Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Wabah Hepatitis B Ancam Komunitas Orang Rimba di Jambi

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/691446479773.jpg
Presiden Joko Widodo membagikan bantuan kepada warga Suku Anak Dalam (dok.Tim Komunikasi Presiden)
Jambipos Online, Jambi- Ratusan warga komunitas adat terpencil Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, saat ini diliputi keresahan menyusul wabah penyakit menular yang mengancam keselamatan jiwa mereka. Salah satu jenis penyakit menular, yakni hepatitis B yang meluas di kalangan Orang Rimba daerah itu, dan telah merenggut jiwa seorang anak rimba bernama Merangkuan (5).
 
Fasilitator Kesehatan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Rusli Effendy mengatakan, kematian Merangkuan asal TNBD, Tebo di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Jambi akibat komplikasi hepatitis B, radang otak dan anemia akut.

“Kondisi ini telah membuat seluruh anggota kelompok Orang Rimba ketakutan akan tertular penyakit serupa,” kata Rusli Effendy kepada SP di Kota Jambi, Kamis (11/8).

Menurut Rusli Effendy, sebagian besar warga Orang Rimba yang dipimpin Tumenggung Ngadap sudah melangun atau berpindah permukiman di hutan menyusul kematian seorang anak dari kelompok mereka. Kelompok Orang Rimba tersebut takut tertular penyakit hepatitis B yang merenggut jiwa seorang warga mereka.

“Tradisi melangun yang dilakukan Orang Rimba tersebut menyulitkan petugas kesehatan KKI Warsi Jambi memantau kondisi kesehatan mereka. Hal tersebut dikhawatirkan membuat warga Orang Rimba di Tebo, khususnya anak-anak yang telah tertular penyakit hepatitis B dan penyakit menular lainnya sulit disembuhkan,”katanya.

Menurut Rusli Effendi, banyak faktor yang menyebabkan Orang Rimba sangat rentan terhadap berbagai penyakit menular, terutama hepatitis B, malaria dan gatal-gatal. Antara lain belum adanya kekebalan Orang Rimba melawan penyakit menular yang menyerang mereka. Untuk itu perlu imunisasi massal penyakit hepatitis B dilakukan terhadap Orang Rimba.

Sementara itu, seorang ketua adat Orang Rimba Desa Sako Tulang, Tebo, Menti Gentar (30) mengakui, sebagian warga mereka sudah melangun, Rabu (10/8) setelah mengetahui seorang warga mereka meninggal akibat penyakit hepatitis B. Warga Orang Rimba di daerah itu juga semakin resah akibat meluasnya penyebaran penyakit menular tersebut.

Menti Gentar sangat berharap ada tindakan dari pemerintah setempat melakukan penanganan penyakit yang menyerang warganya. Dia berharap ada petugas kesehatan yang datang ke tempat mereka melakukan pengobatan dan memberi vaksin hepatitis B.

Menurut Menti Gentar, Orang Rimba di Tebo sudah mengetahui adanya hasil studi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tentang penyebaran hepatitis B di kelompok mereka. Penyebaran penyakit hepatitis B di tengah warga Orang Rimba itu diketahui ketika dilakukan pemeriksaan kesehatan mereka baru-baru ini. Setelah itu beberapa warga Orang Rimba di Tebo sudah memeriksakan kesehatan kepada puskesmas di sekitar permukiman mereka.

“Namun kami belum mendapatkan pengobatan maksimal untuk mencegah dan mengobati hepatitis B dan penyakit menular lainnya. Tolonglah kami ini. Sakit kuning (hepatitis B) sudah banyak menyerang warga kami. Kami tidak tahu bagaimana mengatasi penyakit ini,”keluhnya.(SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar