Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Program Dana Desa Banyak Bermasalah di Merangin


Proyek pembangunan jalan dan jembatan desa di Desa Jelatang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin kini tampak terbengkalai. Dana yang dikucurkan untuk proyek itu sekitar Rp 650 Juta dari dana program Kementerian Desa Tahun 2015. (TIM-Jambipos Online)


Proyek pembangunan jalan dan jembatan desa di Desa Jelatang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin kini tampak terbengkalai. Dana yang dikucurkan untuk proyek itu sekitar Rp 650 Juta dari dana program Kementerian Desa Tahun 2015. (TIM-Jambipos Online)

Proyek pembangunan jalan dan jembatan desa di Desa Jelatang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin kini tampak terbengkalai. Dana yang dikucurkan untuk proyek itu sekitar Rp 650 Juta dari dana program Kementerian Desa Tahun 2015. (TIM-Jambipos Online)

Proyek pembangunan jalan dan jembatan desa di Desa Jelatang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin kini tampak terbengkalai. Dana yang dikucurkan untuk proyek itu sekitar Rp 650 Juta dari dana program Kementerian Desa Tahun 2015. (TIM-Jambipos Online)

Jambipos Online, Merangin-Proyek dana desa Program Kementerian Desa RI yang digulirkan untuk pembangunan desa tahun 2015 di Kabupaten Merangin banyak diselewengkan. Namun pelaku penyelewengan dana desa itu hingga kini belum terjerat hukum. Pihak aparat hukuim diminta proaktif menindak lanjuti kasus-kasus penyelewengan dana desa di Kabupaten Merangin.

Penggunaan dana desa seperti pembangunan jalan dan jembatan di Desa Jelatang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin terindikasi korupsi . Dana yang dikucurkan sekitar Rp 650 Juta itu untuk Desa Jelatang hingga saat ini seperti proyek pembangunan jalan, Gapura, Jembatan dan lainnya masih amburadul.

Proyek tak dikerjakan dengan anggaran yang dikeluarkan. Tampak jelas seperti  pembangunan jembatan,  yang sampai saat ini belum dapat dilalui kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.

Hal itu tampak karena belum adanya timbunan batu atau tanah di pangkal jembatan. Sementara anggarannya sudah habis.

Ketika ditemui Jambipos Online, Sektetaris Desa Jelatang, Mat Tugino,  sepertinya menghindar untuk memberi keterangan atas masalah proyek tersebut. Dan juga kepala desa setiap dihubungi tidak berada ditempat, ditelepon HP nya tidak aktif. 

Salah satu warga mengatakan, mereka banyak yang tidak dilibatkan dalam pekerjaan proyek tersebut. “Memang betul ketika rapat rencana pembangunan kami diundang  tapi setelah proyek berjalan kami sepertinya ditinggalkan. Jadi kami tidak tau siapa yang mengerjakan dan menghabiskan dana berapa. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus bertanggung jawab,” ujar warga desa setempat. 

“Kami warga masyarakat hanya mohon agar pekerjaan yang belum selesai agar cepat dilanjutkan lagi karena sudah bulan Juni 2016,” katanya. (TIM-Yah-JP)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar