Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Ribuan Korban Banjir di Sarolangun Masih Mengungsi

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan BPBD Sarolangun mengevakuasi korban banjir di Desa Temenggung, Kecamatan Limun, Sarolangun, Jambi, Senin, 28 Maret 2016. Gubernur Jambi Zumi Zola, Kadis PU Prov Jambi Ir PB Panjaitan MM tinjau banjir Sarolangun. Foto Usman M.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan BPBD Sarolangun mengevakuasi korban banjir di Desa Temenggung, Kecamatan Limun, Sarolangun, Jambi, Senin, 28 Maret 2016. Gubernur Jambi Zumi Zola, Kadis PU Prov Jambi Ir PB Panjaitan MM tinjau banjir Sarolangun. Foto Usman M.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan BPBD Sarolangun mengevakuasi korban banjir di Desa Temenggung, Kecamatan Limun, Sarolangun, Jambi, Senin, 28 Maret 2016. Gubernur Jambi Zumi Zola, Kadis PU Prov Jambi Ir PB Panjaitan MM tinjau banjir Sarolangun. Foto Usman M.
 
Jambipos Online, Jambi-Sedikitnya 500 kepala keluarga (KK) atau 1.000 jiwa warga 15 desa di tiga kecamatan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi hingga Selasa (29/3) masih mengungsi menyusul banjir bandang yang menerjang daerah itu. Beberapa desa di daerah itu juga terisolasi akibat jalan terendam dan jembatan yang putus diterjang banjir. Banjir juga menyebabkan kegiatan masyarakat setempat lumpuh total. Sekolah di 15 desa yang terendam banjir di daerah tersebut juga diliburkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Mulyadi di Sarolangun, Jambi, Selasa (29/3) menjelaskan, lokasi pengungsian korban banjir di Sarolangun dipusatkan di lapangan kantor Camat Limun dan di Desa Temenggung, Kecamatan Limun. Dua dapur umum juga didirikan di dua lokasi pengungsian tersebut. Sebagian warga yang jauh dari kantor Camat Limun dan Desa Temenggung mengungsi ke rumah keluarga mereka.

“Para pengungsi sudah mendapatkan bantuan makanan, obat-obatan, dan pelayanan kesehatan. Bahan makanan beras, mi instan, ikan sarden dan pos kesehatan sudah tersedia di lokasi pengungsi. Namun bantuan tersebut diperkirakan masih kurang karena banyaknya warga sembilan desa yang mengungsi. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sarolangun masih berada di lokasi memantau kondisi banjir dan membantu para pengungsi,”katanya.

Dijelaskan, para korban banjir di Sembilan desa di tiga kecamatan, Sarolangun tersebut dikhawatirkan terancam kekurangan bahan makanan dan air bersih akibat akses jalan yang terputus. Seluruh desa yang direndam banjir sulit dijangkau karena jalan terendam banjir dan satu jembatan putus. Pengiriman bantuan bahan makanan dan air bersih ke lokasi pengungsi hanya bisa dilakukan menggunakan perahu karet milik BPBD setempat.

Cepat Meluas

Menurut Mulyadi, banjir yang melanda Sarolangun cepat meluas. Semula banjir hanya merendam beberapa desa di Kecamatan Limun, Senin (28/3) subuh. Banjir meluas ke enam desa Senin siang. Sedangkan hingga Senin malam, banjir sudah melanda sembilan desa di Kecamatan Limun. Banjir juga meluas ke empat desa di Kecamatan Pelawan dan dua desa di Kecamatan Cermin Nan Gedang.

“Total desa yang terendam banjir di Sarolangun menjadi 15 desa. Sedangkan rumah warga yang terendam mencapai 500 unit. Satu unit rumah hanyut dan satu jembatan putus. Hingga Selasa (29/3), sebagian besar rumah warga di 15 desa di Sarolangun masih terendam. Ketinggian banjir ada yang mencapai 3 meter. Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah,”katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Arief Munandar didampingi Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, M Dalmanto di Jambi, Selasa (29/3) mengatakan, pihaknya sudah mengirim bantuan bahan makanan, peralatan evakuasi, mobil dapur umum, tangki air dan petugas TRC untuk membantu para korban banjir di Sarolangun. Petugas dan peralatan BPBD Jambi disiagakan membantu pengungsi hingga banjir surut.

Dijelaskan, banjir yang melanda 15 desa di tiga kecamatan di Sarolangun disebabkan hujan deras yang turun di daerah itu sejak Minggu (27/3). Hujan deras membuat sungai-sungai meluap. Sarana irigasi, Dam Kutur di hulu sungai Limun juga meluap. Desa yang paling banyak terkena banjir, yakni di Kecamatan Limun. Desa yang terendam banjir di kecamatan tersebut, Desa Panca Karya, Demang, Muara Mansao, Temenggung, Muara Limun, Monti, Temalang, Bedorong dan Pulau Pandang.

“Hujan deras hampir satu hari di Sarolangun membuat sarana irigasi, Dam Kutur di Kecamatan Limun meluap. Luapan air dari dam tersebut menerjang seluruh desa di daerah hilir. Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai miliaran rupiah karena banyak rumah warga, fasilitas umum, infrastruktur dan areal pertanian yang rusak akibat banjir,” katanya. (JP-03)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar