Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


RSUD Raden Mataher Bantah Melalaikan SOP


UNJUKRASA: Ratusan pengunjukrasa yang tergabung dalam Aliansi Untuk Keadilan Agraria melakukan long marchdari Simpang BI Telanaipura menuju Gedung DPRD Provinsi Jambi dan Kantor Gubernur Jambi, Selasa (27/9). Aksi solidaritas itu dalam rangka memperingati Puncak Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) 24 September  2016. Aksi solidaritas itu juga bertepatan dengan kunjungan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge dan Menteri LHK Siti Nurbaya. FOTO RYAN SAPUTRA

Jambipos Online, Jambi-Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi membantah tudingan soal dugaan melalaikan standar operasi pelayanan(SOP) terhadap salah satu pasienya, (Alm) Firdaus. Sebelumnya keluarga (Alm) Fiidaus melaporkan RSUD Raden Mattaher Jambi kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Jambi guna meminta pertanggung jawaban kepada pihak rumah sakit terkait.

Dalam kasus ini pihak RSUD Raden Mattaher mengklarifikasi bahwa pihaknya telah melaksanakan SOP sesuai prosedur yang ada.
Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, Dr Erman kepada wartawan, Selasa (27/9) mengatakan, pihaknya telah melakukan audit medik terhadap kasus tersebut. 

“Yang dilakukan audit medik  oleh ketua komite medik dan tentu hasilnya tidak ada SOP yang dilanggar. Juga telah melakukan klarifikasi yang dilakukan oleh direktur pelayanan terhadap dokter paru dan dokter bedah yang menangani kasus tersebut,” katanya.

Pihak RSUD Raden Mattaher Jambi pun telah menghubungi pihak keluarga untuk hadir ke RSUD Raden Mattaher Jambi yang akan mengklarifikasi kematian (Alm) Firdaus tidak ada unsur kelalaian atau SOP yang dilanggar. 

Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi Dr Aprianto mengatakan, iidak ada SOP yang di langgar oleh pihak rumah sakit terhadap pasien yang bernama (Alm) Firdaus semua sudah sesuai dengan prosedur.

Hal ini tentu tidak semata-mata membela pihaknya sendiri, hal ini dikarenakan kondisi pasien yang bernama Firdaus itu sudah berat dan kekeliruan yang dibuat oleh dokter paru-paru yang menangi kasus tersebut tidak ada.

“Ya tentu kita sudah menginformasikan kepada pihak keluarga bahwa kondisi pasien sudah berat. Terkait salah ukuran selang yang dipasang pada tubuh Alm Firdaus saat operasi yang dikatakan oleh dokter paru-paru yang menangani pasien tersebut, tidak benar saat operasi cairan nanah yang ada di paru-paru pasien tersebut keluar semua. Operasinya dilakukan oleh dokter ahli bedah yang memang bidangnya untuk melakukan pembedahan atau operasi,” katanya.

Terkait dokter yang membuat kekeliruan terhadap pihak keluarga pasien yang mengatakan ukuran selang yang dipasang pada tubuh pasien Alm Firdaus pihak rumah sakit telah memberikan teguran untuk tidak mengambil keputusan dibidang yang bukan ahlinya sehingga tidak terjadi kekeliruan terhadap pihak pasien.

Dan pihak humas rumah sakit telah menghubungi pihak keluarga untuk datang ke rumah sakit Raden Mattaher Jambi untuk di klarifikasi penyakit yang di derita pasien serta SOP yang mereka lakukan sesuai prosedur ilmu kedokteran di Indonesia.

"Kita Sabtu(24/9) telah menghubungi pihak keluarga agar menghadiri klarifikasi terhadap kasus ini. Katanya mereka akan hadir hari Senin dan kami tunggu sampai sore tidak juga hadir. Kita hubungi lagi tidak ada kabar dari pihak keluarga pasien Alm Firdaus. Kami akan menunggu pihak mereka untuk menghadiri undangan kami dan kami pihak rumah sakit pun akan melakukan konferensi pers guna meluruskan kabar dugaan malpraktek itu tidak benar,” kata Dr Aprianto. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar