Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Gubernur Jambi Kampanye Cegah Kepunahan Harimau Sumatera

http://img1.beritasatu.com/data/media/images/medium/631471181752.jpg
Gubernur Jambi, Zumi Zola membubukan cap telapak tangan pada spanduk kampanye pelestarian harimau pada peringatan Tiger Day (Hari Harimau) di bundaran lapangan kantor Gubernur Jambi, Minggu, 14 Agustus 2016. (SuaraPembaruan/Radesman Saragih)
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi Zumi Zola meminta jajaran Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan aparat keamanan di Jambi meningkatkan pencegahan dan pemberantasan perburuan liar dan perdagangan ilegal satwa langka dilindungi, harimau Sumatera (Pantheratigris sumatrae). Ruang gerak para pemburu liar dan cukong perdagangan ilegal harimau sumatera perlu terus dibatasi dengan mengintensifkan razia hingga ke kawasan hutan.
 
"Perburuan liar dan perdagangan ilegal harimau Sumatera di Jambi hingga kini semakin memprihatinkan. Hal itu terbukti dari masih seringnya tertangkap pelaku perburuan liar dan perdagangan ilegal harimau sumatera di Jambi. Kalau kondisi ini tidak diantisipasi secara serius, populasi harimau sumatera akan semakin berkurang dan bahkan bisa punah,"  kata Zumi Zola pada peringatan Tiger Day (Hari Harimau) di Bundaran Kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Minggu (14/8).

Karena itu ditegaskannya, tindakan preventif dan represif perlu terus dilakukan secara intensif untuk menghentikan kasus-kasus perburuan liar dan perdagangan ilegal harimau di Jambi.

Kampanye tersebut dihadiri ratusan pencinta lingkungan, termasuk dari kalangan anak-anak sekolah. Peringatan Tiger Day tersebut ditandai dengan pengumpulan cap telapak tangan pada spanduk kampanye pelestarian harimau sumatera dan satwa langka dilindungi.

Agar jajaran instansi terkait dan aparat keamanan tidak sampai lengah menghadapi jaringan pemburu liar dan sindikat pedagang ilegal harimau sumatera, kampanye penyelamatan satwa langa dilindungi di Jambi harus terus digencarkan. Baik itu kampanye melalui media masa, media sosial, organisasi sosial maupun sekolah-sekolah.

Segenap lapisan masyarakat, lanjut Zumi Zola, harus bisa menjaga keseimbangan alam dan flora fauna, khususnya penyelamatan satawa langka dilindungi secara terus – menerus. Hal itu penting agar kebaradaan harimau sumatera jangan nanti tidak tinggal cerita dan hanya bisa dilihat generasi muda di museum.

“Penyelamatan harimau Sumatera ini menjadi tanggung jawab kita semua. Karena itu kampanye penyelamatan satawa langka dilindungi, pelestarian flora dan fauna ini harus dimulai secara intensif ke semua kalangan, termasuk anak-anak. Melalui kampanye tersebut masyarakat, termasuk generasi muda memiliki pemahaman tentang pentingnya keseimbangan alam termasuk flora dan fauna di dalamnya. Pada akhirnya generasi muda kita mau berbuat untuk kelestarian alam, kelestarian flora dan fauna,” tuturnya.

Zumi Zola mengatakan, peringatan Tiger Day se-Provinsi Jambi yang melibatkan anak-anak cukup efektif pada kampanye pelestarian harimau. Keterlibatan anak-anak pada kampanye penyelamatan harimai Sumatera tersebut tentunya juga bisa menggugah berbagai elemen masyarakat agar tetap peduli pada kelestarian harimau sumatera maupun satwa langka dilindungi lainnya.

Lebih lanjut Zumi Zola, mengapresiasi keberhasilan jajaran TNI, kepolisian dan BKSDA di Jambi yang hingga kini masih terus menggencarkan pemberantasan perburuan liar dan perdagangan ilegal harimau dan satwa langka dilindungi lainnya. Melalui beberapa kali razia, jajaran TNI, kepolisian dan BKSDA mengungkap berbagai kasus perburuan liar harimau dan perdagangan ilegal kulit harimau.

Sementara itu Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengungkap kasus perdagangan illegal kulit harimau dan satwa langka dilindungi lainnya. Kasus terbaru, yaitu pengungkapan kasus perdagangan ilegal kulit harimau sumatera di Kota Jambi awal Agustus lalu. Polda Jambi berhasil mengamankan dua tersangka dan dua helai kulit harimau sumatera pada kasus tersebut.

Sedangkan Maret lalu, Polda Jambi juga berhasil mengungkap kasus perdagangan illegal kulit harimau sumatera di Kabupaten Tebo, Jambi. Polisi berhasil mengamankan empat orang tersangka dam beberapa helai kulit harimau dari tersangka.

Kemudian satuan gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Jambi dan Kepolisian Daerah (Polda) Riau membongkar jaringan perdagangan harimau Sumatera April lalu. Pada kesempatan tersebut berhasil diamankan tiga anggota jaringan perdagangan harimau sumatera dan barang bukti tulang - belulang serta satu kulit harimau yang telah diawetkan.

Secara terpisah, Ketua Forum Harimau Kita Yoan Dinata mengatakan, populasi harimau sumatera di Jambi saat ini tersisa hanya sekitar 50 ekor. Populasi harimau di Jambi tersebar di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) daerah pegunungan, Kabupaten Kerinci, Taman Nasional Berbak (TNB) daerah pantai timur Jambi dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) Jambi – Riau.(SP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar