Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Provinsi Jambi Pasrah DBH Migas Dikurangi


BOR MINYAK: Dua pekerja pengeboran minyak mentah dari PT Rajawali Permata Sakti (Umar dan Andi) saat melakukan tahap pengeboran di Sumur Bor 210 Kenali Asam Bawah Paal X Kotabaru Jambi, belum lama ini. Foto Lee


Jambipos Online, Jambi-Dampak dari anjloknya harga Minyak dan Gas Bumi (Migas) di pasaran dunia, pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak Bumi dan Gas yang diterima oleh daerah Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Penghasil Migas di Provinsi Jambi harus diterima dengan bijaksana. Kondisi anggaran yang ada saat ini, yang defisit, pelaksanaan program pembangunan harus terus dimaksimalkan, sembari berharap agar harga minyak dunia segera membaik.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum saat mengikuti Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-40, bertempat di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (27/5/2016).

Dalam kesempatan itu, diadakan diskusi oleh Indonesia Petroleum Association, yakni SKK Migas dan perwakilan dari berbagai perusahaan Migas dengan ADPM (Asosiasi Daerah Penghasil Migas) dan perwakilan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia tentang berkurangnya DBH Migas yang diterima daerah sebagai dampak turun drastisnya harga minyak dunia. Provinsi Jambi juga tergabung dengan ADPM.

Namun demikian, Fachrori Umar menegaskan bahwa dengan kondisi anggaran yang ada saat ini, yang defisit, pelaksanaan program pembangunan harus terus dimaksimalkan, sembari berharap agar harga minyak dunia segera membaik.

Fachrori Umar mengatakan bahwa meskipun DBH Migas berkurang, Pemerintah Provinsi Jambi harus tetap fokus dalam melaksanakan program pembangunan, dan pembangunan kabupaten/kota, provinsi, harus sinergi dengan program Pemerintah Pusat.

Terkait adanya success Story (kisah sukses) pengelolaan DBH Migas oleh Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Sorong yang ditampilkan dalam panel, yakni pengelolaan DBH Migas yang bisa menghasilkan kemajuan besar bagi daerahnya, Fachrori Umar mengungkapkan, keberhasilan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Sorong, bisa dijadikan pelajaran berharga dalam pengelolaan DBH Migas di Provinsi Jambi.

“Saya sangat mengapresiasi Bupati Bojonegoro, Suyoto, dan Bupati Sorong, Stefanus Malak yang ditampilkan tadi, yang bisa membawa kemajuan besar bagi daerahnya dengan pemanfaatan DBH Migas. Kita bisa belajar dari mereka, mereka telah membuktikan kepemimpinan yang bagus, yang jujur dan adil. Mudah-mudahan kita bisa seperti itu,” kata Fachrori Umar .

Pernyataan Fachrori Umar ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur Jambi, H.Zumi Zola, dalam berbagai kesempatan. Zola mengemukakan, dengan menurunnya anggaran karena penurunan transfer dana dari Pemerintah Pusat, termasuk karena penurunan drasis harga minyak.

Pemerintah Provinsi Jambi harus melakukan berbagai penghematan agar lebih banyak dana yang bisa digunakan untuk pembangunan bagi masyarakat, diantaranya dengan tidak membeli mobil dinas baru, tidak membangun gedung-gedung baru, namun memprioritaskan anggaran pada pelayanan masyarakat.

Dalam konvensi IPA ke-40 tersebut, diadakan diskusi panel tentang pengelolaan DBH Migas, termasuk menghadapi berkurangnya DBH Migas karena anjloknya harga minyak dunia. Ada 7 orang panelis dalam diskusi tersebut, yaitu :1.Ketua SKK Migas, Amien Sunaryadi, 2.Bupati Bojonegoro, Suyoto.

Kemudian Direktur Dana Perimbangan Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Rukijo, 4.Bupati Sorong, Stefanus Malak, 5.Pengusaha Sukses yang merintis usaha dari usaha dalam sektor Migas, Asril Awaloedddin, 6.IPA Board Member, Ronald Gunawan, dan 7.Sekjen Asosiasi Daerah Penghasil Migas, Dr.Ir. Andang Bachtiar,M.Sc. Wakil Bupati Sarolangun, H.Pahrul Rozi juga turut hadir dalam acara tersebut. (Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar