Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Hemat Anggaran, Zumi Zola Gunakan Mobil Dinas Lama

GUB JAMBI ZUMU ZOLA SAAT WAWANCARA DENGAN KOMPAS TV DI JAMBI.
Jambipos Online, Jakarta-Berusaha mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Jambi, Zumi Zola mengaku masih menggunakan mobil dinas gubernur yang terdahulu, dibandingkan membeli mobil operasional yang baru.

"Pak Presiden berseloroh jangan pejabat baru mobil baru juga. Saya masih pakai mobil lama. Selama masih bisa jalan tidak ada masalah. Kita prioritasikan lebih besar porsi untuk masyarakat dibanding untuk aparatur," kata Zumi usai menghadap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), Senin (11/4/2015).

Kemudian, pria yang pernah menggeluti dunia hiburan ini juga mengaku telah menekankan agar para kepala dinas di Jambi tidak memprioritaskan anggaran operasional kantor. Sebaliknya, anggaran yang ada difokuskan untuk menunjang program pelayanan masyarakat.

Demikian juga, lanjutnya, penekanan telah ditujukan kepada bupati dan wali kota yang ada di Jambi.

"Bapak Presiden sudah jelas menekankan tidak boleh membangun gedung, kecuali untuk kesehatan dan sekolah. Kami berharap karena ini arahan Presiden ya berlkau juga untuk semua bupati dan wali kota," ujarnya.

Saat memberi arahan kepada para kepala daerah, beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi memang menekankan agar anggaran belanja pembangunan di daerah menjadi prioritas dibandingkan belanja rutin atau modal.

"Ada belanja modal yang tidak perlu, beli mobil. Itu termasuk di belanja modal. Kalau mobilnya masih bagus, ya kita pakai dululah. Kalau mobil dinasnya masih baik, ya kita pakai dululah. Jangan mentang-mentang bupati baru, wali kota baru, bupati dan wakil bupati baru, gubernur baru, mobilnya juga baru. Tidak, jangan," kata Jokowi.

Kemudian, Jokowi mengingatkan agar para kepala daerah mempersiapkan rancangan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan penentuan besaran anggaran setiap program sepenuhnya berada di tangan kepala daerah dan bukan kepala dinas.

"Politik anggarannya itu, ibu dan bapak (kepala daerah) yang pegang. Misalnya, saya mau dikonsentrasikan ke pendidikan, ya sudah, konsentrasi di pendidikan," ujar Jokowi.

Untuk itu, Jokowi mengaku akan terus memantau penggunaan dan pengelolaannya secara berkala. Sebab, dia tidak ingin melewati masa jabatan selama lima tahun tanpa menghasilkan karya yang berguna bagi masyarakat luas.

"Konsentrasi saja. Sekarang money follow program. Itu politik anggarannya dipegang oleh pimpinan daerah," tegas Jokowi. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar