Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Membangun Mall Milik Rakyat, Mungkinkah?

Ratna Dewi.IST FB
Jambipos Online, Jambi-Menahan laju pertumbuhan Mall di Jambi sepertinya hampir tak mungkin. Disana terjadi perkawinan kepentingan antara pemodal yang mencari untung, birokrasi yang mencari retribusi, serta makelar dan politisi yang berharap komisi.

Oke, jika kita tak mampu menahannya, apakah mungkin mengambilalih kepemilikannya?. Membangun Mall yang sebagian atau bahkan seluruh modalnya adalah kumpulan besar dari rupiah-rupiah kecil milik aku, kamu, kita, dan ratusan warga biasa lainnya. 

Mall yang dibangun dari modal bersama warga, untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan belanja dan wisata warga, dan hasil perolehan keuntungannya yang berlipat ganda kembali masuk ke kantong-kantong ekonomi warga. (Baca: Kopjaskum Mora Nusantara)

Loh, bukankah yang demikian adalah bentuk ekonomi kerakyatan yang pernah diajarkan bung Hatta?, yang wujud kelembagaannya direpresentasikan dengan koperasi?. (Klik: Kopjaskum-Indonesia)

Iya. Toh dari puluhan tahun lalu dan hingga kini, sekolah-sekolah kita masih secara konsisten mengajarkan materinya, tapi sekaligus juga konsisten meninggalkan implementasinya. Kini koperasi didirikan seakan hanya untuk kepentingan simpan pinjam. 

Alangkah indahnya jika di waktu-waktu mendatang, bukan Mall yang mendirikan koperasi untuk pekerjanya, bukan perusahaan yang membuat koperasi untuk buruhnya, atau sekolah yang membentuk koperasi untuk tempat pinjam uang guru-gurunya. 

Tapi semestinya Koperasi yang dengan kekuatan modal dan managerialnya, mendirikan sekolah, mall, hotel, restoran, tempat-tempat wisata, atau bahkan stasiun-stasiun TV swasta. Jangankan hanya cafe tempat nongkrongmu, kecil lah itu!. (Ratna Dewi-Editorial Board di Jurnal Seloko)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar