dibantu anggota TNI untuk melakukan evakuasi para korban. Namun karena medannya yang sulit dijangkau dan lokasinya jauh dari perkampungan warga, upaya evakuasi para korban belum bisa dilakukan.

“Puluhan anggota kepolisian dari Polisi Sektor (Polsek) Sungai Manau, Polres Merangin dan TNI sudah dikerahkan ke lokasi tertimbunnya penambang emas liar itu, Senin (24/10) malam. Para anggota polisi dan TNI tersebut masih di lokasi hingga Rabu (26/10). Evakuasi para korban akan diupayakan hingga Rabu dibantu warga masyarakat sekitar,” katanya.

Dijelaskan, pencarian dan evakuasi para korban penambangan emas liar tersebut sulit dilakukan lokasi kejadian berada di kawasan perbukitan. Lokasi kejadian hanya bisa dijangkau melalui sungai menggunakan sampan bermesin dengan lama perjalanan hingga dua jam dari Kota Bangko, Merangin.

Menurut Munggaran, pihaknya mendapatkan informasi tertimbunnya 11 orang penambang emas liar di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, sekitar 300 Km dari Kota Jambi dari informasi masyarakat sekitar.

Setelah mendapatkan informasi itu, para anggota Polsek Sungai Manau dibantu anggota TNI dari Komando Rayon Militer (Koramil) Sungai Manau langsung diterjunkan ke lokasi kejadian.

“Berdasarkan informasi yang kami peroleh, 11 penambang emas liar tersebut sedang berada di dalam terowongan atau lubang penggalian emas sekitar 50 meter. Tiba-tiba tanah di atas lubang galian tambang emas tersebut longsor dan air sungai pun masuk ke terowongan galian. Namun kami belum bisa memastikan apakah semua korban tewas tertimbun longsor,” katanya.

Berdasarkan laporan anggota Polsek Sungai Manau, Merangin yang berada di lapangan, para penambang emas liar yang tertimbun longsor tersebut berada dari desa sekitar, yakni Desa Sungai Nilau dan Desa Baru Perentak dan Desa Air Batu. Kesebelas penambang yang tertimbun longsor tersebut, Tami (45), Yung Tuk (30), Siam (28), Hamzah (55), Jurnal (21), Catur (34), Sito (25), Zulfikar (25), Arman (53), Erwin (44) dan Guntur (35).

Menurut Munggaran, longsor yang menimbun penambang emas liar di Merangin tahun ini sudah dua kali terjadi. Kasus pertama, yakni tertimbunnya empat penambang emas liar juga di Desa Simpang Parit, Selasa (12/4). Keempat penambang emas liar tersebut ditemukan tewas tertimbun longsor di lokasi penambangan. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar