Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Kirim SMS Ancaman ke Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi, Guru Honorer Ditangkap Polisi

Yuddy Chrisnandi.
Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi
Jambipos Online-Seorang guru honorer asal Brebes, Jawa Tengah, Mashudi ditangkap Polda Metro Jaya di rumahnya karena telah mengirimkan pesan singkat kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
 
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB, Herman Suryatman, menjelaskan pihaknya tetap akan memproses kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Pasal yang disangkakan kepada terduga, kata Herman, adalah Pasal 29 dan atau Pasal 27 ayat (3) ITE dan atau Pasal 335 dan atau Pasal 336 dan atau Pasal 310/311 KUHP.

“Kita negara hukum, bukan negara kekuasaan. Kita semuanya sama di depan hukum. Karena itu, mari beri kesempatan penegak hukum untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Ini murni dugaan tindak pidana,” ujar Herman melalui pesan tertulis, Rabu 9 Maret 2016, dilansir Antara.

Herman mengatakan, pesan singkat yang dikirimkan oleh guru honorer berpenghasilan Rp350 ribu per bulan itu berulang kali sejak Desember 2015.

“SMS ancaman tersebut dikirimkan berulangkali sejak bulan Desember 2015. Terakhir bulan Februari 2016 mengancam keselamatan jiwa Pak Yuddy dan keluarga,” katanya.

Herman mengatakan, SMS tersebut telah dilaporkan oleh Sekretaris pribadi Yuddy yakni Reza Pahlevi pada 28 Februari 2016 dan ditindaklanjuti Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya. 

Setelah dilaporkan, Tim Cyber Crime Polda Metro Jaya melakukan pendalaman dan penyelidikan serta akhirnya terduga pengirim SMS tersebut dapat diidentifikasi dan diamankan.

“Polisi sudah mengamankan terduga pengirim SMS ancaman tersebut. Inisialnya M berusia 38 tahun, warga Ketanggung Brebes, Jateng,” ujar Herman.

Herman menegaskan, pada saat melaporkan ke polisi, pelapor yakni saudara Reza Fahlevi maupun Yuddy, sama sekali tidak mengenal identitas yang bersangkutan. 

“Yang dilaporkan adalah adanya ancaman yang dikirim melalui nomor handphone yang tidak jelas siapa pemiliknya,” katanya.

Namun setelah dilakukan pendalaman oleh polisi, ternyata latar belakang pengancam adalah tenaga honorer.

Dia menekankan, pelaporan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dan tidak ada hubungannya dengan latar belakang maupun profesi yang bersangkutan. 

Latar belakang yang bersangkutan baru terungkap setelah diamankan oleh polisi. Karena itu, Herman meminta kepada semua pihak untuk melihat persoalan ini secara jernih dan proporsional. (*)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar