Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Widget HTML

 


Zumi Zola Bermain Catur Dengan Pasien Rumah Sakit Jiwa



Gubernur Jambi Zumi Zola saat meninjau Rumah Sakit Jiwa Jambi, Jumat (19/2/2016). Foto Asenk Lee.

http://sp.beritasatu.com/media/images/original/20160219193852445.jpg
Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli (tengah) didampingi Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Hernayawati (ketiga kanan) mengecek fasilitas dapur saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit tersebut di Jambi, Jumat (19/2). Dalam sidak tersebut, Zumi Zola yang baru dilantik sebagai Gubernur Jambi periode 2016-2021 berpasangan dengan Wakil Gubernur Fachrori Umar melakukan dialog dengan pasien, keluarga, dan dokter, serta mengecek sejumlah fasilitas, dapur, dan ruang perawatan. [ANTARA/Wahdi Septiawan]
JAMBI-Ada yang unik dilakukan Gubernur Jambi Zumi Zola saat meninjau Rumah Sakit Jiwa Jambi. Bahkan, saat meninjau salah satu ruangan tempat pasien membaur dan bersosialisasi, Zola menyempatkan untuk melihat pasien yang sedang bermain catur. Zola duduk bersila berdekatan dengan pasien yang sedang bermain catur tersebut.
Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli meladeni pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi bermain catur, hasilnya seri,Pertarungan catur tersebut tersaji saat Zumi Zola mengunjungi RSJ. Terimakasih Bapak Gubernur atas Semangat dan Motivasi kepada saudara-saudara kita yang dalam perawatan di RSJ.IST

Peninjauan Rumah Sakit Jiwa, Jum'at (19/2) siang, membuat pasien dan pegawai RSJ bersahaja. Dalam peninjauan tersebut, Zola melihat langsung berbagai poli, ruang rawat inap, Ruang Rehabilitasi Mental, dapur, ruang cuci pakaian, ruang tempat pasien berkumpul, serta menegur beberapa pasien yang sedang dirawat di rumah sakit Pemerintah Provinsi Jambi tersebut.

Zumi Zola kepada para wartawan mengemukakan bahwa peninjauan RSJ ini ditujukan untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Ini melanjutkan kunjungan saya kemarin ke Rumah Sakit Raden Mattaher, seperti apa fasilitas dan pelayanannya, hari ini saya datang ke Rumah Sakit Jiwa ini karena sama pentingnya,” katanya.

“Saya melihat bagaimana kondisi pasien, gizinya, saya lihat dapurnya, sampai pencucian bajunya pun saya lihat, apakah higienis, sanitasinya, semuanya. Dan juga persiapan dokter-dokternya dalam  melayani karena di rumah sakit Jiwa ini bukan hanya pasien yang mengalami gangguan kejiwaan saja, tetapi juga masalah syaraf, masalah stroke, rontgen, gigi juga. Tadi, saya ketemu denga pasien saya tanyakan bagaimana pelayannya, alhamdulillah bagus," ujar Zola.

Kata Zola, kepada masyarakat, apabila butuh pelayanan untuk stroke dan bingung harus kemana, kami siap untuk fisioterapi. Yang penting adalah pasiennya rajin datang. 

“Tadi ada ibu-ibu stroke sebelah kiri, tangannya tidak bisa gerak, saya bilang, sering datang ke sini, insyaallah pelayanannya bagus di sini. Kalau pelayanannya tidak bagus bisa sampaikan kepada saya, nanti bisa kita evaluasi, saya akan tegur kalau memang dokternya tidak bekerja dengan bagus atau pelayanannya tidak memuaskan," ungkap Zola.

“Untuk pasien jiwa menjadi perhatian, saya lihat dari mulai datang, bagaimana prosesnya, sampai nanti siap untuk pulang. Cuma memang, mohon kepada seluruh masyarakat, khusus kepada keluarga pasien, ketika pasien sudah siap untuk dipulangkan, bagusnya adalah dijemput. Ini bagus untuk psikologis pasien, merasa sudah disambut, diterima keluarganya. Ini sangat bagus, walaupun apabila tidak dijemput, kami siap untuk mengantarkan. Namun, kita kan berpikir untuk pasien, bagaimana pasien ini bisa kita kembalikan lagi untuk berbaur dan menjadi bagian dari masyarakat," jelas Zola.

"Mohon keluarga bisa menerima pasien, sehingga pasien tidak menjadi minder, tidak merasa terasingkan. Dengan dukungan seperti itu, insyaallah akan lebih baik," harap Zola.

“Tadi juga ada yang menyampaikan, Pak bagaimana apabila keluarga kami tidak mau menerima kami lagi?, kan sungguh sedih mendengarnya. Pihak Rumah Sakit Jiwa siap untuk memberikan penjelasan pasca perawatan pasien jiwa. Ada sesuatu yang diragukan, tanyakan kepada kami. Insyaallah yang mau dikembalikan kembali kepada keluarga, itu memang sudah siap. Jadi mohon bantuannya. Ini tidak akan bisa berhasil tanpa dukungan dari keluarga pasien," tegas Zola.

Zola mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi menginginkan bebas pasung. "Jangan malu, laporkan kepada kami. Kalau tidak mau antar, kita jemput, asal tidak ada yang dipasung. Itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kami siap di sini, fasilitas kami siap di sini, kami mohon informasinya, sampaikan kepada kami. Insyaallah, dengan dukungan masyarakat, dengan niat kita untuk bebas pasung, dan juga untuk mengembalikan kembali pasien-pasien Rumah Sakit Jiwa ini kepada masyarakat, bisa sukses. Saya butuh laporan dan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten/Kota. semangatnya adalah bebas pasung," terang Zola.

Ketika ditanya anggaran untuk pelayanan kesehatan di RSJ, Zola menyatakan bahwa anggarannya memadai. "Kalau memang kurang kita tambahkan, ini kan demi kemanusiaan, Raden Mattaher juga seperti itu, kalau memang kurang akan kita tambahkan," tutur Zola.
Selain itu, Zola juga menambahkan bahwa pasien yang dirawat di RSJ juga dibekali dengan pelatihan keterampilan bercocok tanam, jahit-menjahit, dan bikin telur asin.

Zola mengemukakan, pasien RSJ yang sudah dikembalikan kepada keluarga dan membaur kembali dengan masyarakat juga bida mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). (Lee)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar