Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Jaringan Irigasi Rusak, 800 Ha Sawah Kekeringan di Kerinci

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/751437747991.jpg
ILUSTRASI SAWAH KEKERINGAN
Jambipos Online, Kerinci-Sekitar 800 hektare (ha) areal sawah di sembilan desa, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi kekeringan akibat kerusakan jaringan irigasi. Kekeringan sawah tersebut menyebabkan para petani di daerah itu tidak bisa mengolah sawah dan menanam padi pada musim tanam saat ini.
 
“Sudah tiga pekan sawah kami kekeringan, sehingga kami bisa tidak bisa mengolah sawah dan menanam padi pada musim tanam saat ini. Sawah kami kering akibat kerusakan sarana irigasi. Tanggul irigasi areal persawahan kami jebol sejak tiga pekan lalu dan hingga kini belum dierbaiki,” ujar Kepala Desa Koto Panjang, Rafli S di Desa Koto Panjang, Kecamatan Depati Tujuh, Kerinci, Jambi, baru-baru ini.

Menurut Rafli, para kepala desa sudah melaporkan kerusakan irigasi yang menyebabkan keringnya 800 ha sawah di sembilan desa kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci. Namun hingga kini belum ada perbaikan sarana irigasi tersebut. Para petani mendesak pemerintah setempat memperbaiki kerusakan sarana irigasi tersebut agar mereka bisa segera menanam padi.

Dijelaskan, luas areal sawah yang memasuki musim tanam Juli – Agustus di sembilan desa, Kecamatan Depati Tujuh, Kerinci mencapai 1.300 ha. Luas sawah yang masih bisa diolah dan ditanami hanya sekitar 500 ha. Sedangkan sekitar 800 ha sawah sudah tiga pekan kering akibat kerusakan irigasi, sehingga petani gagal melakukan penanaman padi.

“Jika kerusakan irigasi di Kecamatan Depati Tujuh, Kerinci tidak segera diperbaiki, luas areal sawah yang mengalami kekeringan akan bertambah. Masalahnya sarana irigasi yang rusak tersebut merupakan sumber air andalan untuk seluruh sawah di sembilan desa di kecamatan itu,”katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci, Zukri mengatakan, pihaknya baru mendapatkan laporan kerusakan sarana irigasi di Kecamatan Depati Tujuh. Pekan ini pihak Dinas PU Kerinci akan turun ke lapangan meninjau kerusakan sarana irigasi tersebut.

“Kami akan segera memperbaiki kerusakan irigasi di Kecamatan Depati Tujuh setelah meninjau irigasi tersebut. Perbaikan perlu segera dilakukan agar petani bisa mengolah sawah dan menanam padi secepatnya,”katanya.

Selain kerusakan irigasi, Balai Benih Ikan (BBI) di Kerinci juga mengalami kerusakan. Kerusakan BBI tersebut terungkap setelah Komisi II (bidang ekonomi dan pembangunan) DPRD Kabupaten Kerinci melakukan peninjauan ke BBI tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Kerinci, Yuldi Herman mengatakan, sebanyak 20 kolam ikan dari 40 kolam ikan di BBI Kerinci tidak berfungsi. Kolam ikan BBI tersebut tidak berproduksi secara maksimal karena bocor. Kerusakan kolam ikan BBI Kerinci itu merugikan karena cukup banyak dana yang digunakan mengembangkan pengembangan benih ikan di BBI tersebut.

“Kami meminta Dinas Perikanan Kabupaten Kerinci segera memperbaiki kolam ikan BBI tersebut agar produksi benih ikan bisa maksimal. Rugi kalau kolam ikan BBI tidak berproduksi karena sudah cukup besar dana digunakan mengembangkan BBI tersebut,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kerinci, Safrudin membenarkan kerusakan sebagian kolam ikan di BBI Desa TalangKemulun, Kecamatan Danau Kerinci. Sebanyak 20 unit kolam ikan di BBI tersebut tidak dimanfaatkan lagi karena rusak.

“Perbaikan kolam ikan BBI tersebut akan segera kami lakukan. Dananya sudah dianggarkan dari APBD Kerinci 2016. Kolam ikan BBI tersebut diupayakan bisa berfugsi kembali tahun ini,”katanya.(SP)

Berita Lainnya

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

0 Komentar