Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Sungaipenuh Diterjang Banjir, Ratusan Keluarga Mengungsi

Ilustrasi banjir.
ILUSTRASI BANJIR.IST
Jambipos Online, Kerinci-Sedikitnya 100 kepala keluarga (KK) di beberapa desa, Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi hingga Rabu (6/4/2016) pagi masih mengungsi menyusul banjir yang menerjang daerah itu. Warga belum bisa kembali ke karena rumah mereka masih tergenang.
 
Beberapa warga juga kehilangan rumah akibat hanyut diterjang banjir. Banjir juga melumpuhkan aktivitas warga masyarakat. Selain banjir, longsor juga terjadi di beberapa desa di Kota Sungaipenuh. Longsor membuat akses ke beberapa desa terputus. Namun tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Tanggap Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Saifuddin Zuhri menjelaskan, banjir yang melanda Kota Sungaipenuh sejak Selasa (5/4) akibat meluapnya Sungai Batangmerao yang membelah Kota Sungaipenuh. Banjir terjadi di lima desa, tiga kecamatan.

“Banjir menyebabkan 100 unit rumah warga di Desa Aur Duri, Kecamatan Pondok Tinggi. Satu unit rumah warga dan tiga unit sepeda motor juga hanyut di desa tersebut. Sedangkan di Desa Tanah Kampung, puluhan rumah dan puluhan hektare sawah terendam. Ketinggian banjir yang mencapai 60 cm membuat sebagian warga belum bisa kembali ke rumah mereka,”katanya.

Menurut Saifuddin, pihaknya telah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan kepada para korban banjir, baik ke tempat pengungsian maupun ke tempat warga yang mengungsi ke rumah keluarga. Namun sebagian warga yang berada di beberapa desa tidak bisa mendapatkan bantuan akibat longsor yang menimbun ruas jalan.

Dijelaskan, longsor yang melanda Kota Sungaipenuh terjadi di 10 titik atau lokasi. Enam lokasi longsor terjadi di Desa Aur Duri, Kecamatan Pondok Tinggi. Longsr menimbun beberapa ruas jalan, sehingga akses ke desa tersebut sulit. Sedangkan empat lokasi longsor lainnya terdapat di Desa Simpang Tiga Rawan dan Renah Kayu Embun.

“Longsor menimbun badan jalan di Desa Aur Duri membuat jalan terputus. Warga terpaksa berjalan melalui jalan alternative hingga dua kilometer supaya bisa mencapai Kota Sungaipenuh. Material longsor belum bisa dibersihkan semua karena tidak ada alat berat. Hanya warga yang membersihkan material longsor menggunakan cangkul,” katanya.(Sup)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar